"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui."
(QS. Al Baqarah: 216)🍁🍁🍁
"Luka tak pernah lupa. Pada siapa ia pernah lemah, berdarah, terjatuh. Meski semua itu telah jauh tertinggal di masa lalu, semua luka itu akan tetap abadi. Tidak akan pernah menua. Karena luka adalah keabadian yang palaing perih."
-Cinta Dalam Luka-
🍁🍁🍁
Gadis itu tersenyum lebar saat menerima pesan dari seseorang yang sangat ia sukai bahkan mencintai. Bayu nama pemuda itu.
Gadis itu memang benar mencintai. Sangat. Lihatlah betapa senangnya dia saat akan diajak untuk melihat balap motor bersama, menjadi pendukung kekasihnya. Sangat menyenangkan bagi gadis itu saat melihat pertunjukkan yang menegangkan. Bayu pria penyuka kebebasan pembalam motor ugal-ugalan. Namun anehnya Gadis itu sangat mencintai pemuda yang bernama Bayu. Sudah hampir tiga tahun mereka berpacaran dan tidak pernah ada kabar buruk yang menerpa hati gadis itu. Semuanya masih sangat baik.
Gadis itu selalu terlihat cantik walaupun tanpa make up sekalipun, apalagi sekarang memakai make up, sungguh sangat cantik. Sayangnya rok pendek, seragam sekolah kentat yang sampai memperlihatkan dada, membentuk lengkuk tubuhnya, rambut tergerai, wangi parfurm yang semerbak. Membuat gadis itu cantik namun terlihat biasa saja jika dipandang, tidak ada cahaya yang menyejukkan. Gadis itu bernama Khalisa Nayyara Zahabiya.
"Re, mau ikut nonton balap motor gak sore ini?" Khalisa bertanya dengan teman sebangkunya. Rebeca wanita yang pertama kali menjodohkan Khalisa dengan Bayu.
Gadis itu menatap dengan sedikit berpikir. "Bayu balap motor lagi?"
Khalisa mengangguk mantap. Tersenyum bangga.
"Sama siapa?"
"Rangga."
"Kamu yakin, bukannya mereka berdua itu musuhan? Terus kalau salah satu diantara mereka kalah, kamu gak takut bakal terjadi perkelahian seperti tempo hari. Ingat Sa, Bayu pernah koma karena berkelahi dengan Rangga."
Khalisa gadis itu tersenyum menanggapi. "Yaampun Ra, itu kejadian udah satu tahun yang lalu, kamu masih aja ingat." Jeda tiga detik, "aku jamin itu semua tidak akan terjadi lagi." Yakin Khalisa.
"Yadeh Ratunya Bayu. Aku ikut biar jaga-jaga." Rebeca tersenyum.
"Gitu dong. Thanks ya." Kekeh Khalisa. Rebecca tersenyum simpul.
Berbeda dengan kembarannya. Khaila Nayyara Zahabiya. Gadis itu terbungkus anggun dengan balutan jilbab yang menutup sempurna. Wajahnya selalu damai bila dipandang. Meski mereka satu sekolah namun mereka beda kelas, jika Khaila berada dikelas unggul sedangkan Khalisa berada dikelas pencetak terbanyak anak nakal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dalam Luka [SUDAH TERBIT]
SpiritualSaat sebuah mesjid menjadi awal pertemuan dengan terciptanya sebuah cinta. Dihati keduanya terselip harapan. Di sajadah keduanya terselip doa yang sama. Nayyara nama gadis beruntung itu yang dicintai begitu rupa oleh lelaki bernama Alif. Keduanya s...