The Promise 3 🍁

133 10 0
                                    








Apa definisi takdir,
mempertemukan atau memisahkan? - Agatha



🌸🌸🌸









Agatha ingat, 6 tahun yang lalu dia melewati sore ini dengan duduk berdua bersama Argha.

Di sini, di Taman dekat rumahnya.

Sambil memeluk boneka berbienya Atha memandang Agha yang sedang bermain gitar kecil dan bernyanyi.

Argha, lelaki berparas tampan.
Dengan mata abu-abu tajamnya selalu mampu menghipnotis setiap orang meskipun umurnya masih 10 tahun.

Tepat hari ini yang baru di rayakannya bersama Atha tentunya.

Pagi-pagi sekali Atha sudah berdiri di kamarnya, membawa sebuah kue berukuran kecil dan tentu saja bersama boneka barbie kesayangannya. Menggedor pintu dengan kesal.

" Argha.. bukain, bangun dong. Hari ini kan ulang tahun kamu. Ayo di rayain aku udah buatin kue nih."

Memakai dress pink selutut, dengan sepatu pink kesayangannya. Atha menendang-nendang pintu kamar itu.

Yang di ganggu masih menelungkupkan badannya dengan posisi bantal di atas kepala guna menutupi kedua kupingnya, berdecak kesal.

Argha sudah sangat hafal dengan kelakuan gadis itu. Selama 3th berteman. dengan terpaksa akibat insiden pengaduan Atha tentunya.

Dia mulai bisa menilai kepribadian gadis itu. Cengeng, crewet, berisik, manja dan bisa di simpulkan pengganggu.

Tapi seakan terpatri dengan kata Rasa sayang tumbuh karna terbiasa, selama itu juga dia mulai menyayangi gadis itu.

Meskipun suka mengejek, tapi dia tidak akan membiarkan orang lain menyakitinya hanya Agha yang boleh mengganggu Athanya .

Rencana Atha hampir gagal karna Agha beralasan sakit kepala Tapi Atha tetaplah Atha dia tidak patah semangat untuk merayakan ulang tahun itu.

Dengan rengekan dan tangisan andalannya, Akhirnya membuat Agha luluh juga. Sambil mendesah Agha menggandeng gadis itu keluar. Gimana aku bisa tahan godaan Tha.. kalo kamu gitu teruss






🌸🌸🌸





Dan di sinilah mereka duduk berdua, di Taman dekat rumahnya.

Sambil memainkan gitar kecil kesayangannya, Agha menyanyikan lagu ulang tahun.

Melihat mata biru gadis di sampingnya berbinar dan sebuah senyum merekah di wajah cantiknya adalah pemandangan yang paling dia sukai. Dan senyum itu menular padanya tentu saja.

" Ini emang kue buatan kamu beneran Tha?" Tanya Argha lalu meletakkan gitar di sampingnya karna sesi menyanyi sudah selesai.

Aghata menyendok kue itu, menyuapinya mengangguk antusias.

"Iya dong, Mamah yang ajarin, gimana rasanya?" Matanya kembali berbinar ntah kenapa mata itu menjadi hal favorite Argha untuk ingin slalu melihatnya.

Argha menerima suapan kue itu ke mulutnya, berfikir sejenak lalu tersenyum miring.

"Mamah kamu punya temen di toko Florest Cake, aku denger kue di sana enak"

Mendengar Agha bercerita tentang toko kue kesukaannya Atha tersenyum lebar. Mengingat setiap hari tidak pernah absen untuk membeli.

"Iyaa punya. Tante Firda yang punya toko itu temen Mamah loh gha, kuenya enak-enak gha apalagi yang rasa coklat.. hmm." Sambil memejamkan matanya membayangkan kue kesukaannya tersebut.laparrrrr

The Promise_Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang