Bab 5

18 3 0
                                    


⚠December of story⚠
🎳

Gotcha Arla menemukan nya. Disana terlihat bintang yang sedang mengobrol dengan seorang gadis.

Terlihat gadis itu seperti kakak tingkatnya karena ia jarang melihat gadis ceria itu berkeliaran diarea kelas 10.

Entah mengapa Arla kesal melihat Bintang yang tertawa lepas dengan gadis yang tidak diketahui namanya oleh Arla itu.

Dengan angkuhnya Arla berjalan kearah Bintang dan gadis itu.

"Katanya minta ditemenin, eh malah nyasar kesini."Sinis Arla.

Mereka berdua menoleh kearah Arla yang memasang tampang datar miliknya.

"Males ah jalan sama lo, enggak seru." Balas Bintang.

"Dih, yaudah." Ketus Arla. Ia melirik sekilas name tag gadis itu.

Vizela Purnama. Gadis itu hanya tersenyum sekilas kearah Arla.

Arla melenggang pergi dengan hati dongkol tidak lupa sumpah serapah terus saja keluar dari bibirnya.

-----

Baru 2 hari Bintang disekolah ini. Menerima dengan lapang dada bahwa ia yang di utuskan sekolahnya untuk pertukaran pelajar.

Apalagi sekarang ia menjadi pelatih paskibra di Sma yang terkenal akan muridnya yang beringas-beringas ini.

Gampang saja melatih capas bagi Bintang, karena ia adalah anggota paskibra yang sering mengibarkan bendera merah putih di istana merdeka jadi ia sudah hafal diluar kepala apa saja yang akan dilatihnya.

Dan 2 hari sudah ia mengenal sosok Arla, gadis cuek yang mampu menyita perhatiannya.

Ia juga heran kepada dirinya mengapa dengan mudahnya tertarik dengan Arla dalam waktu yang sangat singkat 2 hari.

Bintang menghela nafas."Lo tahu Arla kgak?"

Lelaki yang sedang memakan bakasonya itu mendongak saat mendengar pertanyaan sahabat lamanya itu.

"Anak kelas 10 Ips 1 bukan?"

Bintang mengangguk."Tau?"

"Tau lah, siapa yang enggak tau dia coba. Yang hari pertama mos udah ngajak kelahi kakak kelasnya, apalagi itu geng nya si Alda." Jawabnya.

Bintang terperangah sesaat. "seriusan dux?"

"Hooh bego,jangan deket-deket deh sama tuh cewek. Soalnya ganas."

Bintang berfikir sejenak. " Kalau gue suka dia gimana."

Jin yang dari tadi hanya diam menyimak kedua sahabatnya berbincang seketika menyemburkan minumannya.

"Mampus" Celetuk Jin.

Dux menepuk jidatnya." Kalau lo sampai pacaran ama dia, alamat deh lo kagak bisa ngardus lagi."

Bintang berdecak" Emang gue kayak lo berdua apa, kang ngardus."

Jin mendelik " Apaan bawa-bawa gue, si dux ae kali yang sering ngardus gue masih inget Tiara bini gue di kelas samping."

"Najis"

"Jijik"

"Sirik ae lo bedua."

Bintang bangkit dari duduknya." Gue mau nyamperin si Arla dulu."

Dux berdecak " dux yang ganteng mencium bau-bau human goblok bucinitas."

Bintang menoyor kpala dux dan melenggang pergi.

Sementara itu jin dan dux melanjutkan makan bakso yang tertunda tadi.

------>Next

Diciembre(hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang