The Promise 11 🍁

99 3 1
                                    



I hate a nightmare - Aldebara



Suara riuh para murid gedung 11 terdengar melihat kelas 11A berlarian di lapangan sekolah. Jam menunjukkan pukul setengah 1 siang. Matahari yang panasnya sampai menyengat ke tubuh membuat mereka mengumpat.

"Emang lagi cantik Bu Siska emang syantik, emang lagi manjah Bu Siska pengen di belai manjahh, pengen berduaan dengan diriku sajahhh..wik wik wik." Arland bernyanyi menggoyangkan badannya sambil membawa sebuah botol minuman sebagai miknya.

Hanna berdecak pelan.

"Sumpah dari tadi lo brisik banget tau Lan, diem deh."

"Eh madun bisa diem nggak lo, gue lagi belajar nyanyi buat ntar malem mau apel malem minggu."

Hanna mengernyit. Madun?

"Kog lo panggil gue madun sih?"

"Lah nama lo bukannya hanii banii bunii ? Kan bahasa indonesianya madu..ehh hurup en nya ngikut" Cowok itu sedikit berfikir lupa dengan nama gadis itu.

Hanna melotot menendang kaki Arland hingga cowok itu terjungkal ke depan.

"Eh ayam jantan enaknya di adu..aduduh ah ah ah" latahnya.

Semua murid tertawa melihat tingkah konyol Arland. Hanna berdiri di depan cowok itu.

"Denger yaa oncom dapur, nama gue itu HANNA di catet baek-baek. Awas lo panggil gue madun lagi." Bentaknya.

Arland berdiri sambil membersihkan celananya yang kotor.

"Cantik-cantik kog galak bener sih, pantes nggak punya pacar ."  Setelah mengatakan itu Arland langasung ngacir lari duluan.

Hanna menggeram marah.

"ARLAAANNNNDDD" teriaknya.

Devi dan Agatha yang sedari hanya menyaksikan drama alay itu kini mendekati sahabatnya.

"Udahlah Han, ngapain sih lo urusin tuh anak" kata Devi.

"Abisnya nyebelin banget, gue lagi kepanasan dia malah tambah manasin coba. Lagian ini semua tuh gara-gara si AL. Kalo dia nggak bolos kita nggak bakal di hukum lari kayak gini." Keluhnya.

Mendengar nama Bara di sebut Agatha juga ikut mendengus. Dia kira akan mudah berdamai dengan Cowok itu tapi nyatanya dia malah membuat masalah lagi.

Erika melewati mereka bertiga dengan mengibaskan rambutnya. Devi mendelik kesal, geram dengan tingkah tadi pagi cewek satu ini.

"Ehh Cabe sini lo !" Bentak Devi yang membuat Agatha dan Hanna kaget.

Biasanya Hanna yang selalu aktif melabrak siswi seperti Erika ini. Tapi entah ada angin apa tiba-tiba Devi menyerang cewek itu.

Merasa di panggil, Erika pun melotot tajam lalu mendekati mereka.

"Lo panggil gue apa hah." Erika ikut membentak.

"CABEE. Lo tuli ?" Devi mengejek.

Agatha semakin kebingungan dengan sikap sahabatnya ini. Masalahnya mereka sedang di hukum kalau mereka bertengkar kemungkinan masalah akan bertambah lagi.

"Dev..dev udah, ngapain sih ngurusin dia. Kita lagi di hukum lho ini aku nggak mau hukuman kita bertambah." Bujuk Agatha.

Devi masih memandang sengit pada Erika. Kalau bukan gara-gara dia bertengkar dengannya tadi pagi Rafka tidak akan menghukumnya. Devi ingin tenang jauh dari jangkauan cowok itu di sekolah ini. Tapi Erika malah mengadu yang tidak tidak pada Rafka hingga dia menghukum cewek itu di dalam kamar mandi kelasnya.

The Promise_Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang