Suara dentingan jam weker memenuhi kamar seorang pria yang tengah terlelap tidur, seperti tak mendengar suara yang membuat orang lain saat mendengarnya merasa ingin cepat cepat mematikan jam weker itu. Seorang wanita yang saat itu tengah memasuki kamar pria itu langsung mematikan alarm jam weker, dan mencoba membangunkan pria itu. Tetapi upayanya tak berhasil, lalu dia membuka gorden jendela agar cahaya matahari masuk.
"Nando bangun, lo gak sekolah" Ucap Gea sambil membuka jendela kamar Nando
"Hmm" Nando hanya bersuara tanpa ada niatan untuk bangun, dirinya masih bersembunyi di balik selimutnya
"Heii, wake up brother" Gea menarik selimut yang menutupi tubuh Nando
"Apaan sih Ka? 5 menit lagi deh" Nando mencoba meraih selimut yang tadi ditarik oleh Gea
Gea lalu melempar selimut Nando sembarang "Lo bangun atau gue siram nih"
Nando segera bangun mendengar ucapan Kakaknya itu
"Anjirr, jadi Kakak jahat amat sama adek sendiri"
"Cepet mandi Renando" Gea memasang wajah termanisnya
"Baik Kak Gea yang bawelll" Ucap Nando penuh penekanan
Setelah memastikan Nando telah masuk kekamar mandi, Gea kembali turun dan kembali menyiapkan makanan untuk dia, Thomas dan Nando sarapan.
Beberapa menit kemudian, keluarga kecil itu telah berkumpul di meja makan.
"Nando gimana sekolahnya?" Tanya Thomas ditengah sarapan
"Itu Pa--"
"Si Nando main main Pa sekolahnya, suka nya mainin cewek muluk" Celetuk Gea memotong ucapan Nando
Mendengar ucapan Gea, Nando menatap tajam tak suka. Sedangkan Gea menyengir tanpa dosa.
"Bener Nando"
"Ya enggaklah Pa" Elak Nando
"Enggak salah lagi" Goda Gea sekali lagi. Yang membuat Nando kembali menatap tajam ke arahnya. Awas lo kak.
"Kak Gea apaan sih? Kakak itu sama aja mencemarkan nama baik seorang Renando"
"Nama baik? Sejak kapan lo baik?"
"Udah ah, Nando berangkat sekolah dulu" Nando lalu menuju ke Thomas dan menyalaminya, sedangkan pada Gea dia hanya melewatinya saja.
"Gak salim ke gue lo" Ucap Gea
Nando melihat ke arah Gea
"Sorry bukan mukhrim" Nando pun berlalu
"Dasar bocah"
Nando keluar dari rumahnya menuju ke motor kesayangannya. Motor itu selalu menemani kemana saja Nando pergi, bisa dibilang motornya ini sahabat kedua setelah Digo di hidup Nando. Setelah memasang helm, Nando melajukan motornya membelah jalanan di pagi hari.
Sesampainya di sekolah, seperti biasa Nando telat 5 menit sampai disekolah. Karna beberapa menit yang lalu dia masih nongkrong di warung Mang Udim untuk meminum kopi yang katanya Nando kopi termantap se-kotanya. Btw, Nando telah berdiri didepan gerbang sekolahnya bersama si motor kesayangannya itu. Nando mencoba memanggil Pak Satpam untuk membukakan pintu gerbang.
"Pak, Pak Satpam" Panggilnya
Beberapa detik kemudian seorang pria berbadan sedikit gemuk dan tegap dengan kumis sangarnya keluar dari pos nya. Dengan tatapan tajam satpam itu menghampiri Nando.
"Ngapain kamu?" Tanya Pak Satpam menakutkan
Nando mencoba santai menghadapi pria didepannya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pupus (On Going)
RomancePernahkah kau mencintai seseorang yang suka mempermainkan perasaan? Apa yang kamu rasakan? Sakit hati, tentunya. Tapi mengapa disaat otak menyuruh untuk berhenti mencintai dia, entah mengapa hati selalu membantah dan menyuruh untuk melanjutkan. Dan...