5. Assalamualaikum Calon Makmum

5.8K 299 5
                                    

"Tidak ada niat yang lebih indah selain menyempurnakan agama dengan menikah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tidak ada niat yang lebih indah selain menyempurnakan agama dengan menikah. Dan tidak ada yang lebih indah selain dua insan dipersatukan dalam mahligai pernikahan."

🍁🍁🍁

Doa adalah kekuatan terbesar dari cinta dalam diamku.

-Cinta Dalam Luka-

🍁🍁🍁

"Maaf." Ucap seorang perempuan menundukkan kepalanya. Saat ia tak sengaja menabrak tubuh Alif.

Alif menatap wanita itu, ia Nayyara wanita yang ia cintai dalam diam. Namun Nayyara, menatap Alif seolah tak mengenalinya. Alif menatap heran Nayyara yang berlalu begitu saja memasukki rumahnya. Hari ini dirumah Alif memang mengadakan pengajian yang memang rutin dilakukan oleh Mamanya, tapi ia tidak pernah menyangka jika ia akan bertemu dengan Nayyara di rumahnya.

"Alif, masuk. Ada yang ingin Mama sampaikan sama kamu." Panggil Hasna Mamanya Alif.

Alif mengangguk setelahnya masuk kedalam rumah. Alif menatap semua anggota keluarganya yang duduk di ruang keluarga seakan sedang menunggu dirinya. Namun hal yang membuat Alif bingung adalah, ketika Nayyara ada disana juga bersama Bu Ainun dan Pak Syakir.

"Ada apa Ma?" tanya Alif duduk disamping Mamanya, Alif menatap orang yang disebrangnya, Nayyara perempuan yang ia cintai dalam diam, wanita itu menunduk.

"Sayang, di depan kamu ada nak Khalisa. Khalisa Nayyara Zahabiya. Dia lah orang yang akan menemani hari-harimu, wanita yang akan menjaga dan merawatmu. Wanita yang nantinya akan sangat kamu cintai." Hasna tersenyum.

Alif nampak kaget mendengar semuanya, dari awal dia sungguh bingung, apa yang terjadi dengan harinya hari ini.

"Maksud Mama apa?"

"Mama ingin kamu menikah dengan Nak Khalisa. Sempurnakan agamamu dengannya, kejarlah ridho Allah bersamanya." Ucap Hasna.

"Menikah?" Kaget Alif.

Hasna mengangguk. "Iya, apa kamu mau?" Tanya Hasna.

Alif diam, entah darimana rasa gugup itu datang menyapanya. Seketika detak jantung Alif berdetak tak karuan, wanita yang ia cintai sebentar lagi akan menjadi istrinya, benarkah ini? Doa nya benar-benar dikabulkan oleh Allah.

"Wahai generasi muda, barangsiapa diantara kamu telah mampu berkeluarga hendaknya ia kawin karena ia dapat menundukkan pandangan dan memelihara kemaluan. Barang siapa belum mampu hendaknya berpuasa sebab ia dapat mengendalikanmu.(HR. Bukhari dan Muslim dari Ibnu Mas’ud)."

"Apa kamu lupa dengan hadist itu, Alif. Menikahlah sempurnakan agamamu, nak. Usia kamu sudah selayaknya memiliki pendamping, hidup kamu juga sudah berkecukupan, agamamu sudah baik, lantas apa yang kamu tunggu selain menyempurnakan agamamu?" Hasan (Papa Alif) ikut berbicara menasihati anaknya.

Cinta Dalam Luka [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang