"Ada kabar gembira tan"
"Jangan bilang mastin udah ada rasa baru" canda Tante Bianca, membuat Alea terkikik geli
"Serius nih Tan" suara Alea berubah
"Kenapa kenapa?"
"Saya nemuin darah baru, bukan darah anak tante lagi" wajah Bianca tersenyum ceria"Terus gimana?" "Ini dia masalahnya tan"
"Kenapa?"
"Ga mungkin saya cek darah semua orang, untuk mencari satu orang penjahat"
"Bisa aja orang itu udah pergi keluar negeri ataupun kutub utara" mereka berdua terdiam
"Yaudah... Sampe sini aja" Alea menatap wajah Bianca dengan kaget dan detik itu juga Alea curiga
"Gimana kalo saya cek darah tante"
"Kamu mikir saya yang bunuh anak saya sendiri!?" Bentak Bianca membuat Alea diam, Bianca berjalan mendekati Alea, pinggul Alea menabrak meja kichensheet
"Hahahaha wajahmu, ayo ayo periksa tante" Bianca tertawa melihat wajah Alea yang pucat pasih
"Yaampun tante! Jadi pemain drama sana!" Namun tidak sengaja Alea menyenggol piring dan piring itu pecah saat bertemu lantai
"JANGAN DIAMBIL!" teriak seseorang dari pintu utama yang langsung menyorot ke arah dapur, mereka berdua terdiam
"Candra..." bisik Alea terkejut
"Cannn kamu kemana aja sih 2 hari ga pulang pulang" rengek Bianca sambil mengambil pecahan kaca dan seketika darah keluar dari telapak tangan Bianca, Candra berlari dan menutup luka itu dengan tisu"Ah luka ya, Alea... dia anak pertama tante, umur nya sama kaya Dandri karena mereka kembar ga identik"
"Kembar?" Sedangkan Candra diam masih sibuk membuat tangan Bianca berhenti mengeluarkan darah "Udah Candra ini cuma luka kecil"
"Mama diem, Candra lagi baik nih" akhirnya Alea membimbing Biamca sekaligus Candra untum duduk di ruang tamu
"Udah, Lea... ikut gue" Baik Candra maupun Alea sama sama bingung, lagi lagi selalu menemukan fakta kalau dunia itu sempit
"Jadi lo detektifnya..."
"Jadi lo juga yang sering Mama sebut Av si detektif cantik dan Dandri bilang?"
"Lo gila ya, lo bisa jadi yang selanjutnya kalo aja tadi gue ga dateng cepet!" semua kata kata itu keluar dari mulut Candra seorang"Maksud lo selanjutnya?" Tanya Alea bingung "Gue bakalan kasih tau satu hal"
"Ibu gue memiliki kepribadian ganda, kepribadiannya bakalan keluar kalau dia melihat darah"
"Tunggu tunggu gue masih ga ngerti!"
"GUE ADA DI TKP DAN GUE YANG MENYEMBUNYIKAN REKAMAN CCTV, PUAS LO!"
"Bapak lo tau, mangkanya kasusnya di tutup" Alea mengelengkan kepalanya dengan tidak percaya
"Lo jahat Candra! Harusnya lo obatin ibu lo, bukan malah nyembunyikan kejadian ini!"
"Gue ga mau ibu gue masuk penjara Alea! Adek gue udah pergi dan gue ga mau juga ibu gue ikut pergi entah dimana, yang mungkin hanya bisa kita temui beberapa minggu sekali" jelas Candra cepat. Alea semakin mengelengkan kepalanya dengan cepat, gadis itu akhirnya mengambil tisu yang ada di genggaman Candra berlari menuju sepeda dan melaju dengan sangat cepat
"Kenapa hidup lo di buat sulit Alea"
"Kenapa hidup lo di buat sulit Candra" seru mereka berbarengan namun tidak satupun mendengarnya karena berada di posisi yang berbeda
MAAAPPPP LAMAAA AKOH KEMBALI, MAYBE INI CERITA BAKALAN TAMAT DAN GUE BAKALAN FOKUS SAMA CERITA ADVERSARY
THANK YOU FOR LOLA YANG UDAH BUAT SINOPSIS DAN GUE YANG MELANJUTKAN
SEE YOU
KAMU SEDANG MEMBACA
Aleandra
Teen FictionPLAGIATOR PERGI JAUH JAUH !!! __________________________________ Tamat Private story "Tinggi 178 cm, berat 62 kg, sepatu ukuran 42 cm dan celana dalam ukuran L" "Eh lo anak baru, liat apaan" "Ngga engga"