Setelah Itu Vico Pergi Mencari Kursi, Vico Menarik Kursi Yang Berada Di Samping Meja Yang Banyak Di LetakanNya obat obatan, Dan Vico Duduk Di Depan Caca, Sehingga Posisi KeduaNya Berhadap Hadapan, Lalu Dia Membuka Topik Pembicaraan.......
"Eumm...Siapa Nama Lo??" Tanya Vico Kepada Caca.
"Panggil Aja Caca" Jawab Caca Sedikit Ragu.
"Lo siswi kelas berapa??"
"Kelas Sepuluh"
"Tapi Ko gue Kaya Gak Pernah Ngeliat Lo Yah..??" ujar Vico.
"Gue Murid Baru" jawab Caca.
"Lo kenapa??" ujar Vico kepada Caca.
"Kaki Gue Sakit Hiii" Caca Malah Nyengir Nyengir gak jelas.
"Bukan Itu" Ujar Vico.
"Terus??" Caca Bertanya Kepada Vico.
"Lo Gugup Yahh??" Tanya Vico Sambil Nyengir Nyengir Devil.
"Enggak Yey!!" jawab Caca Mendecak Kesal.
"Hahahh" Vico Tertawa Renyah Sambil Mengacak Acak Puncak Rambut Caca.
"Berantakan Nih Ah" Ujar Caca Kesal Sambil Merapihkan RambutNya.
"Ayo Ikut Gue?" Ajak Vico Sambil Mengulurkan TanganNya Kembali.
"Kemana?" Jawab Caca Dengan ekspresi Heran TentuNya.
"Rumah Sakit Lahh" ujar Vico.
"Enggak Enggak Enggak" Jawab Caca Dengan Cepat Sambil menggeleng gelengkan kepalanya dengan tempo yang agak cepat.
"Kenapa?"Jawab Vivo Heranan, PasalNya Luka Caca Perlu Pertolongan Dokter.
"Pokoknya gak mau ke rumah sakit kaa" Jawab Caca Setengah merengek.
"Lo harus ke dokter,,kaki lo harus cepet cepet di obati" Jawab Vico Memberi pengertian.
"Gak Mau ka" Tolak Caca.
"Harus Mau PokokNya" Paksa Vico Kali Ini.
"Gak Mau Kak, Gak Mau!!" Caca Semakin Mempercepat Gelengan KepalaNya.
Dengan Gerak Cepat Vico Pun Menggendong Caca Meninggalkan Ruang UKS Dan Pergi Mengarah Ke Mobil milik Vico, Tapi Kali Ini Caca Memberontak Karna Tahu Akan Di Ajak Ke Rumah Sakit.
"Kak Turunin gue Kak,, Gue Gak Mau Ke Dokter,, Kak!" Ronta Caca Saat Di Gendongan Vico.
"Kak Pliss Jangan Bawa Gue Ke Rumah Sakit Kak..." Caca Terus Terusan Meronta.
"Ka__" Saat Caca Ingin Meronta Kembali SuaraNya Terpotong Saat Mendengar Suara Bariton Vico.
"Diam Gak" Ujar Vico Dengan Suara Yang Terkesan Tegas Namun Bukan Membentak.
Caca pun Berhenti Meronta Tapi JiwaNya Terus Terusan Memberontak.
Karna Koridor Ruang UKS Dan Koridor Kelas Caca Searah, Vico Berniat Untuk Mengambil Tas Caca Dan Mengizin Kan Caca untuk pergi Ke Rumah sakit.
"Caca....?!?" Teriak Tasya Dari Arah Belakang Saat Melihat Caca Di Gendong Oleh Vico. Tasya, Silvi Dan Rehan Pun Menghampiri Vico Yang Sempat Terhenti LangkahNya Karna Teriakan Tasya.
"Lo Ngapain Caca Sampe Dia Kaya Gini?!?" Tanya Rehan, Lebih TepatNya Seperti Mengintimidasi Vico Dengan Tatapam Tajam Yang Mengarah Ke Arah Vico Saat Melihat Ada Perban Membaluti Pergelangan KakiNya.
"Diem Lu Bocah" Jawab Vico Kepada Rehan.
Rehan Pun Verdecak Kesal Kepada Vico Sang Kaka KelasNya.
"Tolong Lo Ambilin Tas Caca dong, sama Nanti Tolong lo Izinin Caca yahh" Ujar Vico Kepada Tasya teman Caca.
Dengan Cepat Tasya Mengambilkan Tas Caca Di Dalam Kelas Lalu Memberikan Kepada Vico.
"Lo Mau Bawa Caca Ke Mana Hah!?" Tanya Silvi Tak Suka.
"Rumah Sakit" Jawab Raka Singkat Jelas Dan Padat.
"Ya Ampun Kaki Lo Kenapa Sih Ca??" Tanya Tasya Ke Pada Caca.
Namun Belum Sempat Di Jawab Oleh Caca Vico Telah Melangkahkan KakiNya meninggalkan teman teman Caca.
"Nanti Gue Ceritain Oke Guys?!?" Ujar Caca Yang Sudah Mulai Menjauh.
Rehan Yang Melihat kejadian Itu Pun Geram Di Buat Oleh Vico si BadBoy Di Sekolah, Rehan MengepalKan TanganNya Geram.
-oOo-
Tak Butuh waktu lama mereka berdua sudah berada di dalam Mobil.
"Kaa Jangan Ke Rumah Sakit Yahh" Ujar Caca Yang Sudah Pucat Karna Tahu Akan Di Bawa Ke Rumah Sakit.
"Kaaak...." Ujar Caca Sekali Lagi, Tapi Kali Ini Caca Menggoyang Goyangkan Lengan Vivo, Namun Caca Tidak MendapatKan Respon Apa Pun Dari Vico.
"Pliss Jangan Ke Dokter,,Gue Takut"Batin Caca yang sudah pucat Pasi.
Caca Memang Anti banget Yang Namanya Rumah Sakit Atau Pun Dokter dari kecil.
"Kenapa EmangNya Sih?" AkhirNya Vico Merespon Caca sambil menatap Cewe Di sampingnya, dan mengurungkan niatnya untuk Menarik Tuas MobilNya itu.
"PokokNya Jangan" Jawab Caca Lalu menundukKan KepalaNya.
Karna Vico Sadar Ada Hal Yang Aneh Pada Caca Dan Vico Juga tidak tega Melihat WajahNya Yang Sudah Pucat Pasi Karna Takut Di Bawa Ke Dokter akhirnya Vico Mengurungkan niatnya untuk pergi ke rumah sakit.
"Ok, Tapi Tolong Kasih Gue Alesan" ujar Vico Tampak Kesal.
"Nanti Gue Jelasin di rumah" jawab Caca yang lalu mengalihkan pandanganNya Ke depan.
Tanpa Menjawab Vico Pun Melajukan MobilNya Ke Arah Rumah Caca yang di tunjukan oleh Caca PastiNya.
Sebelum Ke Rumah Caca Vico Memutuskan untuk membeli obat untuk kaki caca supaya nanti setelah sembuh tidak meninggalkan bekas luka yang mencolok.
-oOo-
Tidak butuh waktu lama sampai lah mereka berdua di rumah Caca Lebih TepatNya Rumah Kedua Orang TuaNya.
"Lohh Ini Kan Rumah Orang Tua Ferry??" Ujar Vico Terheran Heran.
"Orang Tua Gue Juga" Timpal Caca Kepada Vico.
"Jadi Kalian......" Ucapan Vico Pun Terpotong Oleh Caca.
"Iyah" Ujar Caca Yang Sudah Tahu Pasti Jika Vico Akan Mengatakan Hal Itu.
Dan Vico Hanya Mengangguk Anggukan KepalaNya Mengerti, Ntah Memang Mengerti Atau So Ngerti.
Vico Pun Menggendong Caca Ke Dalam Rumah Karena Kaki Caca Yang Belum Bisa Untuk Jalan, Di ikuti Bi inem dari belakang yang mengarahkan Vico ke kamar Milik Caca.
"Makasih Bi" Ujar Vico Yang sudah sampai Kamar Caca Yang Berada Di Lantai Dua Dan Vico Pun MenurunKan Caca Di Atas Kasur DoraemonNya
"Iya Sama Sama Den, Non Mau Bibi Buatin Apa?" tanya bi inem kepada Caca.
"Air Dingin Aja Bi, Sama Cemilan" Titah Caca Sopan.
"Baik Non, Den Permisi" Ujar Bi Inem Lalu meninggalkan Kamar Caca.
"So??" Ujar Vico Yang Langsung Duduk Di dekat Caca Tanpa meminta persetujuan Caca terlebih dahulu.
"Apa?" Jawab Caca Pura Pura Tak Mengerti, Ternyata Vico Masih MengingatNya Padahal Caca Sejak Tadi Berusaha Mati matian menghindari topik itu.
"Huh!" Dengus Vico Kesal.
Caca Hanya Mengangkat sebelah alisnya.
"Yang Tadi Caca!" Ucap Vico Penuh Penekanan, Yang membuat Caca mau tak mau harus menceritakan tentang mengapa dia takut ke rumah sakit.
"Jadi.......
•
•
•
•
•
•
•Hay Hayyy..... Hehehh sampai sini dulu yaaa part kali ini hihihiii....
Jangan lupa vote and komenNya....
Go kepoin terus guyss...
Selamat membaca:)
KAMU SEDANG MEMBACA
CANTIKA
Художественная прозаMenceritakan Tentang Kisah Asmara Seorang Gadis Cantik Jelita Yang Sangat MengemasKan Bernama "CANTIKA AULIA PUTRI" Dia Gadis Berponi Dengan Rambut Yang Sering Dibiarkan Tergerai Begitu Saja Hingga Angin Dengan Mudah MenerpaNya. Tak Lupa Dengan Mat...