( 15 ) Kehadiran Cika

110 28 44
                                    

Rio dan Lintang memekik senang setelah mendengar kabar bahwa Cika akan segera pindah lagi di Indonesia. Dan sekarang Rio dan Lintang lagi menunggu Cika di bandara.

"Sebel ah. Lama banget"keluh Lintang yang mendumel tidak jelas. Sedangkan Rio bermain game di ponselnya.

Tak lama ada pekikan histeris yang Lintang yakini itu adalah Cika.

"LINTANG!!!"teriak Cika yang langsung menghambur di pelukan Lintang.

Lintang yang belum siap menerima serangan dadakan Cika, terhuyung kebelakang meskipun tidak sampai terjatuh. Sedangkan Rio? Rio tetap bermain ponsel tanpa memperdulikan pekikan Cika dan Lintang.

"Gue kangen banget sama lo, Cik!"kata Lintang yang masih enggan melepaskan pelukan mereka.

"Me too"kata Cika yang melepas pelukan diantara mereka.

Lintang menjewer telinga Rio keras, sampai si empunya meringis kesakitan.

"Auw-auwww. Ampun!"kata Rio memegangi telinganya yang dijewer Lintang. Cika pun melakukan hal yang serupa di telinga kiri Rio.

Rio pun menengok ke kiri siapa yang berani menjewer telinganya selain Lintang. Setelah menghadap ke kiri, Rio menganga tak percaya.

"Astaga Lin! Ada bule njewer gue"kata Rio. Cika hanya cekikikan.

"Itu Cika ogeb!"kata Lintang kesal. Lalu, melepaskan jewerannya.

Rio langsung memeluk Cika, sampai Cika terhuyung kebelakang.

"Lepas kampret! Sesek gue njing!"kata Cika yang memukul punggung Rio.

Rio langsung melepas pelukannya dengan Cika dan menyengir. Lintang dan Cika memutar bola matanya malas dan langsung meninggalkan Rio yang mendumel tidak jelas.

"Gimana sekolah Bina Bhakti?"tanya Cika ke Lintang sambil berjalan beriringan untuk menuju ke mobil Rio.

"Gimana apanya?"

"Keadaan sekolahnya bagus gak? Nyaman gak?"tanya Cika kepo.

"Ya gitu, bagus kok. Banyak cogannya"kata Lintang.

"Yee, menurut lo mah, yang paling cogan tetep Rio"kata Cika sambil berbisik. Dan Lintang langsung melotot kearah Cika. Sedangkan Cika hanya terkekeh.

Cika memang sudah mengetahui sejak SMP. Saat Cika dan Lintang bermain Truth or Dear melalui video call.

"Masih inget aja lo"

"Hehehe, inget lah. Karna gue syok parah"

"Yain"

Tiba-tiba Rio datang dan merangkul mereka berdua dengan posisi Rio ditengah diantara mereka berdua.

"Sialan, pada ninggalin gue. Untung dedek gak jadi diculik tante-tante"kata Rio mencebikkan bibirnya.

"Emang lo tadi ketemu tante-tante?"tanya Lintang kepo sambil terkekeh.

"Iya njir. Bedak tebelnya 10 cm"kata Rio bergidik geli. Cika dan Lintang sudah tertawa terpingkal-pingkal.

Mereka berdua akhirnya sampai di parkiran mobil milik Rio. Cika memang untuk sementara menginap di rumah Lintang karna rumahnya yang masih berantakan dan bau cat dinding.

Bunda Cika sudah meminta ijin ke mama Lintang untuk menitipkan anaknya sementara.

⚫⚫⚫


Angga memasuki kawasan rumahnya sambil tertatih menahan perih dibagian perutnya. Terutama wajahnya yang sudah tidak beraturan.

"Astagaaaa! Den Anggaa! Ayo masuk den, bibik papah"kata bi Ayum pembantu Angga.

RECTANGLE {Hiatus}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang