O1O. D-day pt.2

725 71 5
                                    

Janlup votment ok(✪ω✪)
________________________

D-day hari pernikahan

Dihari pernikahan Nana dan Guanlin hanya mengundang keluarga saja, Nana gugup setengah mati disini.

"Semua saksi, sah?"

"SAHH" ucap mereka semua serentak

"Pengantin perempuan bisa mencium tangan pasangannya" Setelah diperintahkan, Nana segera mencium tangan Guanlin dan Guanlin mencium kening Nana.

Terlihat Sejeong yang sedang menangis, tak lama kemudian Sejeong mimisan dan terjatuh pingsan.

Semua yang ada dipernikahan itu, terkejut. Terutama Chanyeol, Baekhyun dan juga Nana. Chanyeol segera menggendong Sejeong dan menyuruh Baekhyun untuk menyetir mobil.

Nana yang masih memakai baju pengantin menjadi perhatian, Nana tidak peduli. Dia sangat mencemaskan ibunya.

Nana terduduk disalah satu kursi depan ruang IGD dengan baju putih dengan sedikit darah dibagian lengan, Guanlin yang masih disampingnya mengelus penggung perempuan itu. Guanlin bermaksud menenangkan Nana.

"Bunda, ga bakal kenapa-kenapa kan, Lin?" Tanya Nana dengan tangan bergetar dan juga mata berkaca-kaca.

Guanlin terlihat ragu menjawab pertanyaan Nana, "Bunda ga bakal kenapa-kenapa kok" jawab Guanlin.

Baekhyun dan Chanyeol terdiam dengan fikiran yang bercampur aduk, tak lama kemudian dokter keluar dari ruangan itu.

"Pasien Sejeong meninggal pada jam ke 15.10, maaf kami sudah berusaha semaksimal mungkin" Nana dan Baekhyun menatap tak percaya dokter itu dan Chanyeol sudah berlari memasuki ruangan itu.

"Ga mungkin, Lin. Bilang kalau Bunda belum meninggal, iya kan Bang Baekhyun. Ga mungkin hiks... bunda ga mungkin meninggal hikss.. dokter bohong kan?" Baekhyun yang sedang menangis sambil meremat rambutnyapun terdiam begitu juga sang Dokter.

"JAWAB NANA!! hiks... kenapa Bunda meninggal pas Nana menikah?" Nana terus melemparkan pertanyaan dengan tangisan yang tidak berhenti, Ia segera berdiri dari duduknya dan menghampiri sang Ayah.

Ketika sudah didalam ruangan terlihat Chanyeol yang sedang menggenggam tangan Istrinya yang sudah tidak bernyawa, Nana yang melihat ibunya dengan wajah pucat terduduk ditempatnya.

"Ayah... bunda sakit apa? Kenapa bisa kaya gini? Kenapa ayah ga bilang keNana?"  Tanya Nana yang masih menangis.

"Bunda sangat sayang sama kamu, Na. Bunda mau kamu dapat pasangan hidup yang terbaik dan Bunda meminta permintaan terakhir ke Ayah. Bunda ingin melihat kamu menikah dan melihat Baekhyun berkuliah" jelas Chanyeol sambil melihat wajah Istrinya.

"Bunda selama ini sakit, Ayah sudah menyuruh Bunda berobat keluar Negeri. Tetapi Bunda tidak mau, ia memilih tetap disini dan melihat anak-anaknya sampai ia menghembuskan nafas terahirnya" lanjutnya, Nana semakin menangis.

Ruangan itu berisi dengan suara tangisan dari kedua ayah dan anak itu, Baekhyun masih didepan ruangan karena ia tidak sanggup untuk memasuki ruangan itu.

Sehunpun sedang menenangkan istrinya yang sedang menangis, bagaimanapun Sejeong adalah teman dekat mereka.

Dan Guanlin berdiri dibelakang wanita itu, sangat menyakitkan ketika melihat Nana menangis.

Guanlin berjalan kearah Nana dan memeluk wanita itu, Nana menangis dipundak Guanlin.

"Udah ya nangisnya, Bunda nanti ngeliatnya sedih loh" Ucap Guanlin sambil mengelus kepala Nana.

Nana sedikit tenang akan tetapi masih mengeluarkan air matanya, Nana berdiri dan menghampiri Sejeong.

"Bunda yang tenang disana ya, Guanlin bisa jaga Nana disini" Nana menggigit bibirnya, berusaha menahan tangis.

Chanyeol yang melihat itu langsung memeluk anaknya, "maafin ayah ga pernah bilang kalau Bunda sakit, maaf" Ucap Chanyeol lirih.

"Gapapa yah, kalau itu permintaan bunda. Nana bakal ngerti kok, hiks Ayah ga bakal ninggalin Nana sama Bang Baek kan?" Tanya Nana.

"Ayah bakal jagain kalian, ayah ga bakal ninggalin kalian. Cuma kalian yang ayah punya" Ucap Chanyeol.


🌹DIJODOHIN-LGN○JWY🌹

Nana mengelus batu nisan sang Ibu, semua yang mengikuti acara pemakaman sudah pulang. Hanya tertinggal Guanlin, Chanyeol, Baekhyun dan juga semua sahabat-sahabat Nana.

Sindy mengelus pundak Nana, begitu juga dengan Ochi.

"Na, pulang dulu yuk? Tante Sejeong sedih liat lu gini" Ucap Ochi, Nana pun menggeleng pelan.

"Ga mau pulang, mau nya digoyang"

Eh salah

"Ga mau pulang, Gue masih mau disini. Kalau kalian mau pulang silahkan" Ucap Nana yang masih menatap batu nisan ibunya.

"Kalian pulang aja gapapa, biar om yang jaga Nana" kata Chanyeol sambil tersenyum.

"Enggak gapapa om, kira nunggu disini aja" jawab Baejin dilanjutkan anggukan yang lainnya.

"Na pulang dulu ya, Nanti lo sakit. Belum makan kan dari pagi? Ayo pulang dulu, besok kesini lagi sama gua, okey?" Kata Guanlin.

"Betulan kesini lagi ya" tanya Nana pada Guanlin.

"Iya, pulang dulu ya" Ucapan Guanlin dijawab dengan anggukan Nana, semua yang melihat itu pun bernafas lega.

Ucup tadinya mau menyindir Nana pun tak jadi karena melihat keadaan.

'Giliran sama Kuali aja mau' ucap Ucup dalam hati.

"Nana pulang dulu ya, Bun" Kata Nana lalu berdiri.

Chanyeol mengisyaratkan jika mereka deluan saja dan dia akan menyusul.

Chanyeol berjongkok disamping makam Sejeong, "kamu yang tenang disana, aku bakal jagain anak kita semaksimal mungkin. Besok aku kesini lagi, istirahat yang tenang sayang" ucap Chanyeol sambil mengusap air matanya.

Chanyeol begitu mencintai Sejeong, tidak ada wanita yang akan mengganti Sejeong dan selamanya ia akan menjaga kedua anaknya untuk kebahagiaan istrinya.

.





.





.





.





.





.






.





.



Bersambung.....

Ga ngefeel banget ni chapter:(
Monmaap terlalu pendek:(


DI JODOHIN || Guan+Wony [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang