The Promise 5 🍁

112 8 0
                                    




My world is when your're inside it. - Dafa Ardianta.





🌸🌸🌸

🌸🌸🌸

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.













SMA PRADITA DIRGANTARA adalah salah satu sekolah internasional yang paling terkenal.

Banyak orang berlomba untuk memasuki sekolah ini. Bukan hanya kualitasnya yang tidak perlu di ragukan lagi tapi karna perkumpulan orang-orang yang sukses paling di cari adalah alumni dari sekolah bergengsi ini.

Maka dari itu tahun pembelajaran baru ini akan menjadi kepadatan jadwal para siswa dan siswi angkatan ke dua untuk melaksanakan MOS bagi pendatang baru.

Begitupun dengan Agatha, selaku wakil Osis yang setahun lalu di tunjuk oleh seluruh siswa karna kemampuan dan sikap telandannya.

Setelah berpusing ria akibat peperangan dengan Guru paling kejam di sekolahan karna selalu mengadakan ulangan dadakan, akhirnya alarm kebebasan berbunyi membuat kelas Agatha riuh.

Semua murid berhamburan keluar menghindari sang banteng.

Agatha, Devi dan Hanna saling melirik. Ternyata hanya tinggal mereka bertiga di kelas.
Ini semua karna Devi yang tertidur. Sehingga mereka melewatkan sesi kabur berjamaah.

Pak Tomi berdiri, Guru yang suka berpenampilan bak Pangeran Kraton dengan stelan batik dan juga kupluk blangkonnya ini adalah guru yang paling di takuti para siswa.
Karna selain merangkap sebagai Guru bahasa inggris juga berperan sebagai Pembimbing Konseling.

Menaikkan sedikit kacamatanya lalu merapikan setumpuk buku paket besar.

"Agatha !" Serunya tanpa menoleh.

Shit. Umpatnya dalam hati.

Agatha memang murid kesayangannya, tapi hal itu juga membuat Agatha menghindar. Karna jika sampai nama mu di sebut hilang sudah ketenanganmu saat itu juga.

"Yes sir, Do you want something ?". Tanya Agtha sambil mendekatinya. Sang guru terkekeh pelan.

"Hafal banget, langsung nanya gitu. Tau aja kalo saya pengen nyuruh kamu."

Agatha menoleh ke samping memutar bola matanya. Iyalah Guru yang sukanya nyuruh-nyuruh aku kan cuma Bapak.

Kembali menghadap sang guru, Agatha tersenyum manis.

" Of course I ALWAYS KNOW everything about you sir. Mungkin karna udah keseringan bantuin bapak jadi sekarang udah JADI KEBIASAAN SAYA" sedikit menekan beberapa kata supaya meredam kekesalannya.

Waktu istirahat itu hanya satu jam dan waktu untuk membantu Guru ini butuh dua jam mungkin karna tidak akan pernah selesai dengan cepat.

Satu kata untuk Pak Tomi ketika pertama kali melihatnya. dangerous Teacher untuk kesejahteraan para murid.

The Promise_Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang