The Promise 10 🍁

68 6 0
                                    



Kepadamu sang hati yang rapuh, Siapa kah pemilikmu sesungguhnya_







🌸🌸🌸







Seorang gadis tengah berlari menuruni tangga Kelas. Keringat membasahi keningnya. Sampai lantai dasar dia menyandarkan tangan pada tembok. Agatha merutuki Kelasnya yang berada di lantai paling atas, lantai 4 dan itu sangat menyita waktunya. Dia melirik jam tangannya lalu mengumpat kecil kemudian berlari menuju satu tempat yaitu Gedung belakang Sekolah.

Ketika sampai di tempatnya Agatha melihat Bara yang tengah tertidur dengan nikmatnya di bawah Pohon. Seragam Cowok itu telah terlepas, gadis itu mendengus. Seenaknya dia tiduran di tempat itu sementara dirinya kelelahan mencarinya naik turun tangga sejak istirahat tadi.

Dengan menghentakkan kaki kesal, Agatha mendekati Cowok itu lalu tanpa babibu menarik lengannya.

" BARA ayo masuk kelas SEKARANG."  Teriak Agatha masih dengan nafas yang tak beraturan.

Al tersentak, membelalakkan matanya. Cowok itu merasa pusing karna acara tidur siangnya terganggu. Kepalanya menoleh pada sesosok gadis di depannya. Dahinya mengernyit bingung.

"Siapa lo."

Agatha melongo, Ya Tuhan setelah 5 hari dia berada di Kelasnya, dan menjadi teman sebangkunnya, juga ingatan mereka bertabrakan dulu masih membekas di kepala Atha tapi kenapa Cowok menyebalkan ini bisa melupakannya begitu saja dan tidak menganggapnya sama sekali.

"Kamu tanya sama aku?" Kata gadis itu sambil menunjuk dirinya sendiri.

Al mendengus, dia sangat tidak menyukai species seperti gadis di depannya ini.

"Bukan sama kucing." Sinisnya

"HAHH.. kucing, mana Bar kucingnya. Iih aku kan suka banget sama kucing. Ngomong-ngomong emang kamu bisa ngomong sama kucing." Mata Agatha berbinar ceria. Melupakan kemarahannya tadi hanya karna Bara menyebutkan hewan kesayangannya, Kucing.

Al melongo, astagaa ternyata dia bertemu species yang paling menyeramkan, Gadis gila.

"Lo sakit? Lo nggak liat di sini cuma ada kita berdua."

Agatha mengerucutkan bibirnya, dia fikir tadi beneran ada kucing.

"Kirain beneran. Kan aku suka kucing." Lirihnya.

Al menaikkan satu alisnya,

"Terus gue peduli gitu."

Seakan tersadar dengan ucapan Bara, Agatha menunduk malu. Benar apa peduli Cowok itu, mereka hanya teman sekelas. Ralat teman sekelas yang tak di anggap.

Melihat keterdiaman gadis di depannya, Al berdecak. Cewek aneh itu emang ribet dan bertele-tele. Cowok itu mengambil tasnya, Al berjalan pergi meninggalkan tempat itu.

Mendengar suara langkah kaki menjauh Agatha langsung tersadar, Bara sudah tidak ada di depannya lagi lalu di lihatnya Cowok itu sudah berjalan agak jauh meninggalkannya.
Agatha menepuk jidatnya, melupakan tujuannya. Dengan segera gadis itu mengejar Bara menarik tangannya. Bara kesal bukan main.

"Lo siapa sih, ngapain." Suaranya meninggi.

"Kamu nggak inget sama aku, seriusan. Aku temen sebangku kamu Bara. Aku Ketua Kelas dan Ketua Osis di Sekolah ini." Jelasnya panjang lebar.

"Nggak penting."

"Hahh."

Lagi-lagi Agatha melongo. Astagaaa kenapa dia harus berurusan dengan Cowok menyebalkan ini. Sepertinya dia akan bersungguh-sungguh mengajukan niatnya untuk turun jabatan sebagai Ketua Kelas.

The Promise_Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang