[04] Come play with me

18.4K 2K 67
                                    






























Jeon Seo Woo mulai mengotak-atik laptopnya, menggigit jari telunjuknya sendiri harap-harap cemas, seraya memfokuskan mata pada layar di hadapannya. Sebenarnya, Seo Woo adalah pribadi yang terbilang cuek, serampangan, dan tak mempedulikan sekitar—percis adiknya. Akan tetapi, perlahan Seo Woo mulai mencari tahu tentang berita mengenai Kim Taehyung yang sempat menggemparkan kota tempo lalu.

"Apa?!" Seo Woo menautkan kedua alisnya dengan mimik serius, seiring degup jantungnya yang berdetak menyalahi aturan. Jarinya lihai menyecroll artikel yang tengah dibacanya. Mengeja kata per-kata dengan teliti, supaya tak ada yang salah ditangkap oleh indera penglihatannya, "Jadi...." Raut wajahnya memurung dengan sendirinya, "Kim Taehyung sudah mempunyai calon istri?"

Ya, untung saja Seo Woo cepat-cepat mencari tahu tentang pemuda tersebut. Lain kali, dirinya mungkin akan berusaha untuk mulai menyukai berita-berita yang disiarkan di televisi, agar kejadian seperti ini tak terulang kembali. Seo Woo pun menutup laptopnya tanpa tenaga, entah mengapa suasana hatinya memburuk begitu saja.  'Tapi, kenapa Taehyung tak mengatakan apa-apa padaku?'

Teman. Seharusnya, Seo Woo sadar dari awal, atau lebih tepatnya tahu diri. Bahwa memang lelaki bermarga Kim itu hanyalah memandangnya sebagai seorang teman. Itu pun hanya faktor keberuntungan, karena pemuda tersebut sedang membutuhkan sebuah pertolongan kala itu. Seo Woo bingung, baru kali ini dirinya merasakan sesuatu yang berbeda pada seorang lelaki. Maksudnya, sebelum ini dirinya selalu bersikap acuh tak acuh pada semua lelaki yang pernah ditemuinya. Atau tidak, pribadinya yang tomboy selalu ditonjolkannya pada setiap lelaki yang ia temui. Dengan kata lain, diri Seo Woo selalu refleks menghindari lelaki di luar sana. Karena rasa tak nyaman, tentunya. Bersikap agar para pemuda tak tertarik pada kepribadiannya. Di tengah lamunannya, tiba-tiba ponsel Seo Woo berdering, membuat dirinya refleks menoleh pada sumber suara yang bergetar tersebut.

Kim Taehyung.

Sial, benar-benar menjadikan suasana hatinya semakin berkecamuk saja. Dengan tangan yang agak gemetar, Seo Woo meraih ponselnya; memberanikan diri untuk mengangkat panggilan dari manusia yang memang tengah berlarian di dalam pikirannya tersebut.

"T-Taehyung?"

"Seo Woo-ya, bisakah kita bertemu hari ini?"

"Dimana?" Seo Woo langsung menyahut dengan spontan, dirinya bahkan tersentak atas apa yang diucapkan oleh mulutnya sendiri barusan. Akan tetapi, jawaban Taehyung membuat Seo Woo urung menggerutu.

"Resto pamanku saja, tempatnya nyaman dan tak mencolok jika aku datang kesana."

Dengan debar jantung yang berpacu sangat cepat, Seo Woo membalas suara tersebut, "O-okay, kirimkan saja aku alamatnya."

"Terimakasih, Seo Woo. Sampai jumpa."

Maka selanjutnya, Seo Woo pun membuang napasnya dengan deru napas yang tak teratur. Kemudian, tungkainya turun dari tempat tidur dan langsung menghampiri almarinya yang tak jauh dari sana. Memandangi satu per-satu pakaiannya yang tergantung di dalam sana. Membuka pintu yang satunya lagi, dan baru menyadari satu hal; kemana sisi femininnya pergi selama ini? Hanya celana yang bertumpuk dengan rapi di dalamnya, terutama jeans kesayangannya yang sudah tak terhitung. Tak ada rok satu pun, kecuali beberapa dress panjang yang tergantung apik beberapa. Itupun merupakan pakaian yang dibencinya, pakaian formalitas ketika sang ayah mengadakan acara penting yang mengharuskan dirinya mau tak mau mengenakan pakaian tersebut. Hingga sebuah siulan masuk ke gendang telinganya, menoleh sesaat dan mendapati si adik manis telah berdiri di ambang pintu kamarnya.

SCANDAL [complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang