My heart has fallen since seeing you - Dafa Ardianta
🌸🌸🌸
Suara jam weker berdering memenuhi kamar, si pemilik kamar masih asyik bergelung dengan mimpinya. Suara gedoran pintu terdengar nyaring.
"Thaa.. bangun udah siang ini nanti kamu terlambat yaa ampun nih anak sama kayak Papahnya kalo tidur."
Menggerutu kecil mengambil kunci serep yang tergantung di diatas meja samping pintu. Memutar kenop pelan memasuki kamar bernuansa serba pink itu.
Terlihat kamar yang sangat amat rapi.
Majalah berserakan di atas meja, baju tergeletak di bawah tempat tidur, dan tas sekolah yang berada di lantai lengkap dengan paper bag nya yang tertulis new.
Menggeleng-geleng kepala Sintha terheran.
Sepertinya dulu waktu kecil gadis ini sangat rapi dan perfect tapi kenapa setelah menginjak bangku SMA gadis ini jadi sangat malas.Mendekati gadis itu menyibak selimut yg menutupi seluruh tubuhnya lalu menepuk pelan pipinya.
"Aghata.. bangun sayang, ini udah setengah tujuh ya ampun. Tha bangun." Suaranya mulai meninggi.
Dan seperti biasa hanya mendapat respon lenguhan kecil dari mulut Atha. Pada akhirnya Sintha memencet hidung mancung itu dan benar saja slalu berhasil.
Agatha tergelak membuka mata menyingkirkan tangan yang telah mengganggu pernafasan kelangsungan hidupnya.
"Mahh..jahat banget sih, harus ya hidung aku di gituin trs. Ntar kalo aku nggak bisa nafas gimana. Mamah mau kehilangan anak cantik satu-satunya" menghardik sang pelaku yang di balas dengan tarikan di telinganya.
Aduh salah ngomong semakin menderita nih gawat.
" Enak bangett yaa kamu ngomongnya, emangnya gampang buat anak ituh, ngelaharin kamu aja susah udah mau ngilangin aja."
Agatha meringis kecil. Sintha memang selalu serius jika menghukum seseorang. Dia juga tidak menyukai topik sensitif apapun itu.
Ingat beberapa waktu yang lalu saat Juna di hukum tidur di luar, dan itu benar terjadi.
Agatha terkesiap melihat penampilan Papahnya di pagi hari dengan rambut yang berantakan dan mata panda menghiasinya.
"Are you oke sir ?" Melirik sang Papah lalu tertawa geli. Juna menatap anaknya mendelik.
Sintha datang dari dapur membawa dua piring nasi goreng lalu di letakkan di atas meja. Juna mengernyit.
"Loh kog cuma dua Mah, punya Papah mana?"
"Buat sendiri." Jawab Sintha santai.
Juna menghela nafas. Ya sudah memang harus terima nasib. Lalu menyeruput kopinya.
Hp Juna berbunyi, merogoh saku melihat sekilas layar melihat nama id pemanggil. Menyeringai.
Kaki Juna menendang kecil kaki Agatha di bawah meja.
Gadis itu menoleh mengerutkan keningnya. Juna menghadapkan layar Hp yang masih berbunyi lalu melirik Sintha.Seakan mengerti kode sang Papah tercinta dia ikut tersenyum miring. Lets see the drama begin.
Juna menggeser tombol hijau di layar Hpnya lalu kembali menyeruput kopinya santai.
" Iya Linda, kenapa?" Dan seketika membuat Sintha menoleh. Sekertaris ganjen
Memicingkan matanya, Sintha masih sigap mendengarkan percakapan Juna.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Promise_
Romance17+? Agatha Prissia Wijaya adalah gadis yg ceria, cantik dan pintar. Di usia 10 tahun dia kehilangan sahabat tercintanya Argha. "Aku akan slalu menjagamu dan hatimu, I am PROMISE" - Argha Tahun pelajaran baru menduduki kelas 11 SMA PRADITA DIRGANTA...