iii.

189 58 36
                                    

⊱⋅ ──────────── ⋅⊰

⊱⋅ ──────────── ⋅⊰

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⊱⋅ ──────────── ⋅⊰


allena membenarkan letak kacamatanya. semalam ia benar-benar tidak bisa tertidur, sebab felix baru kali pertama mengabarinya.

anggap saja allena terlalu bucin. karena kenyataannya memang benar. felix dan allena menjalin hubungan seperti ini karena kedua orangtua dari belah pihak.

bukan, bukan dijodohkan. tapi untuk percobaan, karena felix tidak pernah dekat dengan wanita manapun.

lantas, kedua orangtuanya menuduh si anak yang 'tidak-tidak'? ya! maka dari itu, felix dan allena berpacaran.

“pake kacamata meren si allena.” celetuk hyunjin, menaruh tas punggungnya diatas meja samping allena.

lelaki yang baru saja memasuki kelas itu menarik kacamata berframe bulat milik allena.

“ih, apaan sih jin.” hardik allena, dengan wajah betenya.

“minjem doang buat foto, elah. eh–eh itu mata lo ngapa bengep amat?”

hyunjin menjauhkan kacamata allena dari jangkauan si pemilik. tangan lainnya menunjuk ke arah kantung mata allena.

allena meraba kantung matanya. “keliatan banget emang, ya?”

“iya, dih. kayak beler.” sahut hyunjin, yang tengah berpose ganteng di kamera ponsel, kemudian duduk diatas mejanya. mengupload foto yang baru saja diambilnya ke instagram.

“tuh kan, yaudah siniin ah kacamatanya.”

“tar dulu elah, belum gua sebar ke gebetan.”

allena mendengus. pupilnya sempat melirik ke ambang pintu kelas yang terbuka. dilihatnya felix baru saja melawati kelasnya.

“UDAH IH SINI!” allena menarik paksa kacamata dari hyunjin. lari keluar kelas, mencari felix.

“yah, yah goblok malah nyebar yang absurd.” cicit hyunjin.


huhu maap publish mulu ):

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

huhu maap publish mulu ):

𝕔𝕚𝕣𝕔𝕝𝕖.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang