Black Island, 31 Desember 2016
Ketika pagi harinya, mereka bangun dan akan segera mencari buah atau apapun yang bisa dimakan, karena bekal persediaan mereka hampir habis.
"Apakah semuanya sudah bangun?" Tanya Stevan.
"Semuanya sudah bangun, mari kita pergi meninggalkan gua ini." Jawab Kolonel Titor.
"Hei semuanya, lihatlah lebih dalam gua ini." Ucap Tuan Chapnell
"Hmm... Baiklah.... Ayo semuanya!" Teriak Stevan.
"Ayo!" Teriak mereka.
Mereka pun menelusuri gua itu lebih dalam, dan betapa terkejutnya mereka menemukan sesuatu yang tidak biasa.
"Wooaahhh... Kenapa tulang belulang manusia ada disini?" Tanya Tom.
"Dan lihatlah ini! Ini tulisan dan gambar aneh di dinding gua! Seperti yang dibuat manusia purbakala." Teriak Alyana.
"Biar ku jelaskan, disini ada tulang dan tengkorak manusia lalu ada gambar dan tulisan di dinding gua ini, dan lihatlah itu! Ada kalung yang melekat di tengkorak itu, biar ku ambil... Ini seperti kalung yang dipakai para angkatan udara perang dunia kesatu dan kedua, hmmm... Berarti gambar dan tulisan ini di gambar oleh para tentara itu!" Jelas Tuan Chapnell.
"Mengapa mereka ada disini? Perang dunia kesatu? Perang dunia kedua? Berarti mereka ada disini kurang lebih satu abad lalu mati?" Tanya Prof. Cein.
"Biar aku jelaskan sekali lagi, tidak mungkin ada manusia yang hidup secara sengaja disini, apalagi para tentara perang. Pasti pesawat tempur atau pesawat yang mengangkut mereka pasti jatuh disini, lalu mereka tersesat, sama seperti kita, lalu mereka menulis dan menggambar dinding gua ini sebagai petunjuk untuk siapapun yang tersesat, mereka menulis dan menggambar ini menggunakan batu kapur." Jelas Tuan Chapnell.
"Sekarang mari kita lihat apa yang ditulis dan digambarkan mereka, Hmm... Gambar yang mereka buat seperti tiga ekor hewan yang bertubuh besar, lihatlah... Pohon-pohon dan tebing gunung yang mereka gambar lebih kecil dari ketiga hewan ini, ini berarti ada tiga dewa penjaga pulau ini." Ucap Stevan.
"Dan hewan-hewan ini seperti... Seekor serigala berbulu duri, lalu ada burung besar yang juga berbulu duri, dan... Lihatlah pada gambar berikutnya! Ini menandakan seperti ada danau di pulau ini, lalu danau ini seperti sarang ikan-ikan yang aneh dan ada gurita raksasa! Ini seperti gurita yang menyerang kapal kita hingga hancur dan tenggelam!" Ucap Alice.
"Benar! Ketiga hewan ini adalah penjaga pulau ini! Lalu mengapa ada badak raksasa dan tumbuhan aneh disini?" Ucap Prof. Cein.
"Itu karena waktu dahulu pulau ini adalah tempat pembuangan zat berbahaya, mungkin zat itu membuat makhluk hidup yang berada disekitarnya akan bermutasi." Ucap Tuan Cein.
"Tunggu kawan, ada tulisan di bawah gambar ini, hmm... Tulisannya berbunyi “ Pulau ini adalah sarang berbagai monster”, dan tulisan ini pula berbunyi “ kau tidak akan selamat dari sini” dan ada lagi, tulisan ini berbunyi “ Semut sebesar tikus, tikus sebesar anjing, anjing sebesar...” hah... Tulisannya selanjutnya menghilang!" Ucap Stevan.
"Berarti hewan-hewan ini benar-benar bermutasi." Ucap Alyana.
"Lupakan tentang itu, mari kita lanjutkan perjalanan kita!" Ucap Kolonel Titor.
Mereka pun terus menelusuri gua hingga ujung gua tersebut, dan betapa terkejutnya mereka bahwa ada jalan keluar selain jalan masuk sebelumnya.
"Lihatlah! Disana ada jalan keluar!" Ucap Parker.
"Ayo kita kesana!" Ucap Kolonel Titor.
Mereka pun keluar dari gua itu, namun ada yang lebih mengejutkan lagi, yaitu aliran sungai yang dipinggiran sungai itu terdapat sebuah pesawat Hercules yang jatuh.
"Hei! Ada sungai disana! Mari kita menangkap ikan lalu membakarnya untuk dimakan!" Ucap Jhonny.
"Jangan bung, ikan yang ada disana pasti beracun karena sisa zat pembuangan itu, kalau kalian mau memakan sesuatu makanlah buah beri yang ada disana, setidaknya perut kita terisi." Ucap Prof. Cein.
"Apakah di dalam tas kita ada sesuatu benda yang lebih berharga bagi hidup kita?" Tanya Stevan.
"Tidak ada, selain pistol suar dan beberapa senjata api ini." Ucap Parker.
"Baiklah semuanya! Kita akan mengumpulkan segala buah-buahan dan memakannya, kumpulkan lebih banyak lagi sehingga ada makanan untuk nanti malam." Ucap Kolonel Titor.
Mereka pun mengumpulkan banyak buah-buahan dan memakannya, mereka menggunakan pesawat yang jatuh itu sebagai tempat perlindungan sementara. Setelah mereka mengumpulkan buah-buahan, mereka berkumpul di dalam pesawat bekas itu dan beristirahat sampai matahari tenggelam karena mereka sangat lelah.
"Hei semuanya, matahari mulai terbenam dan ini adalah malam pergantian tahun, kita tidak dapat malam pergantian tahun dengan keluarga kita." Ucap Alyana.
"Meskipun begitu, pasti para ilmuwan dan tentara pasti mengetahui kapal kita tenggelam, tapi mungkin mereka tidak akan tahu bahwa ada sekelompok orang yang terdampar dan tersesat di pulau ini."
"Baiklah semuanya, marilah kita memakan buah-buahan ini untuk menahan lapar kita." Ucap Kolonel Titor.
Mereka pun memakan buah-buahan itu, dan mereka merayakan pergantian tahun di dalam pesawat yang jatuh, merayakan pergantian tahun dengan perasaan yang sedih, tidak bisa bertemu keluarga karena terjebak di pulau yang dihuni oleh para makhluk raksasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLACK ISLAND: THREE ISLAND GUARDS
Science Fiction[ Tersedia di Google Play Book, kata lebih baku dan lengkap! ] Cover by: @AaronBrusen Black Island adalah pulau yang menjadi tempat pembuangan zat berbahaya, zat itu bisa membuat makhluk hidup bermutasi. Seratus tahun kemudian, para ilmuwan menemuka...