[11] War of Hormone

16.1K 2K 242
                                    

































BUNGA TIDUR.

Jungkook bersumpah, itu adalah mimpi terburuk yang pernah dialaminya. Terasa nyata sekali, membuat debar jantungnya berpacu begitu cepat seiring dengan dadanya yang kembang-kempis terselimuti keresahan. Lebih parahnya lagi, tubuhnya refleks bergidik ngeri terbayangi kejadian yang telah menimpanya. Beruntung saja Jungkook terbangun dan menyadari dengan cepat, bahwa disinilah dirinya sekarang; bergelung di atas tempat tidurnya yang nyaman, di dalam kamar kesayangannya.

Cukup linglung, seolah mencari sosok yang menemaninya bermalam. Persis seperti apa yang dialami oleh Kim Taehyung sewaktu dulu.

Akan tetapi, tunggu. Tulang ekor Jungkook teramat sakit, rasanya berkedut linu. Bagian tubuh bawahnya yang lain pun terasa perih, dan badannya terasa lemas sekali—seolah telah melakukan pekerjaan yang sangat berat di waktu lalu. Hingga sebuah ketukan mengalihkan atensinya seketika. Tampak sosok sang kakak menyembul dari balik pintu kamar Jungkook, yang lantas berjalan cukup canggung ke arahnya. Membawa sebuah nampan berisi segelas susu vanilla dan beberapa potong sandwich.

"Bagaimana keadaanmu?"

Telak menjadikan Jungkook menatap Seo Woo yang telah duduk di bibir ranjangnya dengan heran, "M-maksudmu?"

"Masa, sih, kau tak ingat sama sekali?" Seo Woo menaruh nampan yang dipegangnya di atas nakas, sedangkan Jungkook telah mengubah posisinya menjadi duduk—walaupun sempat kesulitan untuk beranjak.

"Apa semalam aku mabuk berat? Maksudku, apa semalam aku diantarkan oleh temanku? Jennie, namanya Jennie. Perempuan." Jungkook berupaya untuk berujar dengan nada meyakinkan.

"Jennie yang mana? Memangnya, kau punya teman yang namanya Jennie?" Tanya Seo Woo keheranan, ia lantas mengambil susu untuk diserahkan pada adiknya, "Minumlah, supaya tubuhmu lebih rileks. Otakmu juga." Seo Woo mengeluarkan kekehan kecil memandang wajah adiknya yang terbilang kikuk.

"Noona...." Lirih Jungkook, dirinya terlalu peka; menyadari ada yang tak beres pada tubuh dan pikirannya saat ini. Berupaya mencari jawaban atas ketidakmasuk-akalan yang tengah dialaminya.

"Berterima kasihlah pada Kim Taehyung."

"Huh?" Jungkook berpikir bahwa gendang telinganya mendadak rusak, ketika Jeon Seo Woo mengucapkan kalimat tersebut dengan santainya.

"Semalam kau mabuk berat. Dan kebetulan sekali, Taehyung sedang berada di club yang sama denganmu," Seo Woo memegang bahu Jungkook, ada raut sedih di wajah cantiknya, "Katanya kau berkelahi di club, hingga akhirnya jatuh dari tangga. Kau baru diantar kesini pukul dua, lewat tengah malam. T-Taehyung baik sekali, bukan? Taehyung mengobatimu, sebelum mengantarkanmu kesini. Jadi, kurasa kau tak perlu memben—"

PRANG!!!

Air susu berceceran di lantai, dengan pecahan beling di sekitarnya. Perbuatan Jungkook, tentu saja. Dan Seo Woo telak dibuat terperanjat seketika. "Jungkook, kau kena—"

"Keluar!" Jungkook berteriak. Pikirannya berkecamuk, ia benar-benar merasa gila saat ini.

"Kau kenapa?" Seo Woo bingung bukan main, namun tetap berbicara setenang mungkin, "Jungkook, apa pengaruh alkoholnya belum hilang?"

Pemuda yang ditanya menekan jemarinya ke kening, teramat pusing mengamati situasi. Kemudian, berteriak mengeluarkan suara yang menggema. Meluapkan emosinya di hadapan Seo Woo, yang mana menjadikan gadis itu semakin tak paham pada apa yang telah terjadi pada adik lelakinya.

"Noona, kupikir ... kupikir itu hanya mimpi," suara Jungkook bergetar, ada raut ketakutan yang kentara terbaca di wajah bangun tidurnya.

"Apanya? Apanya yang mimpi?" Seo Woo bertanya mencari jawaban, kedua telapak tangannya menahan wajah Jungkook agar menatapnya.

SCANDAL [complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang