8. Pulang

69 10 0
                                    

"Yang kuharap tak ada pertemuan lagi setelah itu, namun nyatanya semesta berkehendak lain."

Teett teeet teeet...

Bel penyelamat bagi para siswa sudah berbunyi, bersamaan dengan cacing cacing di perut yang bernyanyi.

Lara's POV

"Ra, kantin yuu.." ajak Tasya

"Gue nitip lo aja boleh nggak? Males jalan nih, lo kan cantik sahabat terbaik deh" Rayunya

"Ketauan banget dah boongnya, gak ada nitip nitip an gue gak buka jastip"

"Yaelah lo mah sama temen sendiri jahat"

"Jahat an mana sama lo yang tega ngebiarin gue jalan ke kantin sendirian? kayak orang ga punya temen banget"

"Kalian itu mau ke kantin aja pake acara ribut, temen semeja tapi demen banget ribut, pusing nih pala gue yang duduk dibelakang lo-lo pada" sela Reno, teman sekelas mereka sambil menunjuk Lara dan Tasya bergantian.

"Biarin" teriak mereka serempak

"Buset dah.. pms apa gimana sih kalian kayak macan gitu"

"Pergi dah sono lu, bikin tambah emosi tau nggak?" Sergah Tasya pada Reno.

"Iya deh iya daripada jadi korban macan" ucap Reno kemudian pergi.

"Jadi gimana lo mau ke kantin nggak? Penawaran terkahir"

"Iya deh iya"

"Dari tadi kek, jawab 'iya' aja susah banget"

***

Lara's POV

"Penuh banget sih ini.." keluhnya

"Lo sih Ra, tadi kelamaan, jadi udah penuh gini" omel Tasya

"Iyadeh salah mulu gue tuh ya"

"Emang. Ra, lo yang pesen ya?"

"Enggak. Yang ngajak lo, lo juga tau kalo gue tu males rame rame gini."

"Gue cari tempat Laraaa.. kita bagi tugas. Mau gak mau suka gak suka pokoknya lo yang pesen. Gue baso aja sama es teh, bye" cerocosnya kemudian berlalu memisahkan diri dari Lara

"Untung temen gue lo, Ta" Kemudian ia berjalan menuju penjual bakso yang ada di kantin sekolahnya.

"Buk, baso dua es teh dua ya"

"Ya, tunggu sebentar ya neng"

"Iya buk" jawabnya kemudian ia mengedarkan pandangannya mengamati sekitarnya, lebih tepatnya kantin yang sesak oleh para siswa.

"Ini neng pesanannya" suara itu mengintrupsi Lara untuk menoleh.

"Iya buk, ini uangnya"

"Makasih neng"

"Sama sama" balasnya kemudian berlalu, mencari keberadaan Tasya. Setelah matanya berhasil menangkap sosok Tasya "ishh.. gila itu anak" gumamnya sebal, kemudian ia berjalan ke bangku tempat Tasya duduk.

"Hai cantik.." sapa Adhit dengan mengedipkan sebelah matanya.

"Eh Ra, udah dateng, sini sini duduk" ucap Tasya sumringah.

LaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang