Part 10. Waves

3.7K 280 12
                                    

°°°°°

Hinata tiba bersama dengan Toneri dan segera disambut oleh Kakashi di lobi kantor.

" Nyonya Namikaze. Selamat datang. Tuan Naruto sudah tidak sabar menunggumu. " kata Kakashi.

Lelaki itu berambut silver itu mengernyit saat melihat pemuda berambut putih yang datang bersama istri Bossnya itu. Hinata tersenyum melihat reaksi Kakashi itu.

" Perkenalkan Paman Kakashi, dia dokter Otsutsuki Toneri, teman dari sepupu Naruto. Aku meminta dia untuk mengantarku ke sini. " kata Hinata

" Oh. Kalau begitu selamat datang dokter Otsutsuki. Semoga kau menikmati pestanya. " ucap Kakashi sambil menyalami Toneri.

" Ayo. Pestanya di sebelah sana. " kata Kakashi sambil menunjukkan pintu ruang rapat yang terbuka lebar dan terlihat penuh dengan para pegawai yag sedang berpesta.

" Wow! Sepertinya meriah. Aku tidak boleh ketinggalan. " ucap Toneri lalu segera menuju ruang pesta itu.

Saat Hinata hendak melangkah untuk menyusul Toneri, Kakashi menyentuh pundaknya yang membuat gadis cantik itu menoleh.

" Ada apa, Paman? " tanyanya heran.

"Naruto sedang menunggumu di ruangannya. Aku akan mengantarkanmu padanya. " ucap Kakashi.

Hinata kaget mendengarnya. Hinata jadi berdebar saat Kakashi bilang Naruto menunggunya di ruangannya. Apakah Naruto mempersiapkan pesta pribadi untuknya? Batin Hinata penuh harap.

" Baiklah. " ucap Hinata sambil tersenyum.

Hinata mengikuti langkah kaki Kakashi yang mengarahkannya ke lift yang membawa mereka berdua ke lantai dua gedung kantor besar itu.

Begitu sampai di ruangan Naruto, Hinata dan Kakashi dikejutkan olah pemandangan yang sangat mengejutkan. Mereka melihat Naruto berbaring di sofa dan berciuman dengan seorang wanita cantik berambut panjang. Hinata terbelalak melihat pemandangan yang menyakitkan mata dan juga hatinya itu.

" Naruto!! " jerit Hinata.

Shizuka yang sedang mencium Naruto sangat kaget mendengar jeritan Hinata dan langsung menghentikan perbuatannya. Wanita itu kaget saat menoleh dan melihat Kakashi dan Hinata di ambang pintu. Shizuka menatap kedua orang itu dengan wajah terkejut dan ketakutan. Wanita itu langsung berdiri dan menjauhi Naruto.

Naruto langsung sadar saat mendengar jeritan Hinata. Saat dia membuka mata, dia langsung melihat Hinata yang berjalan menghampirinya dengan wajah memerah.

" Hinata. Kau sudah datang.. " ucap Naruto sambil tersenyum. Naruto segera berdiri untuk menyambut Hinata tapi rasa sakit di kepalanya memaksanya kembali duduk.

" Ahh.. Kepalaku.. " rintih Naruto sambil meremas rambut pirangnya.

" Aku sudah datang pada saat yang tepat, Naruto! Aku sudah melihat semua kebenarannya! " ucap Hinata dengan nada kemarahan.

" Apa maksudmu, Hinata? " ucap Naruto dengan perasaan bingung. Dia benar - benar tidak mengerti kenapa Hinata terlihat begitu marah.

" Apakah kau melakukan ini semua karena kau ingin balas dendam karena perusahaan keluargaku mengalahkan perusahaanmu dalam persaingan bisnis?! Apakah kau menikahiku hanya untuk menyakitiku?! " teriak Hinata histeris.

Brown Sugar KissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang