The Promise 6 🍁

105 8 2
                                    




Senja dan Kamu - DafAgatha







🌸🌸🌸








"AGATHA !" Seru seseorang dari arah pintu masuk Kantin.

Sekarang ini, memang Agatha dan kedua sahabatnya sedang mengadakan acara survey menu makanan terbaru di Kantin saat pelajaran di kelasnya kosong atau bisa di sebut sedang membolos.

Setelah lelah berolahraga dengan berjalan ke Gedung 12 karna suruhan Pak Tama tentunya, Agatha langsung menyeret kedua sahabatnya menuju Kantin karna perutnya sudah berdemo.

Agatha yang tadi asyik memakan baksonya langsung menoleh ke asal suara, mengerutkan kening.

Kak Rafka dari Gedung 12. Ngapain ke sini.

Berbeda dengan Agatha, Devi langsung mendengus kesal dengan kehadiran cowok pembuat masalah ini.

Mereka tau kalau Rafka ini adalah salah satu teman Dafa, wajah bule dan kulitnya yang putih sebenarnya juga bisa di kategorikan sebagai salah satu deretan cowok tertampan di sekolah ini. Tapi yang jadi masalah adalah tingkahnya yang selalu membuat Devi kesal.

Rafka mendekati 3 gadis yang sedang makan itu lalu kemudian duduk di sebrang meja Devi tentunya.

"Ehh ada neng Devi cantik, abang suapin boleh?" Cengirnya.

Devi mendengus lagi, dasar playboy nggak ada capnya.

"Ettdah neng, di tanyain abang ganteng ini kog cuma diem aja sih. Lagi sariawan yaa." Tanya Rafka di ikuti tangannya menoel pipi gadis itu.

Devi melotot.

"Kak apaan sih, nggak usah pegang-pegang yaa mahal." Sinisnya lalu menepis tangan Rafka.

Rafka tergelak, lalu terkekeh pelan. Memegang dadanya mendramatisir.

" Ya Tuhan, terima kasih Engkau kirimkan malaikat seperti dia. Yang jutek itu spesial nggak murah. Bang Rafka lope-lope neng Devi selamanya." Sambil menatap langit-langit ruangan.

Devi mendecak,

"NAJIS TRALALA TRILILI."

Cowok itu emang nggak capek mengganggunya. Sedang Agatha dan Hanna hanya terkekeh.

"Udah-udah ribut terus kalian ini kalo ketemu, awas jodoh." Goda Hanna yang di sambut dengan tarikan di rambutnya oleh Devi. Hanna meringis kecil.

" Amin ya Rabb, kabulkan doa Baim dan Hanna yang baik hati ini." Tambahnya menengadahkan kedua tangannya.

Devi mendesis pelan.

Rafka menelan ludah, dia lupa kalau yang gadis yang di sukainya ini adalah kelinci kecil yang bergigi vampire, jika sedang kesal bumi pun bisa jadi rata. Berbahaya.

Dengan buru-buru cowok itu menggeser duduknya di depan Agatha. Lalu mengambil sesuatu dari dalam tasnya. Sebuah bunga mawar ungu lagi.

 Sebuah bunga mawar ungu lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Promise_Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang