"Sky, do you see. We finally together" - DafAgatha
🌸🌸🌸
Senja yang indah itu masih membius beberapa pasang manusia untuk tetap tinggal di Taman itu, tak terkecuali Agatha dan Dafa.
Mereka berdua tengah duduk saling bersandar di bawah pohon menghadap langit yang telah berubah warna. Menampakkan keindahan dan suasana romantisme untuk pasangan yang sedang di jatuh cinta.
Setelah sesi menangis selesai akhirnya Agatha meminta es krim sebagai jaminan air matanya tidak keluar lagi. Dafa tersenyum kecil, bagaimana dia tidak jatuh cinta pada gadis itu. Ekspresi wajahnya itu slalu mampu membuat hati semua orang luluh.
"Aku fikir tadi Kak Dafa udah pulang.." Kata Agatha lirih sambil mengusap ingusnya. Tuhann berapa umur gadis ini.
Dafa mencubit pipi gadis itu gemas.
"Kak Dafa ihh jgan suka cubit-cubit dong. Sakit nih."
Agatha mengusap kedua pipinya cemberut.
"Abis kamu gemesin banget Tha, aku nggak yakin kamu udah kelas 11. Kelakuan aja kayak anak Sd coba."
Cowok itu merebahkan tubuhnya, menatap langit yang mulai menggelap.
"Aku.. hampir aja putus asa Tha, nungguin kamu. Aku malah berfikir kamu nggak bakalan dateng. Tapi selama kesempatan itu masih ada 1% kita wajib coba kan. Lagian aku bisa apa kalo hati aku nyuruh nunggu." Lanjutnya.
Agatha melirik ke arah Dafa, dia terlihat berfikir.
Benar.
Jika di fikir siapa yang bisa menunggu seseorang begitu lama ?
Satu tahun lebih itu cukup untuk Agatha mengerti arti sebuah kata menanti.
Dulu saat dia kehilangan Argha dia juga pernah merasakan semua itu. Rasa sakit, lelah , kecewa , dan tentu saja rindu yang amat menyiksa. Agatha tidak ingin membuat Dafa tersiksa karnanya. Mungkin sebuah kesempatan memang pantas untuk cowok itu.
Agatha ikut merebahkan diri di samping Dafa memejamkan matanya lalu tersenyum.
"Senja dan kamu" ucapnya pelan.
Dafa menoleh melihat gadis itu. Matanya yang terpejam dan senyumannya mengalihkan segala hal yang di anggap indah di dunia ini untuknya.
"Aku pengen kamu dengerin ini kak, isi hati aku. Mungkin dengan ini aku bakal lepasin dia."
Dafa hanya diam mendengarkan. Dia tau siapa yang di maksud gadis itu. Argha
Ketika putih telah pudar dan merah menyelimutinya.
Daun yang hijau berubah menjadi kuning.
Burung yang berterbangan kembali pulang.
Angin berhembus lembut, pohon pun melambai-lambai
Saat itulah senja datang.
Dan kamu...
Mengubah seluruh hidupku,
Memberi warna yang berbeda.
Memberikan sebuah kebahagiaan.
Senyumanmu yang meluluhkan hati.
Canda dan tawamu yang seperti indahnya gerimis hujan.
Dan seperti itulah kamu,seperti senja.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Promise_
Romance17+? Agatha Prissia Wijaya adalah gadis yg ceria, cantik dan pintar. Di usia 10 tahun dia kehilangan sahabat tercintanya Argha. "Aku akan slalu menjagamu dan hatimu, I am PROMISE" - Argha Tahun pelajaran baru menduduki kelas 11 SMA PRADITA DIRGANTA...