The Promise 9 🍁

62 5 0
                                    


When your'e feel alone, just see the star.
How many of them can be your friend ? Try to find it.






🌸🌸🌸







Dulu saat di tanya orang apakah bahagia itu mudah Agatha dengan semangat akan menggangguk pasti dan tersenyum lebar.

Tapi sekarang mungkin dia akan menarik jawabannya lagi. Karna kini kehidupan gadis itu mulai di usik oleh seorang Cowok yang sejak pertama kali bertemu dia sudah tidak menyukainya. Dia memiliki firasat jika dalam satu Ruang Kelas yang sama akan timbul banyak masalah.


  Dan seolah ramalannya benar terjadi, sudah beberapa kali cowok itu membuat kelasnya ramai. Bukan hanya karna banyak murid yang tidak konsen dalam pelajaran karna hanya terpaku pada meja Cowok itu tapi  juga hilangnya cowok itu di pelajaran yang entah mungkin tidak dia sukai. Seperti hari ini misalnya.



  Agatha lagi-lagi memijit keningnya, pertama kali dalam hidupnya dia merasakan menyesal telah menerima jabatan seorang Ketua Kelas.

  Dan itu semua karna satu Cowok yang membuatnya kesal. Siapa lagi kalo bukan Alderaba yang sekarang menjadi Most Wanted di Sekolahan ini , ralat di Gedung 10 dan 11. Karna Gedung 12 terletak agak jauh dari kelasnya. Tapi tidak bisa di pungkiri juga banyak Kakak Kelas dari Gedung 12 yang rela datang ke Kantin Kelasnya hanya untuk bertemu dengan Cowok itu.

"Ngilang lagi tha?" Tanya Devi. Gadis itu duduk di sebelahnya.

  Agatha mengangguk lesu. Dia tidak habis fikir kemana perginya Cowok menyebalkan itu di saat penting seperti ini. Masalahnya jam pelajaran selanjutnya adalah Fisika.

  Semua murid Sekolah ini tau, Pak Riko adalah seorang Guru yang sangat tegas. Dia juga tau siapa saja murid brandalan di Sekolah ini dan jika saat mata pelajarannya semua murid tidak lengkap maka mereka harus mengucapkan selamat datang untuk panasnya matahari di siang hari. Karna hukuman lari akan di dapatkannya

"Nyebelin banget sih tuh Cowok. Bisa mati kepanasan kita di hukum ntar," keluhnya lagi.

"Kenapa kita bakal di hukum?" Tanya Erika yang baru masuk kelas.

Devi yang melihat gadis yang tengah berjalan berlenggak-lenggok seperti bebek itu memutar bola matanya.

"Noh si Pangeran tercinta lho bikin masalah. Siap siap aja ntar abis ini kita di hukum lari Pak Riko keliling lapangan."

Erika melotot tidak terima.

BRAAKK


Tangan gadis yang berambut sedikit pirang itu menggebrak meja.

"Atas dasar apa lo nyalahin dia, Ha!" Teriaknya.

Devi yang memang sedang bermood buruk hari ini karna Rafka ikut melotot terbawa emosi.

" Eh ulet bulu, sadar lo. Pengeran yang lo puja itu cuma bikin masalah buat sahabat gue. Bikin rusuh Kelas ini tau nggak." Kata Devi penuh emosi.

" Apa lo bilang.." tangan Erika siap melayang untuk menampar Devi namun sebuah tangan menahannya. Mereka berdua secara bersamaan menoleh ke samping. Dia adalah Rafka cowok yang sedang Devi hindari saat ini.

"Cantik-cantik kog pada berantem sih, serem nih liatnya.." Rafka menurunkan tangan Erika.

Melihat sang Kakak Kelas yang notabenenya adalah salah satu Most wanted di Sekolah ini gadis centil itu langsung merapikan rambutnya. Tangannya langsung menggandeng Rafka.

The Promise_Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang