"Pokoknya aku sebel!"
Aku merajuk dipinggiran ranjang. Suamiku terbahak melihat tingkahku sambil tetap berkecimpung dengan game di laptopnya.
"Ih, istriku gemesi," katanya
"Gak usah gemes sama aku kalau masih belum pulih. Masih belum bisa cium aku, gak usah gemes!" Aku merajuk. Bibirku manyun kedepan 5 cm. Biasanya setiap orang yang melihat bibirku, mereka akan bilang itu sudah bisa dikuncir dengan karet gelang.
"Awas aja kalau deket-deket aku." Aku masuk kedalam sarung.
Malam ini hujan. Lebih tepatnya sejak tadi siang. Dingin. Dan bau tanah basah semakin terasa saja dihidung.
"grudak!" Ponselku jatuh dari genggamanku.
"Gak usah komentar." Aku berujar begitu padahal suamiku tak bicara apapun.
"Hahaha," Dia malah tertawa.
Sebal sekali rasanya. Dia masih belum seutuhnya pulih. Sudah asal main game yang tak ada ujungnya itu. Sudah kubilang, lekas selesai. Eh, dia malah mau menyita ponselku.
Katanya,
"Kalau mau aku berhenti main game, kamu juga sudahi buka sosmed."Kan tambah sebal aku.
-Aqilah Pratiwi
KAMU SEDANG MEMBACA
Kubiarkan Cinta Memelukku
PoetryAku sudah memulai dari film yang pernah kita kagumi bersama, shampo yang ku pakai lantas membuat tetangga terkagum-kagum, bahkan dengan drama yang ingin ku berikan untuk kamu lihat. Aku menontonnya bersama teman-temanku dilibur semester yang hanya b...