Pentas Seni(10)

154 7 7
                                    


"Jadi Di Sini Siapa Yang Mau Jadi MC AcaraNya, Pokoknya Harus Ada Yang Mau!" Bentak Raka tegas.

Seketika itu juga di dalam ruangan hening karna bentakan Raka, Caca hampir terperanjat karna bentakan Raka, Karna pasalnya Posisi Caca berada tepat di depan Raka.

"Gimna kalo Fani ajh Ka?" Usul sintia kepada sang Ketos.

"Dia payah klo di depan banyak orang, gak cocok jadi MC! Lo kalo gak bisa kasih solusi mending diem ajah!" Ujar Raka yang membuat sintia bungkam karna pendapatnya di tolak mentah mentah oleh raka.

Suasana kembali hening Raka menatap satu persatu Anggota Osis untuk di jadikannya MC acara pentas seni minggu depan dan...

Tap!

"Elo..!" Tuding Raka kepada Caca.

Sontak Caca pun setengah terperanjat dari tempat duduknya karena terkejut bahwa Raka memilihnya.

"G..Gu..Gue k..kak" Ujar Caca Terbata Bata.

'Aduh kenapa musti gue sih' batin Caca.

"Iya Dan Lo Harus Mau!" ucap Raka penuh Penekanan yang membuat Caca berusaha menelan Saliva nya.

"Tap__" Ucapan Caca Terpotong Karena Raka.

"Gue gak mau denger Penolakan!" Ujar Raka yang membuat Caca Langsung Bungkam dan Terdiam Ada Rasa Takut.

'Kak plis jangan bentak gue lagi' Batin Caca tertunduk patuh.

Begitu lah Raka Cowo cuek yang sekalinya dia berbicara panjang, pasti perkataannya akan menohok bagi yang mendengarnya.

-oOo-

Skip Kantin...

Seperti biasanya Caca Rehan Tasya dan Silvi duduk di kantin untuk beristirahat menghilangkan penat di kepala karena pelajaran fisika tadi.

"Lo kenpa Ca?" ujar Silvi karena sendari tadi melihat Caca diam seperti memikirkan sesuatu.

"Gue bingung Sil" Ujar Caca sambil menatap kedepan seperti orang melamun.

"Bingung kenapa, lo di tembak?" Tanya Tasya yang mampu membuat rehan melotot seketika, namun tak ada yang sadar ekspresi rehan.

"Bukan, bukan!!" jawab Caca membuat Rehan bernafas lega.

"Lah terus?"tanya silvi.

"Gue di suruh jadi MC di acara pentas seni minggu besok" ujar Caca sambil menutup mukanya.

"Loh bagus dong" kali ini Rehan yang ikut menanggapi cerita caca.

"Masalahnya gue sama sekali gak ngerti gimana caranya Han" jawab Caca frustasi.

"Siapa yang nunjuk lo jadi MC?" tanya Silvi sekali lagi.

"Ka Raka lah siapa lagi dia kan KETOS nya" Jawab caca tambah frustasi.

"Wah Ada perkembangan dong" ujar Tasya sambil menyengol lengan Caca.

"Iss apaan sih sya, ini bukan waktunya bahas itu" jawab Caca yang kali ini sama sekali tak tertarik membahas sang KETOS di karenakan Caca masih kesel karna di bentak kaya tadi di ruang osis.


Tiba tiba ada kaka kelas XII menghampiri Caca.

"Lo caca kan?" Tanya kaka kelas itu yang Caca kenal Namanya Rafi yang juga dari organisasi osis.

"Iyah kak kenapa yah?" ujar Caca bingung.

"Di panggil Raka tuh di ruang osis" ujar Rafi kepada Caca dan Lalu pergi.

"Aduhh pasti masalah MC, mana gue kagak ngerti tamat riwayat!" Ujar caca frustasi.

"Yaudah gih sana samperin Mbeb mu sayang" goda Tasya kepada Caca.

"Berisik Sya" ujar Caca lalu pergi meninggalkan 3 kawannya itu.

Skip Ruang Osis...

"Permisi..." Ucap Caca saat hendak masuk menghampiri Raka.

Sejujurnya sekarang Caca sedang gugup dan Deg Degan setengah mati, bingung harus bagaimna, keringat hampir menetes di pelipisnya ini di karenakan efek ke grogiannya, gimana gak grogi coba, kalian bayangin ajah kalo kalian lagi berhadapan sama orang yang kalian suka pasti panas dingin mules gitu kan hahah.

"Masuk" titah Raka mempersilahkan masuk.

Caca pun langsung menghampiri Raka, dan raka pun mempersilahkan Caca untuk duduk.

"A..Ada ap...apa ya kak?" Ucap Caca gugup.

"Lo yang gue tunjuk jadi MC tadi kan?" Tanya Raka dengan wajah datarnya.

"Eum.. Iy..iya kak" Ucap Caca masih terbata bata.

"Lo kenapa?" Tanya Raka datar kepada Caca.

"Eumm..." Caca bingung harus menjawab apa, karna gak mungkin kan kalo dia bilang deg degan ngobrol berdua di satu ruangan sama Raka.

"Lo takut sama gue?" Tanya Raka yang membuat Caca langsung menatap Raka dengan mata membulat sempurna.

"Gak kok Kak gak sama sekali" Ucap Caca seraya memberi isyarat tangan.

"Yaudah santai ajah" Ucap Raka tetap dengan wajah datarnya.

"Baik Kak!" Ucap Caca Cepat di iringi anggukan.

"Lo bisa jadi MC gak??" Tanya Raka menatap manik mata Caca.

"Eum...sejujurnya saya belum pernah punya pengalaman jadi MC kak" Ucap Caca jujur.

"Oke klo gitu Minggu jam sembilan dateng ke sini!" Perintah Raka mutlak seraya memberikan secarik kertas ke arah Caca.

"Ba..Baik kak, tapi ini al__" Ucap Caca terpotong saat Raka memotong pembicaraannya.

"Gak usah banyak tanya dateng ajah!" Ucap Raka dengan tatapan tajamnya.

Auto Caca ketakutan lalu dengan cepat menganggukan kepalanya seraya mengambil secarik kertas yang di sodorkan di atas meja kepada Caca.

"Yaudah sekarang lo boleh pergi!" Ucap Raka acuh tak acuh.

"Ba..baik kak terimakasih" Ucap Caca Lalu beranjak berdiri dari tempat duduknya dan melangkah pergi dengan langkah cepat meninggalkan Ruangan Osis yang sangat mencengkram dirinya dan juga Hatinya Eaaaa hahah.

*****

"...iyah jadi gue suruh dateng kesini" Ucap Caca pasrah.

"Lo gak tanya alamat siapa itu!" Tanya Rehan tak santai.

"Gue mau nanya langsung di bentak kan sakit hati dede Huaaa!!!" Caca berteriak layaknya anak alay.

"Gimana kalo itu Alamat Markas penjahat?" Rehan menakut nakuti.

"Mana mungkin Han" Ucap Caca lirik seraya menunduk.

"Biar gue temenin" Ucap Rehan seraya mengangkat Dagu Caca.

"Beneran?" Ucap Caca berbinar.

"Gue gak bisa boongin lo" Ucap Rehan seraya tersenyum tipis.

"Gue beruntung punya sahabat kaya lo!" Ucap Caca Seraya memeluk pinggang Rehan dengan girang.

Walau sejujurnya sakit namun mau bagaimana lagi? Rehan harus egois memaksakan perasaan seseorang yang dia cinta demi cintanya tak bertepuk sebelah tangan? Hahah Rasanya itu sangat jahat sekali.

Rehan akan menunggu sampai Caca bersedia menerima perasaannya.






Hallo Gengs Maaf lama banget post di karenakan aku sibuk di lapak yang lain Hii😁😂😂

Intinya jangan lupa VOTE and COMMENT, Malu ah klo yang baca sma yang nge Vote gak seimbang😂

Dan author merasa gagal, lalu sibung pergi ke lapak lain yang jauh lebih bisa dihargai😂😂

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 25, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CANTIKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang