Part 18

329 39 19
                                    



💗✨✨✨💗





📖Selamat Membaca📖




🌟





Kim Myungsso Pov



Selepas kepergian Jungkook, Sohyun terlihat melamun. Sorot matanya seakan memancarkan aura sedih yang teramat dalam dan kristal bening itu seakan siap tumpah kapan saja dia mau.

Aku bingung. Tadi, sebelum kami bertemu Jungkook Sohyun masih terlihat biasa-bisa saja. Bahkan ia masih bisa tersenyum untuk ku. Apakah dia masih memikirkan kata-kata Jungkook tadi? Bisa jadi. Merasa terganggu dengan raut muka Sohyun, aku memberanikan diri untuk bertanya.

"Sohyun,___?"

Belum selesai aku bicara, Sohyun melepas tautan tangannya dari tangan ku begitu saja. Aku kaget dan bingung dibuatnya. Setelah itu, aku melihat Sohyun membuang napas berat. Namun, aku mengabaikannya dan ingin bertanya alasan Sohyun melepas tautan tangannya dariku.

"Kenapa,__?"

"Sajangnim, Apa sebaiknya kita berhenti saja?!"

Potongnya cepat sebelum aku menyelesaikan ucapan ku untuk yang kedua kalinya. Tentu hal ini semakin membuat ku bingung. Jantung ku tiba-tiba berpacu tidak menentu, bukan karena dia ada disamping ku melainkan kata-katanya seketika membuat ku takut. Takut untuk kehilangan Sohyun secepat ini. Berhenti? Apakah semudah itu? Disaat hati ku hanya meluluh karena dirinya?

"Apa maksudmu eoh?!"

"Hubungan ini.... tidak seharusnya tercipta diantara kita. Untuk itu aku ingin menyudahi semuanya. Mulai detik ini juga!"

"Sohyun!!!"

"Sajangnim... Aku mohon. Jika dipikir dipikir hubungan yang kita ciptakan ini memang salah. Aku hanyalah seorang sekertaris. Tidak pantes bagi ku untuk bersanding dengan seorang Ceo utama Hyundai Group. Apalagi sajangnim sudah bertunangan dan akan segera,___?"

"Stop!!! Aku tidak mau mendengar apa pun lagi dari mulutmu. Dan... Aku tidak akan pernah setuju dengan ide gilamu itu."

Potongku. Kemudian, langsung pergi meninggalkan Sohyun di sana dengan sejuta kegundahan di hati ku yang terdalam.

Di lobi, para staf dan para kariyawan menyapa ku ramah. Pun aku kembali mengabaikan mereka begitu saja. Kebiasaan ku membalas sambutan para staf dan kariyawan beberapa minggu sirna sudah. Semenjak aku menjalin hubungan dengan Kim Sohyun aku kembali ceria dan tentu membuat ku secara alami membalas sapaan mereka dengan senyum terbaik ku.

Keberadaannya di sisi ku membuat ku kembali ceria. Namun, nyatanya dalam hitungan detik aku kembali pada diri ku yang dulu, seperti saat aku belum mengenal Kim Sohyun.

Sampai ruangan aku langsung membuang berkas yang ada di meja kerja ku secara brutal. Aku tidak habis pikir, bagaimana bisa Sohyun mengucapkan kata berpisah segampang itu. Apa dia pikir aku tidak serius dengannya?

Merasa amarah ku terlampiaskan, aku duduk di kursi kebesaran ku. Aku gelisah tak menentu. Apa yang dikatakan Jungkook sepenuhnya benar. Aku tidak menyangkal itu semua. Tapi, bukan berarti harus berakhir dengan kata perpisahan begitu saja. Bukankah semuanya butuh proses dan solusi? Belum apa-apa Sohyun sudah menyerah. Kalau dia memang dari awal ragu akan hubungan ini kenapa dia mau menerima ku sebagai kekasihnya.

My Secretary is My GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang