Kdang kmu trlalu larut buat sdih, smpai lupa ad sosok shbat yg sbnrnya bisa bngt jdi obat
"manah gua tau coba aja buka" ucap lili juga penasaran.
Secara perlahan-lahan rachel membuka suratnya tetapi ia menutupnya secepat mungkin.
"Nungguin yaa " ucap rachel menunjuk ke arah lili dan lulu secara bergantian
"Cepet buka" sambung lili dan lulu bersamaan
"Nanti aja bukanya dehh" kata rachel memainkan surat yang ia pegang
"Kelamaan lu chel udah biar gua aja yang buka" sambung lulu mengambil surat yang dipegang rachel dan berdiri dari duduknya
"ishhhh punya gua" bentak rachel mencoba mengambil surat yang dipegang lulu tetapi lulu sudah terlebih dahulu melempar suratnya ke arah lili.
"tangkepp li" teriak lulu melempar suratnya
"happp" ucap lili menangkap surat yang di lempar lulu.Rachel menuju ke arah lili tetapi tangannya di pegang lulu.
"LARI LI" teriak lulu memegang tangan rachel
"lepasin woyy tangan gua" sentak rachel melepaskan tangannya dari lulu.
"Jangan lari li" lanjut rachel mengejar lili yang sedang membuka suratnya di dalam kelas.
"minggir woyy air panas air panas" ucap lili membuat siswa dan siswi minggir
"Baca li isi suratnya" suruh lulu meneriaki lili
"jangan,,, pliss jangann" teriak rachel berlari dan terpentok meja
"awwww" rintih rachel memegangi pinggang yang terpentok meja.
"luh gapapah chel" tanya lulu menghampiri rachel yang sedang merintih kesakitan
"gak lucu bercanda luhh" ucap rachel meninggalkan kelas
"wayuluhhhh" sorak semua siswa yang melihat
" diemmm" kata ernerd ketua kelas.
Lili menghampiri lulu yang sedang melihat rachel pergi begitu saja.
"luhh sihh pake ngambil suratnya si rachel" kata lili menyalahkan lulu
"luh juga ikutan nyet" sambung lulu pergi
"mau kemana?" tanya lili
"gua mau nyusul rachel" jawab lulu keluar kelas
"gua ikutt" ucap lili mengejar lulu yang sudah keluar kelas.
Lili dan lulu mencari rachel yang sudah meninggalkannya di kelas mereka sangat merasa bersalah karna candaannya.
"rachel kemana sih gua udah cari dimana-mana gak ketemu-temu" kata lulu melirik sekitar sekolahnya
"luh tadi udah cek dimana aja?" tanya lulu kepada lili
"gua udah cari di toilet, taman, lapangan, kantin tapi gak ada" jawab lili memegang pinggannya
"apa dia ke club" ucap lulu asal
"ngaco luh dia tuh gak pernah ketempat gitu-gituan" kata lili menatap tajam lulu
"pissss" sambung lulu mengangkat kedua tangannya membentuk huruf vMereka berfikir sejenak dimana rachel sekarang. Dan mereka mulai berfikir kalau rachel ada di.
" ahahhh gua tau mungkin dia ada di...."ucap lili menggantung perkataannya
"Ruang musik" kata lili dan lulu bersamaan dan berlari menuju ruang musik.
"tuhhh kan gua kata juga apa pasti dia ada disini" kata lulu mengintip di pintu kaca
"gua juga keless" ucap lili kesel
"yaudah kita samperin aja" lanjut lili menarik tangan lulu yang hanya menurutinyaMereka membuka pintu dengan pelan dan ternyata benar saja ada rachel di dalam yang sedang mendengarkan musik yang berjudul ( ILLUSI TAK BERTEPI) sambil merebahkan dirinya di sofa sambil memejamkan matanya sedangkan mulutnya ikut bernyanyi.
Tak pernah lepas kau dalam ingatanku
Tak pernah bisa aku melupakanmu
Ku jatuh cinta pada orang yang salah
Kau kekasih sahabatku.....Sedangkan lili dan lulu menghampiri rachel yang sedang bernyanyi.
"chel maafin kita ya" ucap lulu berdiri di samping rachel
"etdah lu gimana si rachel mau denger orang lagunya aja kenceng banget Tolol" sentak lili menonjok tangan kanan lulu
"aaa sakit njir" sambung lulu mengelus tangannya yang di tonjokLili mengecilkan volume suara musik dan mulai berbicara dengan rachel.
"chel gua juga minta maaf" sambung lili memberi surat yang tadi ia ambil sedangkan rachel yang hanya memejamkan matanya tak merespon."chel luh jangan marah dong sama kita" mohon lili menggoyangkan tubuh rachel.
" kita minta maaf sama luh chel"lanjut lili
"kita bakal lakuin apa aja dah buat luh asalkan luh maafin kita" sambung lulu
"iya chel " lanjut lili
Rachel pun merubah tidurnya menjadi duduk
"gua maafin luh pada tapi ada syaratnya" kata rachel sambil duduk
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Tompel
Teen FictionMeskipun menyukaimu sesakit ini, aku tidak pernah menyesal! Karena aku sudah menyiapkan sakit itu dari awal.....