Part 13

535 84 30
                                    


🍁🍁🍁




"Happy Reading"









Sohyun Pov






Pagi ini!


Aku tengah sarapan dengan keluargaku di ruang makan. Dimana ruangannya masih satu ruang dengan dapur.

Habis makan dan mengelab bibirku dengan tisu, aku memberitahu eomma dan appa. Kalau aku akan pergi dengan Jungkook selama 2 hari. 

"Appa noona berkencan dengan Jungkook sunbae?"

Tanya dongsaengku yang baru keluar dari kamar dengan seragamnya lalu duduk dikursi sebelah kananku. Sontak eomma dan appa terkejut dan menatapku. Aku salting dibuatnya.


Salting bukan karena aku menyukai Jungkook melainkan karena takut. Takut appa dan eomma percaya dengan ucapan dongsaengku.

"A-a-ni!" Bantahku.

"Kami tidak pacaran. Aku dan Jungkook hanya sahabat! Tidak lebih dari itu"Lanjutku tegas.

"Jika tidak! Kenapa noona harus pergi dengannya selama itu? Bukankah seorang laki-laki dan perempuan pergi berduaan itu tanda-tanda orang yang sedang berken......."


"Ya!!!!" Teriakku.


"Apa salahnya noona pergi dengan sahabat noona sendiri eoh?~~~


Bukankah kamu sudah tahu! Kalau sahabat laki-laki yang noona miliki hanya dia. Jadi, mana mungkin Jungkook akan bertindak sejauh it." Lanjutku sambil bangkit dari dudukku.



"Eomma, appa aku berangkat." Sebelum pergi aku menatap dongsaengku tajam.



Bagaimana tidak?! Aku hanya tidak terima dia beranggapan kalau aku berkencan dengan Jungkook. Apalagi ansumsinya itu sama sekali tidaklah benar.


"Kamu tidak menunggu adikmu dulu?" Tanya eomma.



"Dia sudah besar eomma. Jadi biarkan dia berangkat sendiri. Bukankah kendaraan umum masih banyak diluar sana."



Setelah hampir 30 menit perjalanan aku sampai juga di kantor hyundai group dengan tepat waktu. Tidak! Bahkan, aku datang 10 menit lebih awal. Pun aku langsung melihat berkas yang ada di meja kerjaku dan membuka map jadwal sajangnim hari ini. Sudut bibirku sedikit terangkat. Sajangnim jadwalnya hari ini tidak terlalu padat. Itu artinya aku bisa lebih awal pulangnya.




Aku menutup kembali map itu dan beranjak dari dudukku hendak meletakan map ini di meja kerja sajangnim. Dengan hati ceria aku membuka pintu ruangan sajangnim tanpa niat mengetuknya lebih dulu. Aku yakin! Sajangnim pasti belum datang.



Anehnya begitu aku masuk ruangan sajangnim?!



Sajangnim!




Sudah ada dikursi kebesarannya sembari duduk dengan melipatkan kedua tangannya di depan dada. Dia.... Dia langsung menatapku tajam!. Aku jadi bingung?!. Apa aku melakukan kesalahan lagi? Apa? Bukankah ini pertemuan pertama kami? Bukankah masih pagi? Telat?! Tidak juga. Lalu apa salahku?




Aaaa! Apa karena aku tidak mengetuk pintu?! Bisa jadi! Aisshhh!!! Apa dia harus kambuh lagi hanya karena itu? Setelah sekian lama dia tidak menatapku seperti ini?! Lagian siapa yang tahu kalau dia sudah datang sepagi ini?!



My Secretary is My GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang