Vig benci ulang tahun sekolah. Panggung dihias istimewa dengan layar hitam dan bintang perak yang berpendar. Teman-temannya mengenakan kostum negeri dongeng dan berlarian ke sana-kemari. Stan makanan, permen, mainan, serta buku meramaikan acara. Seharusnya dia gembira, kan? Tetapi tidak. Mata bulatnya menatap nanar pada seorang anak yang tertawa di atas bahu ayahnya. Menyenangkan berada di ketinggian, melihat keceriaan menyebar yang tidak bisa Vig rasakan. Lagi.
Papa di mana? Vig meratap dalam hati.
"Papa kamu enggak datang?" Melisa asyik menjilati lollipop. Lipstik pink dan eye shadow biru metalik cocok dengan gaun kupu-kupu birunya. Sebentar lagi dia akan tampil menari.
Vig hanya menanggapi dengan mata bulat bersorot sedih. Ayahnya tidak datang, ibu guru memaksanya tampil dengan kostum jelek. Peran yang cantik-cantik seperti peri, kupu-kupu, putri, dan malaikat sudah diambil temannya menyisakan peran penyihir jahat. Berjubah hitam, mukanya hitam dicoreng arang, dan menggenggam sapu usang. Vig nyaris menangis melihat pantulan dirinya di cermin.
"Papa Vig enggak akan datang." Safira menjawab. "Vig enggak punya papa." Dia mulai bertepuk tangan. Mahkota halo di kepalanya bergoyang-goyang.
"Vig enggak punya papa."
"Vig enggak punya papa."
Safira menari berkeliling ruangan. Sekarang semua anak menyanyikan syair serupa seolah sudah hafal di luar kepala.
Papa ke mana?
Vig bertanya sia-sia. Dengan jengkel dia menutup telinga, berlari mendapati ibunya yang sedang mengobrol dengan orang tua siswa.
"Vig?" Wanita itu memeluk putrinya lalu berjongkok. "Kenapa, Nak?"
"Ma, Papa ke mana? Kok enggak pernah datang lagi? Enggak pernah bacain cerita buat aku lagi?"
Lidah wanita itu kelu. Seharusnya gadis berusia lima tahun memiliki ayah sebagai laki-laki pertama yang dicintai.
"Papa masih hidup kan, Ma? Belum meninggal seperti papanya Sebastian?" Mata bulat hitam Vig berkaca-kaca.
Rasa bersalah mengoyak hati wanita itu. Mengapa putrinya tidak boleh bahagia seperti anak-anak sebayanya?
"Maafkan Mama, Vig. Maafkan karena sudah melakukan kesalahan. Vig janji enggak buat salah seperti Mama ya." Wanita itu menghapus air mata Vig lalu memeluk permata hatinya.
***
Hello Readers,
Jangan lupa komen dan kasih bintang untuk chapter baru Antinomi ya.
Love,
💕Belladonna Tossici💕
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTINOMI
ChickLitSembilan tahun menjalin hubungan cinta dengan Agra Omardi, Vigilante Ignacia bimbang akan dibawa ke mana kisah mereka. Masa lalu mama Vig selalu dibawa ke permukaan setiap membahas persoalan itu. Deven Dhanapati, cowok gahar agak bengal vokalis band...