Wedding

2.8K 199 63
                                    

Seminggu Kemudian...

Amber Pov

Sudah hampir 1 jam aku berkaca di dalam kamarku. Aku merasa gugup sekali hari ini mengalahkan apapun. Aku kembali merapikan jas putih ku dan berharap penampilanku ini akan membuatnya jatuh cinta lagi padaku. Tanganku dingin sekali, aku rasanya sedikit kesulitan bernafas saat ini. Tiba-tiba aku terkejut saat Henry, James dan Minho masuk ke dalam kamarku.

"Astaga Ambro! Cepatlah keluar, kita harus pergi sekarang" ucap Henry yang melihat jam tangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Astaga Ambro! Cepatlah keluar, kita harus pergi sekarang" ucap Henry yang melihat jam tangannya.

"Jangan sampai Krystal membatalkan pernikahannya hanya karena dia yang menunggumu lebih dulu disana!" ucap James lagi menarik cepat tanganku membawaku keluar dari kamar.

Aku melihat ayah ibu dan Jackie sudah menungguku dibawah. Mereka tersenyum senang menatapku yang sudah berpakaian rapi.

"Ayo kita pergi sekarang" ajak Ayah memegang bahuku.

Kami semua keluar rumah dan masuk ke dalam mobil menuju ke tempat dimana acara pernikahanku dengan Krystal akan berlangsung hari ini.

Selama dalam perjalanan, aku terus merasakan cemas hingga akhirnya ibuku memegang tanganku dan menatap hangat wajahku.

"Nervous?" tanya ibuku membuatku mengangguk cepat.

"Wajar sayang. Tarik nafas yang panjang dan keluarkan perlahan. Ini adalah hari bahagiamu, kau akan membuka lembaran kehidupan yang baru setelah ini" ucap ibuku membuat aku tersenyum.

"Ibu, apa ibu percaya jika aku bisa menjadi kepala rumah tangga yang baik untuknya?" tanyaku pada ibuku membuat wanita yang sangat kucintai itu mencium dahiku.

"Tentu saja nak. Kau pria yang sangat baik, kau akan menjadi kepala keluarga yang akan dicintai oleh istri dan anak-anakmu nantinya" jawab ibu membuat hatiku menjadi tenang.

"Terimakasih bu" ucapku yang melihat senyum hangat terpancar di wajah ibuku.

Sesampainya di gedung, aku dan yang lainnya pun berjalan masuk. Aku di minta untuk berdiri di depan semua tamu menunggu pengantin wanita yang akan segera datang.

"Sahabatku hari ini akan menjadi seorang suami" ucap Henry dengan matanya yang berkaca-kaca.

"Kenapa kau ingin menangis hmm?" tanyaku padanya sambil memegang bahunya.

"Aku hanya terharu kawan! Aku merasa bangga menjadi salah satu bagian dari perjalanan cinta kalian. Aku mengingat saat kalian terpisah, bersatu dan terpisah lagi kemudian di pertemukan kembali betapa sesaknya hati kalian saat itu. Dan akhirnya kalian di persatukan dalam ikatan pernikahan sebentar lagi" ucap Henry membuatku tersenyum.

"Mungkin kami memang harus melewati banyak hal dulu agar bisa sampai ke tahap ini" ucapku membuat Henry mengangguk setuju.

"Calon istrimu sudah datang" ucap Henry menepuk bahuku kemudian pergi meninggalkanku.

I Love You To The Moon And Back 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang