[40] Wanna feel u again

12.9K 2.2K 830
                                    











































Dan ternyata, challengenya terselesaikan cuma dalam waktu 2 jam dong :")

Thanks. Aku gatau kalo kalian segitu sayangnya sama book ini huhu <3

Okay, i want to say sorry here.

1. Iya, tadi emang chapternya pendek sih. Kurang dikit dari biasanya wkwkw

2. Jangan ngrasa kesinggung pls, akutu beneran kepo doang asli. So, yang jarang/gapernah komen sama sekali gausah minta maaf sama aku yampun ajshshdhd

✄┄┄┄┄┄┄┄┄┄┄┄┄┄













































"Jeon ... a-aku mencintaimu."

Isi perut Jungkook bergejolak seakan dihantam jutaan kupu-kupu, aliran darahnya berdesir hebat, dan jantungnya berdegup semakin menyalahi aturan. Jungkook yakin, bahwa ia tak tuli. Dengan jelas, telinganya mendengar kalimat itu dari mulut Taehyung, dengan tatapan mata Taehyung, dan disuarakan oleh vokal bas milik Taehyung. Tubuhnya terduduk begitu saja dengan lutut memijak benda empuk dimana Taehyung berada, kelopak matanya menyipit refleks menatap pemuda di hadapannya. Terlampau dekat.

"K-Kim...."

"Aku mencintaimu," Taehyung berucap kembali. Nada suaranya agak bergetar, cukup parau, terdengar kering dan menyakitkan, "Yang kutahu, aku mencintaimu. A-aku sangat mencintaimu, Jungkook."

"K-kau, Taehyung," Jungkook meremat bahu pemuda tersebut, dimana kedua tangannya bertumpu refleks beberapa detik lalu, "Sialan."

"Jeon, jangan pergi. Jangan pergi lagi," ada sebuah permohonan yang ditangkap oleh Jungkook dari bagaimana Taehyung berujar, "Jangan tinggalkan aku, oh—shit! Apakah sekarang aku terlihat menyedihkan?"

"Kim Taehyung, k-kau ... jangan bilang, kalau kau benar-benar mencoba untuk menjebakku," desis Jungkook agak melirih, "Kau menipuku dan berpura-pura kesakitan, huh?"

"Tidak, Jung—arh!" Taehyung memegang dadanya sendiri yang baru saja terkena sebuah bogeman mentah dari Jungkook, tampak meringis, "Jeon! Kau menyakitiku, sialan."

"Jangan membohongiku, bajingan." Jungkook langsung beranjak bangun, mengepalkan kedua tangan di sisi tubuhnya, "Dasar penipu ulung!"

"Akhini sakit," Taehyung memejamkan mata sembari menggigit bibir bawahnya, napasnya nampak tak teratur. Lantas, sorot mata Jungkook yang memicing ke arahnya perlahan berubah menjadi sebuah kepanikan, "Kenapa diam saja, bodoh!"

"Kau!" Jungkook buru-buru mendudukkan diri kembali di pinggir ranjang, memegang permukaan dada Taehyung yang masih terlapisi kain, "Kim, kau ini kenapa?" Ia memicing kembali penuh selidik, "Mana ada orang sakit yang brengsek sepertimu, huh?!"

"UghJeon, mulutku masih kaku. Bibirku benar-benar masih kaku, sial."

"Aku mau pulang, ayolah. Kau sudah sembuh, 'kan? Alright, aku akan memanggilkan ayahmu."

"Tidak," sahut Taehyung, "Jangan. Aku tak butuh ayahku," Jungkook sontak menatapnya tajam, dan Taehyung yang terlalu peka pun segera memperbaiki ucapannya, "Untuk sekarang, untuk sekarang saja. Aku membutuhkanmu, a-aku membutuhkan Jeon Jungkook."

SCANDAL [complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang