Terkadang beberapa keadaan memang terasa tidak mungkin untuk dipahami.
Dulu sebelum bertemu kamu, aku selalu berpikir. "Setiap yang berkacamata sama adalah jodoh. Mereka akan melengkapi, akan merasa bahagia dengan apa yang mereka bagi. Akan merasa lebih hidup dengan kesamaan yang akhirnya dapat dipertemukan."
Dulu aku merasa bahwa aku telah memahami banyak makna suatu hubungan.
Ketika kau datang dan kita sedikit bertengkar, aku bilang, "kita tak sama, kawan. Kita mungkin hanya ditakdirkan berteman. Mungkin memang hanya seperti ini kejadian yang harus kita terima."
Tapi kau mengajakku mengerti bahwa, "Setiap yang berpasangan tak mesti sama. Mereka berpasangan sebab memiliki perbedaan agar mereka bisa saling mengisi satu sama lain. Mereka bersama memang dengan beberapa hal yang mereka sukai, tapi sifat dan kebiasaan jelas berbeda."
"Jika berbeda, bukankah akan semakin tercerai berai?"
"Tidak. Justru jika sama-sama keras dan tak mau mengalah, suatu hubungan tak akan bertahan lama."
Aku terdiam. Mencoba membuka pikiranku sekali lagi dan lagi, berulangkali.
Dan saat ini aku telah paham benar. Bahwa kau adalah seseorang yang sangat keras memperjuangkan. Kau lah jodoh yang telah Allah persembahkan.
-Aqilah Pratiwi
KAMU SEDANG MEMBACA
Kubiarkan Cinta Memelukku
PoetryAku sudah memulai dari film yang pernah kita kagumi bersama, shampo yang ku pakai lantas membuat tetangga terkagum-kagum, bahkan dengan drama yang ingin ku berikan untuk kamu lihat. Aku menontonnya bersama teman-temanku dilibur semester yang hanya b...