Pada dini hari menjelang munculnya matahari, aku bertanya, "apa kau masih mencintaiku?"
Dia menggenggam tanganku dan menatapku lekat, "aku selalu mencintaimu."
"Lebih baik saat ini atau sebelum kita menikah?"
"Tentu saat ini! Aku tidak pernah main-main saat berkata kau begitu menggemaskan, kau terlihat cantik setiap hari. Rasaku seperti bertambah setiap waktu." Jawabnya mantap.
Aku tersipu sebentar. Lalu lanjut bertanya lagi, "tapi kenapa kau tak pernah lagi memotretku? Apa tingkahku tak lagi terasa lucu bagimu?"
"Kau selalu lucu. Hanya saja aku merasa tak enak jika kau sudah menjadi milikku tapi aku masih harus meminta fotomu. Kau adalah istriku. Aku akan menghabiskan sisa hidupku bersamamu, In Syaa Allah. Jika dulu aku suka sekali memotretmu, sebab baru itu yang aku punya. Baru itu yang bisa mengobati rinduku saat berjauhan denganmu."
Aku diam mencoba menelaah, pelan-pelan wajahku terasa hangat."Percayalah! Aku semakin mencintaimu."
Imbuhnya sambil memelukku erat. Sedang ku tenggelamkan wajahku dalam-dalam agar dia tak tau jika disana ada rona yang semakin memerah.-Aqilah Pratiwi
KAMU SEDANG MEMBACA
Kubiarkan Cinta Memelukku
PoetryAku sudah memulai dari film yang pernah kita kagumi bersama, shampo yang ku pakai lantas membuat tetangga terkagum-kagum, bahkan dengan drama yang ingin ku berikan untuk kamu lihat. Aku menontonnya bersama teman-temanku dilibur semester yang hanya b...