⊱⋅ ──────────── ⋅⊰⊱⋅ ──────────── ⋅⊰
felix mengambil sepiring nasi beserta lauk pauknya. berniat melangkah menuju kamar.
pupil berwarna cokelat itu tak sengaja melirik pintu utama yang terbuka dari luar, menampakkan seorang wanita berumur awal 30an dengan jas dokternya.
felix menghampiri dengan langkah ragu. “tante—” panggilnya terpotong.
melihat felix yang menjadi canggung. lantas, wanita di depannya buka suara. “gapapa kalo masih terbiasa manggil itu. kenapa? ada yang mau ditanyain?”
“tante, punya pasein yang namanya allena?”
“allena jovel?”
felix mengangguk antusias. “kalo boleh tau, penyakitnya apa?”
“oh... pacar kamu, ya?” ledek sang mama, mencolek lengan felix. melihat reaksi felix yang gelagapan. mama keduanya itu kembali menjawab. “aplastic anemia.”
“hm iya, makasih—ma.”felix menaiki anak tangga dengan piring ditangannya dengan buru-buru. sesampainya di kamar, ia menaruh piring diatas meja lalu mengetik mengenai aplastic anemia dikomputernya.
aplastic anemia; yaitu, kerusakan yang terjadi pada sumsum tulang belakang, memperlambat atau mematikan produksi darah baru.
felix menscrool semua artikel tentang aplastic anemia. apa alasannya karena penyakit fatal yang diidap allena?
kini dirinya sadar, ucapan allena sore itu adalah ucapan untuk menjaga jarak.
kepalan tangannya didaratkan dengan menghantam meja belajar. keempat jemari felix memar dan sedikit berdarah lantaran emosi yang tak bisa dibendung.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝕔𝕚𝕣𝕔𝕝𝕖.
Short Story⚘.☾ ft. lee felix ☽ ❝cintɑ ɑku ke kɑmu itu ibɑrɑt lingkɑrɑn, gɑk punyɑ titik ɑkhir dɑn nggɑk akan pernah berujung.❞ ©colachil, 2018.