[19] Let's heat Tonight

13.4K 1.9K 237
                                    



Halo? Serius maaf, ternyata pas terakhir kali aku repub kemarin, part yang ini ketinggalan ahsjkfj
























FYI & sorry, guys.
I need ± 5hours buat nulis per-chapter.
(include mikir, milih diksi, guling2 gajelas di kasur—kadang sambil nyari asupan di twt ato yutub wkwk, lalu revisi: mastiin gaada typo dan tulisanku enak dibaca).
Yang lama itu naikin mood nulisnya,
asli deh, maunya triple up tiap hari🙀

✄┄┄┄┄┄┄┄┄┄┄┄┄┄

Edit: yang masih nanya, gangerti, disini aku bilang sekali lagi. Book ini udah tamat. Cuma, aku up per-chapter disini. Buat yang gmau nunggu, mau baca langsung cerita ini sampai tamat, bisa dm aku yaa buat beli pdfnya. Makasih^^









































Jeon Seo Woo tengah menikmati waktunya bersama Taehyung. Berbincang sembari sesekali meneguk wine, minuman terbilang ringan di meja bar. Meski sempat mendapat larangan keras, tentu saja dari Jungkook. Benar-benar mencegah agar kakak perempuannya tak sampai mabuk. Terlebih lagi, Seo Woo masih teramat pemula dalam hal meminum alkohol. Hanya beberapa teguk saja pasti sudah merasa pusing. Ingin memprotes, namun Seo Woo memang sangat bebal akhir-akhir ini. Berakhir dengan mengiyakan, mati-matian menjaga segalanya agar tetap baik-baik saja. Hingga muncullah sosok yang Jungkook tunggu, berjalan dari kejauhan—tampak sederhana, seperti bukan gadis yang dikenalnya. Dress putih di atas lutut berlengan pendek, surai sepinggangnya dibiarkan tergerai dengan gaya messy.

"A-apakah aku terlambat?" Gadis tersebut agak canggung ketika menghampiri Jungkook, mendapati Seo Woo dan Taehyung juga memberikan atensi padanya.

"Akhirnya kau datang, Jennie." Jungkook langsung memeluk gadis yang lantas merasa bingung dibuatnya, "Aku menunggumu dari tadi." Jungkook meraih tangan gadis itu untuk digenggamnya.

"Wah, wah, wah," Seo Woo langsung menghampiri, "Jadi, kau yang bernama Jennie? Manis sekali," ujarnya. Kemudian, Seo Woo menyikut lengan adik lelakinya sembari mengerling jahil, "Kau bilang, teman? Sudah berani berbohong padaku, bocah?!"

Jungkook pun mengusap tengkuknya sendiri, "Anggap saja kasusku sama sepertimu kemarin." Yang mana, Seo Woo langsung dibuat bungkam di detik itu juga. Sedangkan Jennie semakin menatap heran pemuda di hadapannya, namun belum berani mengeluarkan kata. Karena, Jennie memiliki firasat bahwa ada sesuatu yang tengah terjadi saat ini. "Ah ... sikutmu masih lecet?" Jungkook meraih lengan Jennie, "Kenapa tak memakai perban?"

"Lukanya tak akan kering, jika aku terus memakainya." Jennie menoleh sejenak pada luka yang nyaris telah mengering di sikutnya.

"Kenapa tak memakai jaket?"

"Aku gerah, Jungkook."

"Kenapa tak memakai baju yang menutupi lenganmu?"

"Aku tak malu menunjukkan lukaku, perlu kau tahu. Lagipula, aku buru-buru sekali datang kesini. Bahkan, aku tak mengganti bajuku sama sekali. Okay, kurasa itu alasan sebenarnya." Jennie merajuk sembari mendorong pelan rusuk pemuda Jeon, yang mana menjadikan keduanya terkekeh main-main. Dimana, tak ada yang lucu sama sekali di mata seorang Kim Taehyung. Pemuda itu hanya terduduk bersandar pada meja bar, tatapannya nyalang, ada sebuah gelas wine di genggaman tangannya.

Seo Woo tersenyum, lantas bertanya agak heboh, "Kau—habis kecelakaan? Kapan? Apakah benar-benar sudah tak sakit?"

"Beberapa hari yang lalu," Jungkook menyahut, menatap sinis pemuda yang lumayan dekat dari posisinya, "Tepatnya, ada orang jahil yang mencoba mencelakai pacarku."

SCANDAL [complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang