( 17 ) Terkejut

128 23 31
                                    

Lintang sekarang menunggu Angga di depan mini market depan perumahannya.

Ya, Angga memang membelikan pembalut untuk Lintang. Padahal Angga sudah menolak mentah-mentah. Tapi, dengan seribu alasan Lintang, akhirnya Angga menurut juga.

Disaat Lintang lagi enak-enaknya melamun diatas motor Angga, tiba-tiba ada sentuhan dibahunya.

Lintang terkejut dan akhirnya ia menoleh kebelakang. Dan Lintang bertambah terkejut lagi dengan kehadiran seseorang wanita dengan senyuman miring.

"L--lo?"

"Bertemu lagi Lintang"

Lintang meneguk salivanya dengan susah payah.

Lintang teringat dengan ancaman wanita di depan ini beberapa pekan yang lalu untuk menjauhi Angga. Tapi, dewi fortuna tidak berpihak dengannya. Sekarang ia justru bersama Angga.

"Mau lo apa?"tanya Lintang sambil menetralisirkan kegugupannya.

"Kan kemarin-kemarin udah gue bilang. Tapi nyatanya?"

Lintang bingung sekali harus menjawab apa.

"Sampai bertemu besok disekolah"katanya lalu pergi dengan tiba-tiba meninggalkan wajah cengo Lintang.

"What the. Dia sesekolahan sama gue? Fiks gue harus jauhin Angga mulai sekarang"batin Lintang sambil menatap pintu mini market.

Lalu, tak lama muncul Angga dengan wajah yang memerah, Lintang tebak mungkin Angga sedang menahan malu dan bercampur dengan kesal.

Angga menyodorkan tas kresek berwarna putih kearah Lintang dengan wajah yang sangat datar.

"Makasih betewe"kata Lintang sambil cekikikan.

"Puas?!"kata Angga dengan menaikkan satu oktafnya.

Lintang yang dibentak Angga tidak merasa sakit hati justru tertawa.

"Komuk lo anjir!"kata Lintang disela-sela tertawanya.

Angga hanya menatap datar Lintang. Lalu, Angga yang akan menaiki motornya tak sengaja melihat seseorang yang mencurigakan. Karna setelah dilihat Angga orang itu langsung menaikkan kaca mobilnya.

"Lo tadi ketemu someone?"tanya Angga yang membuat Lintang langsung menghentikan tawanya.

"Eng--gak k--ok"

"Jujur!"

Tiba-tiba suara denting ponsel Lintang berbunyi. Lalu, Lintang membukanya.

+628575439****
Kalau lo ngomong macem-macem ke Angga. Inget adek lo Irene! Dia bakal jadi taruhannya

Lintang sempat bingung. Ada apa hubungannya Irene dengan wanita yang tak dikenalnya itu.

Lintang terpaksa mengikutinya dulu dan harus mencari tau hubungan wanita itu dan Irene seperti apa.

"Sok tau deh lo! Ayo berangkat, bentar lagi langit mulai gelap"kata Lintang.

Sebenarnya Lintang ingin sekali berkata jujur, tapi apa boleh buat tentang ancaman wanita itu dengan cara mengiriminya pesan.

Angga curiga dengan gerak gerik Lintang. Tapi, karna langit sudah hampir gelap. Akhirnya Angga menghentikan dulu kecurigaannya.

Lalu, akhirnya Angga menaiki motornya dan diikuti oleh Lintang.

◼◼◼

Saat Lintang dan Angga sudah tiba di depan rumah Lintang. Mereka sudah disuguhkan pemandangan yang bisa membuat jantung berdegup dengan kencang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 21, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RECTANGLE {Hiatus}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang