9.

3.4K 416 15
                                    

- 3 hari kemudian -

bip~ bip~ bip~

Suara mesin detak jantung terdengar memenuhi ruangan tersebut. Terdapat seorang laki-laki yang berbaring di kasur putih dengan beberapa selang yang ada di tubuhnya. Seorang gadis kecil yang menemani laki-laki tersebut yang duduk di samping kasur dan terlihat sedang memegang erat jerami laki-laki itu dengan erat sambil menaruh kepalanya di kasur tersebut. Kemudian gadis itu mengangkat kepalanya dan menatap laki-laki tersebut dengan wajah sedih dan penuh harapan.

"oppa... Jaehyun oppa, cepat sadarlah" ucap lirih Jaeni, gadis kecil yang sudah menunggu kakaknya yang berbaring di kasur selama 3 hari tersebut.

Jaeni kembali menaruh kepalanya di kasur dan memainkan jemari Jaehyun yang sangat lemas dan dingin itu. Jaeni pun menutup matanya dan mencoba untuk tidur karena dia merasa lelah menunggu kesadaran Jaehyun.

---

"apa yang terjadi dengan Jaehyun?" suara yang cukup berat terucap dari pria paruh baya terhadap seorang dokter disana.

"kemungkinan dia mengalami gangguan pada saraf dan tulang belakangnya" jawab dokter tersebut

"apa karena Jaehyun mencoba darah manusia juga?"

"kemungkinan bisa pak Jung, karena saya rasa dia baru pertama kali merasakan itu dan darah manusia itu termasuk darah yang spesial"

"spesial?" tanya pak Jung bingung

"ya, darah perempuan itu termasuk darah yang spesial mungkin lebih tepat sangat suci untuk kaum seperti kita pak dan Jaehyun merupakan vampire yang tidak minum darah manusia jadi menyebabkan  pemulihannya sedikit lama pada sel sel darahnya"

Pak Jung adalah appa dari Jaehyun yang datang ke rumah sakit khusus untuk vampire di alam sana (?). Kemudian dokter itu membungkukkan badan dan pergi meninggalkan pak Jung, kemudian pak Jung melihat dari luar pintu kamar dari Jaehyun dan melihat Jaehyun masih tidak sadarkan diri.

---

Beberapa saat kemudian sinar putih menyelimuti semuanya, Jaehyun mencoba membuka matanya perlahan dan melihat sekeliling. Semua ya semua hanyalah putih dan dia duduk di sebuah sofa serta mencoba menghalangi sinar itu dengan telapak tangannya. Jaehyun mencoba berdiri dan melihat sekeliling dan terlihat hanyalah putih, kemudian dia menemukan sebuah ruangan dan mencoba memasuki ruangan tersebut. Jaehyun melihat ada seseorang yang berdiri di dekat jendela dan menatap keluar. Seorang perempuan yang memakai pakaian serba putih.

"hm.. permisi?" ucap Jaehyun pelan dan perempuan itu membalikkan badannya karena mendengar orang yang bertanya padanya.

Jaehyun yang pertama tidak tidak mengetahui perempuan itu tiba-tiba terkejut bahwa perempuan itu adalah orang yang dia kenal.

"Na.. Nara!?"

"Jaehyun!??"

Mereka akhirnya mengetahui satu sama lain, Nara pun berlari dan langsung memeluk erat badan Jaehyun.

"Jae... aku merindukanmu"

Jaehyun pun tersenyum mendengar itu dan membalas pelukan Nara tersebut.

"apa yang kau lakukan disini Nara?" tanya Jaehyun yang mengusap pelan rambut Nara.

Nara hanya menggelengkan kepalanya "aku tidak tahu, aku terbangun dan sudah ada disini" jawab Nara dan menatap Jaehyun "dan kau, apa yang kau lakukan disini?"

"akupun juga tidak tahu" Jaehyun pun mengusap pelan pipi Nara dan Nara memandang lekat Jaehyun.

"Nara, maaf maafkan aku"

"tidak kau tidak salah apapun Jae" Nara menggelengkan pelan kepalanya dan tersenyum kepada Jaehyun.

"tidak, aku yang salah. Gara gara aku, kau menjadi terlibat dalam hal gila seperti ini, seharusnya kita tidak bertemu dan kita tidak...."

cup

Nara mengecup pelan bibir Jaehyun agar dia tidak berbicara panjang lebar.

"kenapa kau sekarang cerewet hm?" senyum Nara yang memandang lekat Jaehyun "aku senang bisa bertemu dengan mu Jaehyun"

Jaehyun masih saja diam karena mendapat kecupan tiba tiba dari Nara dan telinganya berubah menjadi warna merah karena ya mungkin malu. Nara pun mengusap pelan pipi Jaehyun dan senyuman terukir pada bibirnya.

"aku menyukaimu Jae"

Tanpa basa basi Jaehyun langsung mencium bibir Nara, Jaehyun langsung melumat pelan bibir Nara. Nara yang awalnya terkejut kemudian membalas ciuman Jaehyun dan mereka saling melumat satu sama lain(?).

Tak lama kemudian mereka melepas ciuman mereka dan Jaehyun menatap lekat Nara.

"aku juga mencintaimu Nara"

Tapi tiba tiba saja mulut Nara dibekam dan ditarik menjauh dari Jaehyun oleh seseorang yang berjubah serba hitam. Orang tersebut memamerkan senyum jahatnya dan Jaehyun pun tidak bisa melihat jelas wajah orang itu.

"aku tidak akan biarkan kau hidup bahagia Jaehyun" ucap orang itu dan membawa Nara pergi menjauh dan semakin jauh dari Jaehyun.

Mata Jaehyun semakin memanas dan mengepalkan erat telapak tangannya. Jaehyun mencoba merubah wujudnya karena kekesalan pada orang itu.

bip bip bip bip bip bip

Suara mesin detak jantung terdengar semakin cepat dan membuat badan Jaehyun bergetar dengan hebat. Jaeni yang berada di samping kakaknya terbangun karena merasakan sesuatu menggerakkan tangannya akibat Jaehyun yang tiba-tiba seperti orang kejang. Jaeni terkejut melihat kakaknya berubah dan segera dia memanggil eomma nya.

"eom.. eomma... Jaehyun oppa...." dengan segera Jaehyun eomma memanggil panggilan darurat agar perawat dan dokter segera datang ke ruangan itu.

Kuku jari tengah Jaehyun pun memanjang dan gigi taringnya pun juga memanjang serta Jaehyun pun mengerang dan mencengkeram erat kasur yang dia tiduri.

Dengan cepat perawat dan dokter datang ke ruang rawat Jaehyun dan mencoba menanganinya. Tangan dan kaki Jaehyun di tali pada bagian ranjang. Kemudian dokter tersebut mengambil suntikan dan langsung menguntikkan pada dada Jaehyun.

"akkhh!!!"

Suara jeritan terdengar cukup keras memenuhi ruangan itu dan Jaehyun tersadar begitu saja karena sakitnya suntikan itu.

---

Suatu ruangan yang cukup sepi dan hanya ada satu pasien yang ada, ruangan itu terisolasi. Pasien yang masih belum sadar dan terdapat banyak selang yang ada di tubuhnya dan ada mesin untuk mencuci darahnya. Tetapi tiba-tiba muncul seseorang yang menyelinap pada ruangan itu, entah bagaimana dia bisa masuk ke dalam ruangan itu. Seseorang yang menggunakan baju serba hitam dan menatap lekat pasien yang ada di dalam ruangan itu.

"kau sangat cantik Nara" ucapnya dengan senyuman jahat yang terukir dibibirnya.

Orang itu mengeluarkan sebuah jarum suntik pada saku bajunya dan membuka tutupnya. Orang itu menatap lekat jarum itu dan mencoba menyuntikkannya pada selang darah untuk mengalirkan darah di tangan Nara. Tanpa disadari air mata berlinang begitu saja dari mata Nara yang masih tertutup.

"jadilah seorang monster untuk Jaehyun, Nara"

- to be continue -

*maaf telat update nya, sedang mengurus sesuatu yang uwu hehe
Selamat membaca dan tetap setia ^^
maaf kalau eps ini pendek....


Jangan lupa like nya 😊

Come to you [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang