Part 3. Certain Man Called A Father

5.3K 386 12
                                    

°°°°°°

Naruto berlari cepat meninggalkan rumah besar itu. Naruto tersenyum saat teringat pada gadis cantik, putri pemilik rumah besar yang baru saja ditemuinya tapi sudah dilamarnya. Dia menoleh ke belakang, ke arah rumah besar gadis cantik itu. Dalam hatinya Naruto berjanji, suatu saat nanti, kalau dirinya sudah besar, dia akan datang lagi ke rumah besar itu lalu menikah dengan gadis cantik itu. Naruto sangat bahagia akan mempunyai istri yang begitu cantik seperti boneka itu. Tanpa sadar, Naruto tersenyum bahagia memikirkan hal itu.

Naruto terus berlari dan berlari, berusaha pergi meninggalkan rumah yatim piatu sejauh mungkin agar Mizuki tidak bisa lagi menyiksa dan menghukumnya lagi. Saat melewati belokan jalan yang dia kira sepi, sebuah mobil yang sedang melaju menabrak Naruto hingga terlempar dan jatuh terkapar di tengah jalan. Tubuh kurus Naruto terkapar diam tidak bergerak di tengah jalan dengan darah mengalir dari kepalanya. Kedua penumpang mobil itu langsung keluar dan menghampiri tubuh Naruto.

" Tuan Namikaze! Darah.. Kepalanya berdarah.. " ucap supir itu gugup dan ketakutan.

" Cepat, Iruka! Kita harus segera membawanya ke rumah sakit!! " ucap lelaki yang dipanggil tuan Namikaze itu.

Supir bernama Iruka itu segera mengangkat tubuh kurus Naruto ke mobil dan mereka membawa Naruto ke rumah sakit. Sesampai di rumah sakit, Naruto langsung dimasukkan ke UGD. Setelah diperiksa, ternyata Naruto mengalami cedera kepala yang parah yang menyebabkannya mengalami koma dan beberapa tulangnya retak dan patah.

" Anak kecil itu membutuhkan tranfusi darah O negatif segera. Apakah di antara kalian ada yang bergolongan darah O negatif? " tanya dokter yang tiba-tiba keluar dari ruang UGD pada Iruka dan lelaki Namikaze itu.

" Darah saya O negatif, dok. Ambil darah saya sebanyak yang dokter butuhkan. Tapi saya mohon, selamatkan anak itu. " ucap lelaki Namikaze itu dengan perasaan cemas.

" Baiklah. Ayo masuk. "

Dokter itu mempersilahkan lelaki Namikaze  itu masuk ke ruang UGD. Lelaki pirang lalu menyumbangkan darahnya untuk Naruto. Setelah itu, lelaki pirang itu terus tinggal di rumah sakit untuk melihat perkembangan keadaan Naruto yang akhirnya dimasukkan ke ruang ICU.

" Apakah anak itu bisa selamat, dok? " tanya lelaki Namikaze itu.

" Anak itu akan sembuh tapi akan butuh waktu lama. Karena dia mengalami cidera kepala yang cukup serius hingga menyebabkan dia mengalami koma. Kami baru bisa mengetahui sejauh mana dampak tabrakan itu pada otaknya setelah anak itu sadar. Kita berdoa semoga saja tidak terlalu parah. " ucap dokter cantik bername tag Shizune itu.

" Tapi yang terpenting. Kita harus mengetahui siapa dan darimana anak itu berasal. " lanjutnya.

" Kenapa, dok? Apakah ada masalah? " tanya lelaki  Namikaze itu.

" Dari pemeriksaan yang saya lakukan, di tubuh anak itu terdapat luka akibat penganiayaan. Anda bercerita kalau anak itu lari dengan sangat cepat saat menyeberang jalan kan? Saya pikir dia sedang melarikan diri dari orang yang menganiayanya. Jadi saya akan melaporkan hal ini pada polisi. " kata doker berambut hitam itu.

" Baiklah kalau begitu. Apakah saya akan mendapatkan masalah karena kasus ini? " tanya lelaki Namikaze itu.

" Bukan Anda yang akan mendapat masalah, Tuan Minato Namikaze. Tapi orang yang melakukan penganiayaan pada anak itu. Seharusnya Anda melihat luka di punggung anak itu, Tuan. Demi Tuhan! Orang macam apa yang tega memukul anak kecil sampai seperti itu. " ucap dokter itu sambil menahan air matanya.

Namikaze Minato, lelaki pirang itu memandang Naruto yang terbaring diam dengan posisi tertelungkup di ranjang ruang ICU. Minato benar-benar prihatin melihat keadaan anak kecil itu. Hampir seluruh tubuh kecil yang kurus itu kini dihiasi luka, kepalanya diperban, kedua tangannya dipasangi gibs karena tulangnya mengalami keretakan, dan kaki kirinya juga di gibs karena tulang tungkainya juga patah. Luka di punggungnya dibiarkan terbuka. Minato benar-benar tidak tega melihat luka bekas pukulan rotan di punggung anak kecil itu. Pasti anak kecil itu sangat kesakitan karena luka itu dan dia masih harus mengalami tabrakan yang sangat mengerikan itu. Dia  semakin merasa bersalah pada anak kecil itu. Dalam hatinya dia berjanji akan memastikan anak itu pulih dari semua luka akibat tabrakan itu.

Brown Sugar KissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang