11%

101 14 13
                                    

"lo gak mesen apa apa jin? Emang lo gak laper abis pelajarannya bu Yola?"

Yerim memperhatikan temannya yang duduk disebrang sedang terdiam tanpa memesan apapun,

"hyunjin lagi diet kayanya" jiwoo meledek hyunjin sambil sesekali menyedot es tehnya

"Hyunjin? Diet? Imposibleee" gowon tidak mau kalah dari jiwoo, ia ikut menggoda temannya itu.

Sebenarnya mereka bertiga bingung apa yang sedang hyunjin pikirkan. Karna jika diperhatikan, hyunjin sudah begini dari kemarin siang setelah istirahat, bahkan masalah matanya yang membengkakpun hyunjin tidak mau cerita. Tapi mau bagaimana lagi? Mereka juga tidak bisa memaksa hyunjin untuk bercerita karna mungkin itu privasi hyunjin dan mereka menghargai itu.

"Maakaan heeh!" gowon menyodorkan mie instan kearah mulut hyunjin,
"Gak laper" ujarnya sambil mengerucutkan bibir, lalu ia menempelkan pipi kanannya dimeja
"Jin lo kenapa sih? Masalah lo berat banget ya? Jangan buat kita khawatir gini dong!! Ada yang jahatin lo? Atau lo sakit?" yerim bertanya panjang lebar, tapi nihil. Hyunjin benar benar tidak ingin menceritakan hal ini pada siapapun, menurutnya biarkan hanya ia, sunwoo dan tuhan yang tau.

Tidak lama mereka berbincang, datanglah segerombolan pria yang sudah biasa duduk dipojok kantin. Siapa lagi kalau bukan the boyz.

Jiwoo melirik yerim yang tidak se'excited' biasanya saat the boyz datang.

" ekhem, tumben gak semangat kaya biasanya liat anak the boyz" lalu gadis itu menyenggol lengan yerim,

" Hah? Nggak ah, capek excited mulu. Ngapain jg coba yaa" jawab yerim sambil melengos.

        。。。

Akhir akhir ini sunwoo merasa jarang sekali berpapasan dengan hyunjin, dan tidak bisa dipungkiri pria itu merasa sedikit rindu.

Ia berjalan menyusuri koridor sekolah, hanya sendiri tanpa eric ataupun kevin. Pria itu memilih untuk menghabiskan waktu istirahatnya dilapangan basket walaupun sendiri.

Matanya menangkap seseorang disebrang tempatnya berdiri sekarang, iya itu hyunjin. Tidak begitu jauh namun rasanya sulit untuk menyapa, entah mengapa tiba tiba bibirnya terasa bisu. Secara tak sengaja tatapan sang gadis berhenti saat melihat seseorang yang sedang mengamatinya disebrang sana, namun tak biasanya sang gadis malah memilih untuk menghilang begitu saja dari hadapan sunwoo.

         。。。

"Hyunjin!" suara yang tak asing ditelinga hyunjinpun terdengar jelas memanggil namanya, ia menoleh memastikan siapa yang memanggilnya.

"h- heejin? Kenapa?" benar saja, yang memanggilnya adalah heejin. Seperti biasa heejin menyapa hyunjin dengan senyuman menawannya.

"gapapa kok, cuma pengen tau aja keadaan lo. Gimana? Udah baikkan?" tanyanya sembari kembali berjalan menyesuaikan langkah hyunjin.

hyunjin tampak memaksakan sedikit senyumnya
"gue? Udah baikan kok jin, yaampun perhatian banget sih lo. Gue kira ada apaan loh" ucapnya basa basi

"ginii dong senyum! Kemarin gue sampe khawatir tau lo nangis kejer gitu" heejinpun ikut tersenyum lega.

Ditengah perbincangan para gadis, seseorang muncul dari arah depan. Mereka bertigapun berpapasan, sama sama diam ditempat. Ini bukan adegan mematung namun mereka secara bersamaan sama sama mematung sambil bertukar tatap.
Setelah beberapa menit merekapun sama sama terbangun dari lamunan.
'ekhem'
"g- gue duluaan ya, pelajaran pak Sandi nih" hyunjinpun buru buru meninggalkan sunwoo dan heejin ditempat.

         。。。

Sudah seminggu sunwoo merasa hidupnya seperti awal ia tidak mengenal hyunjin. Entah mengapa, kenapa rasanya sedikit aneh. Biasanya ia mendengar ocehan hyunjin yang selalu gencar untuk membuat dirinya dan heejin dekat. Namun tidak lagi setelah kejadian seminggu lalu, saat hyunjin dengan terang terangan menyatakan perasaannya pada sang pria.

Sunwoo tidak berusaha menghindar dari hyunjin, namun wanita itu sendiri yang selalu menghindar dari hadapan sunwoo.

"Hyunjin, dicariin kak hyunjae tuh diluar kelas"

"HAH? S- SIAPA?" hyunjin yang sedang fokus pada ponsel langsung membulatkan matanya sempurna.

"Kak hyunjae" tegas sang ketua kelas yang baru saja duduk dibangkunya.

"Kak hyunjae? Kenapa ya? Nyari aku?" gadis yang baru saja muncul dari balik pintu itu langsung menghampiri seniornya yang sedari tadi menyender ditembok.

"Iya lah nyari kamu, nyari siapa lagi emangnya" disusul senyum manisnya,

"apa yang bisa aku bantu kak?" tanya hyunjin dengan tampang polosnya, hyunjae terkekeh pelan melihat raut wajah hyunjin

"Bisa bantu kakak buat pergi keacara ulang tahunnya jinsoul gak?"

"hAH? Gimana kak? Aku gak mudeng" hyunjin menunduk malu karna kelihatan lemot didepan hyunjae

"Ya kamu, temenin kakak kebirthday partynya jinsoul. Mau gak? Nanti aku jemput deh" tawar hyunjae sekali lagi

"jinsoul? Maksud kakak, kak jinsoul? E-eh tapi kan dia anak kelas 12 pasti yang diundang kelas 12 semua. Aku gamau ah kak, malu mana gak kenal juga sama kak jinsoul"

"anak the boyz yang kelas 11 pada ikut kok, dan temennya jinsoul itu bukan anak kelas 12 doang kali, dek. Lagian kan kamu datengnya sama aku, aman lah pasti" jelas hyunjae panjang lebar.

'eh anak the boyz kelas 11 ikut? Berarti sunwoo pasti ikut? Apa gue harus ikut, terus nunjukin kesunwoo kalau gue udah nggak ngeharapin dia lagi' ujar hyunjin dalam hati.

Hyunjaepun meniup kedua mata hyunjin dan menyadarkannya dari lamunan.

"gimana? Jadi ikut?"

"boleh deh kak, tapi nanti kasih tau aku ya jam berapanya"

"siap siap, yaudah aku ke kelas duluan ya. Dadah" hyunjae mengacak rambut hyunjin sekilas, sebelum ia meninggalkan hyunjin.

kelas tetangga. (tbz & loona au)Where stories live. Discover now