Author POV
Mereka semua bangun,karna merasa tdk ada pergerakan sama sekali di mobil."Woy bangun udh nyampe"kata andre membangunkan mereka.
"Nghhhh,udh nyampe ya"ucap ersi,
Satu persatu mereka pun bangun."Niko villa bokap lo yg ini kan"tanya andre
"Hmm iya ini"jwb nikolas.
"Udh yuk Turun semua"ucap liyas satu persatu dri mereka pun keluar.
"Gila badan gue sakit-sakit semua"kata jodi sambil merentangkan otot-otot tangannya.
"Udh yuk masuk badan gue lengket-lengket nih gk mandi Dri kmren"kata charin yg di setujui"iya nih"oleh sindy.
Sedangkan nazwa dia memperhatikan villa yg seminggu ke dpn akan mereka tempati,saat sedang asik melihat-lihat sekeliling villa nazwa merasa ada yg mengawasi dia pun Melihat ada seseorang bertudung hitam di jendela atas yg di yakininya lantai 2 sedang menyeringai ke padanya.
"Naz"kata liyas yg memecah lamunan nazwa.
"Hah kenapa"jwb nazwa
"Lo kenapa dri tdi di panggilin gk denger-denger terus ngeliat ke atas tuh jendela mulu emng ada apaan sih tuh jendela"ucap charin sambil menunjuk jendela itu.
"Hmmm gak papa kok"kata nazwa,tpi Ersi menyadari tingkah aneh sahabatanya itu.
"Yaudh yuk gaes kita masuk,oh iya kuncinya sama lo kan niko"tanya jodi.
"Iya sama gue"niko pun memasukan kuncinya ke lubang Dan memutarnya.
Cklek
Criettttttttt
Bunyi decitan pintu villa sangat memekikan telinga mereka,saat mereka masuk debu-debu langsung menyeruak masuk ke hidung mereka.
"Hatchiiiiii"nazwa pun mengusap idungnya yg gatal karna debunya masuk ke dalam hidungnya.
"Di liat-liat nih villa bokap lo niko masih bgus Dan barang-nya juga awet,tpi karna banyak debu aja nih"ucap sindy menilai.
"Nih villa udah lama gk di tempatin ya nik"tanya andre.
"Hmm gue Kurang tau juga sih"jwb nikolas.
"Udah kita mulai bersih-bersihnya sekarang,charin,ersi,sindy kalian Bantu gue nge pell sama nyapu"perintah nazwa.
"Niko,andre,liyas,jodi,kalian bersihin debu-debu nih pkek kemonceng"
Mereka pun memulai kegiatan bersih-bersihnya,tepat pukul 12:00 siang mereka selesai."Huuuuuh capeknya"kata charin sambil membersihkan keringat yg ada di dahinya.
"Kriuk........kriuk........ Kriuk"suara perut mereka memecahkan keheningan yg ada di villa.
"Laper banget gue,ada makanan gk sih"~jodi.
"Gue tadi bawa mie instan sama telur dari rmh, pas lh buat kita berlapan"kata sindy.
"Yeeee cepat masak para cewek kami para cowok istirahat,jangan lama-lama ya kita udah Laper"kata jodi memerintah,sdngkan charin memutar bola matanya malas.
Para cowok pun bersantai di ruang tamu,sedangkan cewek-cewek lagi membuat mie untuk mereka semua,Dan untungnya gas di villa itu ada,Dan lengkap dengan alat memasaknya.
"Sudah jadiiiiiiiiiiii"kata nazwa berteriak dari arah dapur ke ruang tamu.
"Waaah enk banget kayaknya cepet dong gue Laper nih"kata niko.
Mereka pun mulai makan."Nggggg Aduh kenyangnya"kata jodi sambil bersendawa.
"Isss jorok banget sih lo"protes charin.
"Bodo! suka-suka gue lh"bls jodi.
"Udah-udah,gue pengen mandi nih badan gue lengket,niko ada air kan nih di villa"tanya nazwa.
"Ada lah, msk iya gk ada di villa sebesar ini"jwb niko.
"Santai kampret gk ush ngegas"marah nazwa sedangkan nikolas dia memeletkan lidahnya membuat nazwa jengkel.
"Udah-udah"kata ersi menengahi.
"Sekarang kita nyari kamar dulu yuk girls"ajak ersi yg di angguki para cewek,mereka pun naik ke atas untuk mencari kamar.
sedangkan para cowok mereka memilih kamar yg di bawah.
Sepanjang perjalanan ke atas nazwa merasakan hawa tidak enak,dan Ersi menyadari gerak-gerik nazwa."Hmmm gimana klo kita berempat sekamar aja"kata nazwa.
"Yaudh deh gk pp"jwb sindy yg di setujui oleh,charin Dan ersi.
selama mencari kamar pilihan mereka jatuh pada kamar dekat tangga karna menurut mereka kamar itulah yang paling besar dan ada kasur king size yang muat untuk mereka berempat.
mereka pun membawa tas masing-masing Dan mulai merapihkan kamar dan pakaian mereka.Hai gaes😚
Ketemu lgi jgn lupa tekan bintangya ya🤗
👇

KAMU SEDANG MEMBACA
Misteri Villa(END)
HorrorMenceritakan tentang sekelompok anak sma yg mempunyai keingintahuan yg besar terhadap sebuah villa yg sering memakan korban jika tinggal di villa tersebut, Tapi karna sikap keingintahuan itu mereka terjebak dalam permainan mereka sendiri. Dan setiap...