"Padahal aku belum memilikimu tetapi mengapa saat kamu hilang aku sangat khawatir. Apa arti ini semua"
*****
Jovi tengah menyusuri lorong sekolah yang telah dipadati siswa yang telah datang. Dia menuju kelasnya, Jovi memandangi arah parkiran yang sudah ramai dipenuhi kendaraan para siswa. Jovi melangkah menuju kursinya dan menaruh tasnya. Lalu dia beranjak berjalan dan berdiri di ambang pintu, seperti sedang menunggu seseorang. Dia terus memandangi parkiran yang mulai dipenuhi kendaraan. Lalu matanya terfokus pada satu pria yang tengah memarkir motor. Dia terus saja menatap pria itu.
Dia kan temen Nando, jadi pasti bentar lagi Nando bakal dateng
Ya sepertinya Jovi memang benar benar mengagumi sosok Renando. Sosok yang menurut Adel sangat tidak baik untuk dikagumi, bagaimana tidak Jovi mengagumi seorang playboy paling parah di sekolahnya. Tapi terkadang memang benar, cinta membuat kita buta meski kita tau bahwa orang yang kita kagumi iu tidak baik tapi entah rasa nyamanitu tetap selalu ada. Dan mungkin rasa nyaman telah Jovi rasakan bila ada didekat Renando.
10 menit berlalu, masih tak ada tanda tanda kedatangan pria itu. Jovi melihat jam yang tengah bertengger ditangannya.
06.55
5 menit lagi bel masuk akan berbunyi tetapi sosok yang Jovi tunggu tak kunjunh datang. Berbagai pertanyaan menguasai kepala Jovi.
Dimana dia?
Gak masuk?
Kemana? Boloskah?
Atau sakit?
Jovi mencoba menenangkan pikirannya.
"Heh Jo" Suara seorang wanita membuat Jovi sontak menoleh kearahnya. Adel telah berdiri tepat didepannya.
"Lo kenapa Jo, gue liatin dari jauh pandangan lo kosong gitu?"
Jovi mencoba memutar otak mencari jawaban yang tepat untuk pertanyaan dari Adel.
"Mmm, anu mmm gue laper Del. Lo bawa bekal gak" Jovi memasang wajah puppy eyes yang membuat Adel merasa jijik melihatnya
"Jijik gue ahh" Adel melewati Jovi dan menuju ke bangkunya
Jovi membuntuti Adel. Sedangkan Adel mengeluarkan sekotak makanan dan memberikannya pada Jovi. Jovi dengan cepat mengambilnya.
"Eh Jo, makannya nanti aja. Tuh liat udah dateng P. Adi"
"Loh emang udah bel"
"Dari tadi kalik"
"Kok gue gak denger"
"Mulai kapan lo bisa denger?" Ledek Adel
"Aaadellll" Jovi memajukan mulutnya beberapa centi
***
Jovi terduduk sendiri di kelasnya, beberapa menit yang lalu bel istirahat berbunyi yang membuat siswa berpindah hunian ke kantin dan tempat tujuan masing masing. Sedangkan Adel sedang pergi menuju ruang Osis, karna sedang ada rapat.
Jovi menenggelamkan kepalanya dengan kedua tangannya yang di lipat. Dan mencoba memejamkan kedua matanya, lalu dia sontak mengangkat kembali kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pupus (On Going)
RomancePernahkah kau mencintai seseorang yang suka mempermainkan perasaan? Apa yang kamu rasakan? Sakit hati, tentunya. Tapi mengapa disaat otak menyuruh untuk berhenti mencintai dia, entah mengapa hati selalu membantah dan menyuruh untuk melanjutkan. Dan...