6

29.5K 2.9K 229
                                    

Wonwoo tengah mengemas barang-barangnya sekarang.  Bohyuk akan membawanya kembali keseoul.  Bohyuk bahkan sudah menyiapkan apartement untuk mereka tinggali.  Mereka berdua akan melanjutkan bisnis sang Ibu.  Keduanya bahkan tidak memikirkan bagaimana dengan sang Appa.  Bohyuk melarang wonwoo untuk bertemu dengannya lagi.  Anak bungsu keluarga Jeon itu sudah sangat membenci sang Appa dari hari ke hari.  Terlebih ketika ia ingin pamit pada hari itu, mengatakan bahwa ia akan hidup sendiri dan melanjutkan bisnis Yoona.  Ia menemukan Yunho tengah bercumbu disofa dengan seorang wanita yang ia kenal.

Maka tanpa mengatakan apapun. Bohyuk langsung mengemasi barang-barang miliknya dan meninggalkan rumah yang penuh dengan kenangan dan luka pada saat yang bersamaan.

Bohyuk pun mengajak seungkwan untuk tinggal bersama mereka. Ia bahkan mempekerjakan seungkwan disalah satu toko bunganya. Karna laki-laki berpipi gembul itu juga merupakan Seorang anak dari salah satu rekan bisnis Yoona yang berada dijeju.
Meninggalkan pekerjaannya sebagai seorang Guru TK dan lebih memilih menemani wonwoo dan tinggal bersama dua lelaki bermarga Jeon. Sedangkan Seokmin tetap memilih tinggal dijeju untuk membantu kedua orang tuanya. Sebenarnya Bohyuk sudah mengajak seokmin,Namun lelaki berhidung mancung tersebut menolak dan mengatakan ia akan tetap menghubungi mereka dan akan berkunjung nanti.

*


*

*




Wonwoo baru saja menginjakan kakinya diapartement bersama seungkwan. Lelaki itu pergi kedokter kandungan untuk memeriksa kondisi kandungannya.

“Hyung,kau sudah pulang?” Bohyuk menghampiri wonwoo yang saat ini tengah menunduk berusaha melepaskan sepatunya dan menarik tubuh wonwoo untuk berdiri. Kemudian ia berjongkok dan melepaskan sepatu wonwoo. Wonwo yang diperlakukan seperti itu hanya tersenyum. Anak bungsu keluarga Jeon itu sangat memahami kondisi sang Hyungnya.

“Terimakasih..” Ucap wonwoo dan Bohyukpun tersenyum seraya menggandeng wonwoo untuk masuk.

Ya,saat ini usia kandungan wonwoo sudah memasuki bulan ke-9. Waktu berlalu dengan cepat. Bahkan Bohyukpun sudah menyelasikan Sekolahnya lebih cepat beberapa bulan lalu. Ia memilih untuk HomeSchooling dan lulus dengan nilai memuaskan.  Seorang Jeong Bohyuk sangat pandai mengatur kehidupannya dan sang Hyung.

“Bagaimana Hyung?Apa kata dokter?” Tanya bohyuk ketika sudah menempatkan dirinya duduk disamping Wonwoo.
“Perkiraan kelahirannya 1 Minggu lagi.” Wonwoo tersenyum.

“Bagaimana dengan jenis kelaminnya?” Tanya Bohyuk antusias.

“Ia laki-laki Bohyuk-ah..~~” Wonwoo pun tak kalah antusiasnya.
Bohyuk tersenyum mendengarnya dan mengelus perut buncit wonwoo dan berkata.
“Cepat lahir baby-yaa.. Papa Bohyuk menunggu disini.” Dan itu membuat wonwoo mengembangkan senyum indahnya.

Bohyuk menyuruh wonwoo untuk menggantikan panggilan jika bayi dalam perutnya dilahirkan. Ia tak ingin mendengar kata Eomma dan Appa. Baginya itu cukup menyakitkan dan mengingatkannya pada kedua orang tuanya dan membiasakan diri dengan panggilan Papa &  Mama.


“Wonu-yaa...”

“Waktunya makan buah kiriman Seokmin~.” Sengkwan datang membawa nampan berisi potongan-potongan buah dari kebun Seokmin yang setiap Minggu dikirim dari Pulau Jeju.

“Jjaaaa,mari dinikmati~~” .


Dan mereka bertigapun mulai melahap Buah-buahan yang ada dalam nampan itu, sesekali tertawa karna candaan yang dibuat seungkwan. Atau Bohyuk yang akan menjahili seungkwan dan membuat pria asal Jeju itu merenggek pada Wonwoo.


















Young Mother (Meanie) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang