Nazwa terbangun dari pingsannya dia melihat sekeliling ruangan yg dingin,lembab dan di lengkapi lampu templok yg redup menambah kesan Seram baginya saat dia mencoba mengerakan tangannya dia meringis kesakitan karna ke dua tangannya di ikat kuat oleh tali.
Nazwa coba membangunkan ersi yg ada di sebelahnya yg kondisinya tidak jauh beda dengan dirinnya.
"Woy er ersi bangun"ucap nazwa ersi pun bangun sambil mengerjap-ngerjap kan matanya.
"Loh naz kok tangan lo di iket,dan ini dimana sih"tanya ersi bingung.
"Tangan lo juga di iket pinter!"ucap nazwa yg menyadarkan ersi bahwa tangannya juga di ikat.
"Cepet er bangunin yg lain"suruh nazwa satu persatu mereka pun bangun dan ternyata liyas ada di sini bersama mereka.
"Yas lo di sini udah lama"ucap andre.
Krik Krik
"Lo marah yas sama gue?!"tanya andre.
"Eeeh si anjir,gimana liyas bisa ngomong tuh liat mulutnya di tutup pkek solasi"ucap nikolas.
"Ooh"kata andre singkat.
"Gimana nih gaes biar kita bisa bebas dari sini"kata jodi panik.
"Kita kan pingsan gara-gara minuman yg di buat mbok imah kan,berarti mbok imah dong yg buat kita kayak Gini"ucap charin.
"Bukan wanita tua itu doang tapi ada satu orang lagi"ucap nikolas kesal.
"siapa!!?"tanya nazwa,ersi,charin,sindy serempak.
"Gue gak tau,orang itu pakai jubah hitam"jawab nikolas polos.
"Eeeh sama aja boong"celetuk jodi kesal.
Krieeeet
Pintu ruangan ini terbuka menghasilkan decitan cukup nyaring membuat para anak sma itu mengalih perhatiannya ke pintu itu dan seseorang berjubah hitam masuk dengan menyeringai puas tetapi mereka hanya melihat mulutnya saja karna orang itu memakai tudung yg menutupi sebagian wajahnnya.
"Woy siapa lo!?"ucap nikolas kesal.
"Tunjukin muka lo kalau lo berani,pengecut banget lo!!"kata andre.
"Maksud lo apa hah!!? Iket kita kayak Gini"ujar jodi.
"Hahahahaha"tawa orang berjubah hitam itu tawanya membuat mereka bergidik.
"Nanti kalian akan tau,tenang jangan buru-buru"ucap orang itu sambil menajamkan pisaunya.
"Apa orang itu mau bunuh kita,liat dari tadi ngasah pisaunya terus"ucap jodi berbisik melihat pisaunya yg sudah mengkilat tajam tetapi masih terus di asah.
"G-gue takut gue be-belum mau mati"idak sindy charin pun sudah pucat.
"Nanti saya akan balik lagi,persiapkan diri kalian untuk menjemput ajal "ucap orang itu sambil menyeringai Lalu keluar bersamaan di kunci pintunya.
Ruangan itu sunyi tidak ada yg berbicara sama sekali mereka sibuk dengan pikirannya masing-masing,
Yg biasanya jodi akan mengeluarkan lelucon receh tetapi sekarang wajahnya menunjukan Keputusasaan.
Dan hanya ada satu pertanyaan di benak mereka,
Bagaimana bisa keluar dari sini dengan selamat!?
andre mengamati satu-satu wajah sahabatnya peluh keringat membasahi wajah mereka sedangkan nikolas dia melihat ruangan ini siapa tau ada celah untuk keluar.
"Er cbk geser tuh kaca pakek kaki lo ke sini"suruh nazwa berbisik takut di dengar oleh penjahat di luar.
Ersi pun dengan susah payah menggeser kaca ke nazwa menggunakan kaki yg dalam keadaan terikat
Nazwa pun memutar balikan tubuhnya untuk mengambil kaca dengan tangan yg di ikat di belakang,butuh tenaga kuat untuk memutuskan tali tambang itu dengan menggunakan serpihan kaca yg mungkin sudah tumpul.
Tass
Ternyata usahanya tidak sia-sia,dan nazwa pun membuka kakinya terlebih dahulu Lalu membuka tali teman-temanya yg lain.
"Terus gimana nih kita keluar pintunya juga di kunci"tanya charin.
"Cobak cari jendela"usul jodi.
"Gak bakalan ada karna sekarang kita ada ruang bawah tanah"jelas liyas membuat mereka cemas.
"Oke oke Gini dengerin gue dulu"ucap nikolas dan mereka pun membuat lingkaran dan menyimak ide nikolas yg membuat mereka menggangukan kepalanya.
Dan mereka pun kembali ke posisinya dengan pura-pura masih terikat oleh tali dan tinggal menunggu psicopat itu datang.
Semoga ini berhasil batin mereka.
Maaf baru update😥
Jgn lupa vote dan in sha allah aku besok update dan maaf hari ini partnya pendek😣
KAMU SEDANG MEMBACA
Misteri Villa(END)
HorrorMenceritakan tentang sekelompok anak sma yg mempunyai keingintahuan yg besar terhadap sebuah villa yg sering memakan korban jika tinggal di villa tersebut, Tapi karna sikap keingintahuan itu mereka terjebak dalam permainan mereka sendiri. Dan setiap...