XXXVI - Ciao Adiós

665 47 26
                                    

Playlist:
Apa Sih Maumu - Ungu
Lapang Dada - Sheila On 7

Di repeat ya genkz lagunya❤️ di mulmed udah ada kok lagunya, biar ga ribet search di JOOX aja ya lagunya biar bisa di repeat.

🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾

Baru aja mau menyuap satu sendok nasi goreng yang baru aja tiba, kalau aja Athala nggak datang bersama Navia yang sekarang memilih duduk tepat di hadapan gue. Sialan, Athala! Dia sengaja mau buat gue emosi hari ini, itu udah pasti. Gue melirik sinis keduanya dan menarik napas, sabar Kesha! Si kunyuk ini memang di takdirkan hanya untuk jadi sumber masalah di hidup lo.

Patah hati gue aja belum sepenuhnya sembuh, tuh anak satu malah semakin sengaja membuat hati gue menjerit. Bagus, Thal. Awas lo nanti! Bisa-bisanya lo bawa nih si cewek gatel di hadapan gue sekarang?!

"Makan yang banyak ya, ngelupain Fachri juga butuh banyak tenaga. Cowok brengsek kayak gitu masih aja di sayang."

Kan, gue udah tahu nih akal busuknya. Dia pasti mau buat gue kepalang malu di depan Navia! Emang ya, Athala tuh sama aja kayak Fachri, brengsek.

"Bacot. Diem deh lo, mau gue tusuk mata lo pakai garpu? Mending lo diem aja deh, gue nggak akan tanggung-tanggung ya berbuat anarkis ke lo, Athala yang terhormat." Pokoknya gue hari ini lagi sensi. Ditambah Athala segala ajak Navia duduk se-meja bareng gue sekarang. Bikin sensi kuadrat!

"Santai aja dong, kalem." Gue mendelik sinis melihat ekspresi Athala yang kelewat santai. Lo bisa santai, Thal, tapi hati gue enggak. Sialan.

Maksudnya dia bawa Navia duduk se-meja sama gue disini tuh apa ya?! Sialan. Sialan. Sialan. Athala sialan!

"Kenalin, cewek baru gue."

Cih. Cewek baru, katanya?

Athala mau ngajak ribut gue sekarang?

"Nggak usah sok sinis gitu, Navia sekarang resmi jadi pacar gue. Lo nggak bisa main labrak-labrak dia seenaknya nantinya, harus izin sama gue dulu. Ngerti?"

Gue melepaskan genggaman sendok dengan sengaja yang membuat bunyi nyaring akibat terbentur piring. Sumpah, gue muak banget lihat tampang Navia yang biasa aja sekarang. Seperti nggak ada satu masalah apapun kemarin. Padahal kemarin baru juga putus sama Rillo sebulan atau dua bulan yang lalu, gue lupa, dan sekarang dia udah jadiin Athala target selanjutnya?!

Nggak akan bisa ya! Nggak boleh pokoknya!

Gue nggak bisa terima sepupu gue jadi bahan mainan hatinya Navia si cewek gatel itu!

"Athala, lo sehat nggak sih? Kayaknya nggak deh. Lo nggak ada otak. Otaknya lo jual di rumah makan padang mana?" Sinis gue. Athala bego.

Lagi datang bulan, patah hati, dan sekarang Athala dengan sengaja sangat menguji kesabaran gue banget. Thank, dude.

"Sialan lo, Sha. Gini-gini otak gue masih berfungsi dengan baik, nggak kayak mantan lo."

"Pergi nggak lo darisini!" Gue memberi kode lewat tatapan mata gue yang memintanya untuk segera pergi.

"Yaela, kenapa sih emang? Lagian bangkunya masih kosong kok. Kita nggak kebagian tempat, Kesha sayang."

Najis. Simpan aja sayang lo buat si cewek gatel itu, dasar Athala bego! Dia tuh seharusnya bisa dapetin perempuan yang benar-benar tulus sayang sama dia! Ckckck, bodoh. Bego. Bucin. Tolol. Semua predikat itu pantas di sandang Athala sekarang.

"Gue nggak bisa dekat-dekat sama ulet bulu, bikin gatel." gue melirik Navia, "karena seperti yang kita tahu, gimana dahsyatnya hubungan gelap mereka di belakang gue kemarin."

Ciao AdiósTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang