Togetherness

13 3 0
                                    


December of story⚠
🎳

"Enggak capek apa lo, mutar-mutar enggak jelas gini." Dengus Arla. Sudah ke 5 kalinya mereka berdua berputar putar tidak jelas dan berujung pada taman sekolah.

Bintang menggeleng, kemudian melirik kearah Arla."Asalkan sama lo, keliling neraka pun gue juga mau."

Arla memasang ekspresi ingin muntah." Anjir pengen boker gue dengarnya."

"Ck, iyain aja napa. Padahal gue mau bikin suasana romantis." Decak Bintang.

"Bodo." Acuh Arla.

Mereka terus saja berjalan mengelilingi area sekolahan yang terbilang luas itu.

Bell masuk sudah berbunyi 10 menit yang lalu.

Andai saja Bintang tidak mencegatnya untuk masuk kelas mungkin saja sekarang ia sudah duduk manis mendengarkan materi pembelajaran dengan Matcha dan Cica yang akan bertanya-tanya apa saja yang ia lakukan bersama bintang.

Tapi itu hanya Andaikan saja, sekarang ia tengah berbincang-bincang dengan pembahasan topik yang sangat unpaedah bersama Bintang.

"Bosen nih gue, pengen masuk kelas." Ujar Arla.

"Yaudah, dari pada lo bosen yang berujung ninggalin gue masuk kelas mending kita main tanya jawab." Jawab Bintang.

Arla menaikan salah satu alisnya.

Bintang berdecak." Gini, lo ngasih pertanyaan entar gue jawab, sebaliknya. Gue ngasih pertanyaan lo yang jawab."Jelas Bintang.

"Pertanyaannya bebas?" tanya Arla.

"Iya bebas."

"Oke deh, dari gue dulu yang ngasih pertanyaan ke lo."

Bintang mengangguk "iya deh."

Arla berfikir sejenak " Kalau lo diberi pilihan, Lo milih mana Anjing atau Kucing?"


"Milih lo lah."

Arla mendelik kearah Bintang. " Yang serius bego."

"Mau gue seriusin maksud lo?"Goda bintang.

Arla berdecak." Au ah mending gue masuk kelas."

"Etss, iya deh iya kali ini serius."Cegat Bintang.

Arla berdeham."Warna favorit lo apa?"

"Hitam."

"Hitam doang?"

"Enggak juga sih,semua yang warna gelap gue suka."

"Kenapa suka warna yang gelap-gelap."

"Suka ya suka aja,  enggak perlu alasan untuk suka sama sesuatu. Kayak gue."

"kayak gue? Maksudnya"

"Kayak gue yang suka sama lo tanpa alasan."

Arla berdecak. " Receh"

"Tapi lo suka kan?" Goda Bintang.

"Siapa bilang?"

"gue."

"Au ah gelap."

Arla beranjak berdiri dari bangku taman.

"Haus nih, Mau ikut ke kantin?"

Bintang mengangguk dan ikut beranjak berdiri menyusul Arla yang sudah melangkah terlebih dahulu.

---------> Next

Diciembre(hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang