Part 19

281 34 12
                                    




📖Selamat Membaca📖






🎀🎀🎀



So Hyun Pov




Senja sore sudah mulai tampak kejinggaan. Itu artinya aktivitas orang kantoran dan lain sebagainya cukup untuk hari ini dan akan dilanjutkan besok, kecuali yang memlilih bertahan pada aktivitas penat itu adalah para pekerja keras.

Aku membuang napas berat! Seakan memikul beban yang begitu berat. Mengingat, sudah berapa jam aku duduk disini, termenung dalam ketidak pastian yang jelas akan hubungan ku kedepannya seperti apa.

Entahlah!

Yang pasti, aku di sini sudah sejak pagi tadi. Aku memutuskan tidak masuk kerja dan memilih duduk di taman ini untuk menjernihkan pikiran ku setelah apa yang bibir ini ucapkan pada Myungsoo sajangnim. Lapar pun tidak ku rasa. Aku begitu dilema dengan kelanjutan hubungan ku ini. Haruskah berakhir secepat ini? Hanya karena kata-kata Jungkook? Walau, jujur hati ini sebenarnya menolak itu semua. Hati ku masih ingin tetap bersamanya.

Namun?

Sepintas bayangan akan keluarga Myungsoo sajangnim muncul di benak ku. Kata-kata yang mereka ucapkan untuk ku waktu di rumah sakit masih ku ingat, selalu. Bagaimana kalau mereka tahu akan hubungan ku nanti? Bisa menjadi bencana besar untuk ku, terutama Kim Myungsoo sajangnim.

Belum lagi, Myungsoo sajangim sudah bertunangan walau itu tidak berdasarkan inginnya, dan aku sudah tahu bagaimana temperamen dari nona Bae Suzy yang sangat keras dan sombong itu. Bagaimana ini? Aku bingung. Haruskah aku benar-benar  mengakhirnya sekarang?

Tuhan bagaimana ini? Hati kecil ku masih enggan untuk mengakhiri ini semua. Ini terlau cepat. Namun,,,, ini semua harus aku lakukan! Ku rasa hubungan ini cukup sampai disini saja. Sebelum kami melangkah terlalu jauh dan akhirnya jatuh  dalam kubangan lumpur yang sangat pekat dan dalam.

Lagi dan lagi aku membuang napas berat!

Hati ku, untuk kesekian kalinya kembali menolak dengan sangat keras. Pun hati ku mulai memunculkan bayangan di saat aku mendengar dan menyaksikan sendiri isak tangisanya yang penuh kerapuhan  membuatku ingin terus bersama dengan Myungsoo sajangnin selamanya, disisinya. Ingin ku untuk terus menemaninya disaat ia benar-benar membutuhkan ku, memberi sandaran pada pundak ku disaat letih menerpanya.

Seiring hati ku yang kian bimbang, moment kebersamaan kami pun ikut bermunculan satu persatu. Seolah-olah memberi penyadaran pada ingin ku yang bertolak belakang dengan hati ku yang yang terdalam.

Air mata ku tumpah begitu saja membasahi pipi chubbyku seiring penggalan kisah ku bersama Myungsoo sajangnim bermunculan dibenak ku. Sepertinya aku harus segera mengambil sikap, agar tidak ada penyesalan di kemudian hari. Merasa mantap dengan pilihan ku, aku bangkit dari duduk ku sambil mengusap air mata ku. Pun aku langsung berlari menuju halte bus terdekat.

Sangat pass!

Begitu aku sampai di halte, bus berhenti untuk menaikan beberapa penumpang yang ada. Pun aku langsung menerobos masuk. Bus berjalan membelah jalan kota Seoul dengan kecepatan rata-rata untuk menemani kegelisahan ku. Ingin ku segera sampai tempat tujuan secepat mungkin.

Beberapa meneit kemudian! Aku lega, akhirnya aku sampai juga. Reflek.

"Pak! Stop!" 

Tanpa menunggu lama aku langsung turun dan berlari ke dalam gedung secepat mungkin. Gedung Hyundai Group, itulah tujuan ku. Iya! Pilihan ku adalah memilih bertahan. Tidak peduli apa yang akan terjadi dikemudian hari, aku akan tetap bersamanya. Aku yakin, kekuatan cinta kami mampu menghalau apa yang akan terjadi di kemudian hari.

My Secretary is My GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang