Lintang, Rio, dan Cika sedang bermain di timezone. Mereka terlihat menikmati permainannya sampai lupa waktu.
Mereka berangkat dari jam 10 pagi sampai jam 9 malam. Tidak ada kata bosan di antara mereka bertiga. Bahkan mall akan tutup pun mereka enggan menyudahi permainan mereka.
Mereka pun belum mandi. Kecuali mandi tadi pagi sebelum berangkat ke mall. Tapi, mereka tidak risih sama sekali.
Sampai mereka ditegur pegawai timezone untuk menyudahi permainan. Akhirnya mau tidak mau mereka mengakhiri kegiatan mereka dan pulang. Dan disinilah mereka, di kamar Lintang, mereka memejamkan mata karna kelelahan.
Jam sudah menunjukkan pukul 22.15. Tapi, mereka enggan beranjak untuk pulang. Rio yang sudah di hubungi maminya agar segera pulang. Dan Cika yang sudah di hubungi bundanya agar segera pulang.
Ya, Cika sudah tidak tinggal lagi dirumah Lintang. Karna rumahnya sekarang sudah bisa untuk ditempati.
"Kalian gak pulang?"tanya Lintang kepada kedua temannya.
"Masih mager nih"jawab Cika yang masih memejamkan matanya.
"Iya. Gue juga pingin burger"kata Rio.
Lintang dan Cika hanya menghembuskan nafasnya kasar.
"Mager Yo. Bukan burger"balas Cika pelan namun penuh penekanan.
"Besok bolos uy!"ajak Rio tiba-tiba bahkan wajahnya berseri-seri dan langsung terduduk.
"Uy!"balas Cika tak kalah semangatnya.
"Enggak ah, kok bolos sih!"kata Lintang tidak terima.
"Gue males di kelas Lin. Hari-hari gue di gangguin makhluk astral, kesel abis gue!"kata Cika sambil berguling-guling di kasur Lintang.
"Wujudnya gimana Cik?"tanya Rio polos.
"Wah, gak usah di tanya lagi itu mah. Gak berbentuk wujudnya!"jawab Cika menggebu-gebu. Sedangkan Lintang hanya menepuk dahinya.
"Nanti kalau suka. Mampusin jangan ya?"kata Lintang menggoda Cika. Cika yang mendapat pertanyaan seperti itu melototkan matanya.
"Big no Lin! Gue gak mungkin pernah suka sama dia"kata Cika bergidik ngeri. Lintang hanya cekikikan saja.
"Wah. Lo suka makhluk astral ya Cik? Salut gue"kata Rio sambil bertepuk tangan.
Cika menoyor Rio. "Sialan ya lo! Gue gak suka!"kata Cika kesal sambil melipat kedua tangannya. Rio hanya mengangguk-anggukkan kepalanya saja.
"Udah ah, gue cabut. Lin gue pulang. Ayo Yo, gue nebeng"
"Yoi. Hati-hati dijalan ya"
"Yah, kok nebeng. Rumah lo kan berbanding balik sama rumah gue"kata Rio sambil cemberut.
"Solid dong Yo. Kasian Cika kalau naik taksi"timpal Lintang.
"Yaudah deh. Gue pulang dulu ya Lin"kata Rio sambil mengambil kunci mobilnya.
"Oke. Gue anterin sampek luar. Kuy"kata Lintang yang sudah berjalan duluan untuk menuju pintu utama.
Mereka bertiga berjalan beriringan untuk menuju pintu utama Lintang. Lalu, beberapa detik akhirnya mereka sampai di pintu utama Lintang.
Rio dan Cika akhirnya sudah meninggalkan pekarangan rumah Lintang.
Lintang memasuki rumahnya lagi untuk beristirahat. Karna besok hari senin, terlebih lagi besok ada upacara.
Saat Lintang tidak sengaja melewati kamar adiknya, Irene. Dilihatnya yang masih sibuk bermonolog sendiri dengan kamera. Lalu, Lintang memasuki kamar adiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RECTANGLE {Hiatus}
Teen FictionApa kalian percaya, jika menjalin persahabatan antara cowok dan cewek tanpa mempunyai sebuah rasa? Apa kalian percaya, menghapus perasaan yang tak seharusnya ada itu semudah membalikkan telapak tangan kita? Jika dijawab pasti jawaban kita memiliki p...