Malam ini Jovi tengah berdiri di balkon kamarnya memandangi taburan bintang bintang yang menemani bulan. Malam ini suasana sangat cerah. Jovi menghela nafas panjang. Menatap kosong kearah langit, mencoba menjernihkan kembali otaknya dari pikirannya yang akhir akhir ini selalu memikirkan tentang dia.
Tiba tiba suara dering ponsel Jovi memecahkan keheningan kala itu. Dengan berjalan gontai, Jovi menatap ponsel yang tengah tergeletak di atas ranjangnya. Ternyat ada satu panggilan dari Adel.
"Halo" Ucap Jovi
"Heyy Jo lo dimana? Gak malmingan, sini ngumpul bareng gue di alun alun" Ajak Adel diseberang sana
"Yakalik nanti gue jadi nyamuk lo sama Kavin"
"Kok lo tau gue sama Kavin, lo nge stalking gue yah"
"Serah lo"
"Udahlah Jo, sini aja. Pasti lo boring kan dirumah. Intinya lo harus kesini, gue tunggu bye babe" Adel memutuskan sambungan panggilannya. Jovi menghela nafas, menatap layar ponselnya.
15 menit kemudian
Jovi telah rapi dengan memakai kaos santai berwarna hitam dengan dibalut jaket denim dan celana jeans sobek dibagian lutut dan tentunya menggunakan sneakers kesayangannya. Dia mengikat rambutnya seperti ekor kuda, Jovi sangat terlihat tomboy.
Jovi menghampiri sopirnya untuk meminta kunci motor. Setelah mendapatkan kunci motornya, Jovi menuju ke garasi mengeluarkan motor gedenya lalu memakai helm dan melaju membelah jalanan malam. Ditengah perjalanan tidak sengaja Jovi menyenggol bagian samping sebuah mobil, Jovi lalu mengerem mendadak. Dan turun dari motornya, melihat keadaan mobil itu. Pemilik mobil itu turun juga melihat bagian samping yang kena senggol Jovi. Pemilik mobil itu adalah seorang pria, tampak jelas dari belakang jika pemilik mobil itu adalah seorang pria seumuran dengannya.
"Eh sorry tadi gue gak sengaja" Ucap Jovi, suara Jovi sedikit berat karna kaca helm yang menutupi wajahnya
Pria itu memutar tubuhnya menghadap Jovi. Jovi terbelalak melihat wajah pria itu.
"Woles aja bro, cuma lecet dikit kok"
Bro, dia kira gue cowok
"Yaudah gue duluan" Pria itu kembali masuk mobil dan melajukan mobilnya. Jovi terus menatap kepergin mobil itu sampai hilang dibalik belokan.
"Dia sontak ngingetin gue sama Nando" Pria yang dimaksud Jovi adalah teman Nando atau yang bisa dibilang adalah sahabatnya, yang Jovi sendiri tak tau siapa namanya.
Setelah itu Jovi kembali melanjutkan perjalanannya. Sesampainya di alun alun, Jovi mencari keberadaan Adel matanya terus mengedarkan pandangannya sampai akhirnya matanya menangkap sekumpulan remaja tengah bercanda ria dan salah satu dari kumpulan remaja itu adalah sosok yang menyuruhnya untuk ketempat ini. Tanpa pikir panjang Jovi menghampiri Adel.
"Del" Panggilnya saat dia telah berdiri tepat didepan Adel yang tengah bercanda sambil dengan nyamannya bersandar di bahu seorang pria yang tidak lain adalah Kavin pacar tercinta.
Adel yang baru menyadari kehadiran Jovi lalu mengajaknya untuk duduk dan bergabung dengan Adel dan kawannya yang tak Jovi kenali kecuali Kavin. Jovi memang jarang berkumpul bersama ketika malam minggu, Jovi lebih suka menghabiskan malam minggunya di Cafe langganannya sambil menengguk secangkir kopi hangat.
"Jo kan belum kenal sama temen temen gue, gih kenalan" Suruh Adel
Jovi memang satu persatu 3 pria dan 1 wanita yang sama sekali tak Jovi kenali. Seorang wanita menjulurkan tangannya lebih dahulu kepada Jovi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Pupus (On Going)
RomancePernahkah kau mencintai seseorang yang suka mempermainkan perasaan? Apa yang kamu rasakan? Sakit hati, tentunya. Tapi mengapa disaat otak menyuruh untuk berhenti mencintai dia, entah mengapa hati selalu membantah dan menyuruh untuk melanjutkan. Dan...