°°°°°
Malam itu, Naruto, bocah lelaki pirang berumur 8 tahun itu berhasil kabur dari sebuah rumah yang dijadikan panti asuhan yang dipimpin oleh lelaki kejam bernama Mizuki Touji. Lelaki itu sering memukul dan menyiksa anak - anak asuhnya termasuk Naruto hanya karena mereka melakukan kesalahan kecil. Naruto pernah dipukul dengan rotan 20 kali gara - gara terlambat mengangkat jemuran lelaki itu dan membuat baju yang sudah kering jadi basah karena kehujanan. Padahal yang mencuci dan menjemur baju Mizuki adalah Naruto.
Dulu, sewaktu panti asuhan itu dipimpin oleh Kakek Hiruzen Sarutobi, pemimpin panti asuhan yang dulu, dan juga orang yang mengambil Mizuki sebagai anak asuhnya, panti asuhan itu merupakan tempat yang bisa membuat anak - anak yang tidak punya orang tua itu merasa sangat bahagia bahkan hampir seperti kembali memiliki keluarga. Kakek Hiruzen merawat dan menyayangi anak - anak seperti cucunya sendiri. Namun sejak Kakek Hiruzen meninggal setahun yang lalu, semuanya berubah.
Mizuki yang menggantikan posisi Kakek Hiruzen memperlakukan anak - anak panti asuhan dengan kejam. Mizuki memperlakukan anak - anak asuhnya seperti budak dengan menyuruh mereka mencuci dan menjemur bajunya, memasak untuk dirinya dan mengerjakan semua pekerjaan rumah lainnya secara bergiliran ditambah mengolah sepetak kebun sayur yang ada di belakang panti asuhan itu. Sementara lelaki itu hanya ongkang - ongkang kaki dan sesekali pergi meminta sumbangan ke rumah, kantor atau yayasan pemberi bantuan lainnya. Namun sebenarnya Mizuki tidak perlu melakukannya karena hampir tiap hari ada saja orang yang menyumbang ke rumah yatim piatu itu.
Dan tadi sore Naruto kembali mendapat hukuman rotan karena dia tidak sengaja menumpahkan kopi ke baju Mizuki. Akibatnya Naruto mendapat 20 pukulan rotan di punggungnya karena kesalahannya yang tidak disengajanya itu.
" Dasar anak tidak tahu diri! Aku sudah susah payah memeliharamu! Dan kau berani menyiramkan kopi panas padaku?! Dasar anak sial!! " teriak Mizuki kasar sambil memukul punggung Naruto tanpa ampun.
Meskipun Naruto sudah meminta maaf dan memohon ampun, lelaki berambut putih itu tetap saja memukuli tubuh kurus Naruto. Bukan itu saja, seakan belum puas memukul anak yatim piatu malang itu, Mizuki lalu mengurung Naruto di gudang dan melarangnya makan malam. Dia menulikan telinganya dan mengabaikan teriakan Naruto yang minta dikeluarkan dari gudang hingga Naruto kecapekan dan akhirnya tertidur.
Naruto bangun saat hari sudah malam. Naruto yang merasa sudah bosan dengan perlakuan kasar dan siksaan Mizuki bertekad untuk kabur dari rumah itu. Setelah menunggu, akhirnya suasana rumah menjadi sepi menandakan semua penghuni panti asuhan sudah tertidur. Dengan menahan rasa sakit dari luka di punggungnya, akhirnya Naruto berhasil keluar dari gudang dengan melewati jendela lalu kabur dengan memanjat pagar kayu yang membentengi halaman panti asuhan itu.
Naruto lari dan terus berlari dengan perasaan lega karena berhasil keluar dari panti asuhan itu. Tempat yang seharusnya terasa bagai rumah baginya, karena sepanjang ingatannya Naruto sudah ada di tempat itu, malah terasa bagaikan tempat penyiksaan baginya. Perlakuan buruk dan siksaan Mizuki padanya dan saudara - saudara asuhnya selama setahun ini membuatnya enggan menyebut tempat itu sebagai sebuah rumah.
Di tengah pelarian Naruto itu, turunlah hujan lebat. Naruto terus berlari menerjang hujan, namun luka di punggungnya terasa sangat perih saat air hujan membasahinya. Sambil meringis menahan sakit, Naruto mulai mencari tempat berteduh.
Naruto berlari memasuki halaman sebuah rumah besar dan berteduh di beranda rumah besar itu. Naruto memeluk tubuhnya yang menggigil kedinginan. Punggungnya yang terluka pun terasa sangat perih. Naruto berjongkok di dekat sebuah jendela sambil memeluk kedua lututnya, mencoba menghangatkan tubuhnya yang basah kuyup oleh air hujan. Tubuh kurus itu tampak bergetar menahan hawa dingin yang menusuk sementara hujan terus saja turun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brown Sugar Kiss
FanfictionNaruto, NARUHINA, Mrate, dewasa, hurt, drama, romance, Hinata, anime, family, ooc. Disclaimer © Masashi Kishimoto. Hinata selalu menunggu seorang anak lelaki berambut pirang dan bermata biru yang sudah melamarnya dan berjanji untuk menikahinya. Tapi...