Bab 08

18 2 0
                                    


December of story⚠
🎳

Ramai. Itu suasana yang dapat digambarkan pada kantin saat ini.

Suara percakapan dari bangku satu dengan bangku yang lain bercampur menjadi satu.

Arla berdecak kesal. Dari tadi ia ingin masuk kelas, tetapi lelaki yang berada disampingnya ini terus saja mencegatnya.

Sudah berbagai macam alasan yang Arla berikan, tetapi Bintang enggan untuk percaya.

Ia baru tahu sekarang, keras kepala Bintang melebihi keras kepala dirinya.

Tetapi walaupun begitu, Bintang selalu menampakan perhatian nya kepada setiap orang. Termasuk Arla.

Arla kini mengetuk-ngetuk meja dengan bosan.

Sesekali ia melirik Bintang yang menyesap minumannya dengan santai.

Arla menoleh saat bangku sampingnya berdecit.

" Gue kesana bentar." Ucap Bintang.

Arla mengangguk.

Bintang berjalan dengan santai, tidak lupa salah satu tangannya ia masukan kedalam kantung celananya.

Arah mata Arla terus mengikuti kemana Bintang berjalan.

Entah untuk kesekian kalinya, jika memikirkan Gadis yang bernama Zela ia selalu merasa kesal.

Dan sekarang, Arla tengah kesal saat melihat Bintang berjalan kearah gadis kemarin, Vizella Purnama.

Arla mendengus dan berdiri untuk pergi menjauh keluar dari kantin menuju kelas.

Sumpah serapah terus saja keluar dari mulutnya.

Sungguh Arla sangat Dongkol.

Arla menuju bangkunya saat ia memasuki kelasnya.

Matcha dan Cica saling pandang lalu menatap kearah Arla dengan bingung.

"Kenapa?" Tanya Matcha.

Arla mendengus kemudian menceritakan semua yang ia lakukan dengan bintang hingga ia pergi dengan hati yang dongkol.

------>

Arla membuka matanya saat handphone miliknya terus berdering.

Setelah pulang sekolah, tanpa mengganti baju Arla langsung tertidur di kasur empuk miliknya.

Arla mengambil  benda pipih itu dan langsung menjawab panggilan tanpa melihat siapa yang memanggil.

"Hallo"

"Ini siapa."

"Lupa sama gue?"

Arla mengernyit bingung.

"Siapa?"

"Gelby Delanio"

"oh"

Arla memutuskan panggilan tanpa menunggu jawaban dari El.

Sebuah notif masuk mengalihkan segala pikiran Arla tentang sahabat lamanya itu.

Gelby.

Besok gue nyampe di jakarta.

Terus?

Gue pengen kerumah lo besok.

Ngapain?

Mau ngelamar lo.

Ibab najis.

Arla mematikan Handphonenya dan beranjak untuk mandi menyegarkan badan dan pikiran.

------------->  VOTMET PLIS🎳

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 10, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Diciembre(hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang