"jin, kata lo sunwoo masih suka gak sama lo?"
terdengar samar samar obrolan dari dua orang yang berada dibelakang hyunjin, tidak berniat untuk menguping tapi bagaimanapun dia punya telinga dan tuhan memberinya telinga untuk dimanfaatkan bukan untuk menjadi hiasan saja.
Jadi mau bagaimana lagi, mau tidak mau dia harus mendengar percakapan dua orang dibelakngnya ini."Gatau ya gue gak pernah ngekepoin"
"Dia kan bucin lo dulu, tapi lucu dia kalo gak lagi deket sama lo dingin jutek minta ampun tapi kalo udah berhadapan sama lo udah kaya anak baru ketemu kating tau gak gugup keringet dingin gitu" kemudian mereka tertawa bersama.
"Jangan gitu lo! Siapa tau dia udah gak gitu lagi, eh tapi kemaren pas gue pingsan gue ditolongin loh sama dia, terus yang mesti lo tau juga seorang sunwoo bisa ngucapin semoga cepet sembuh, ya walaupun gak langsung keguenya sih"
"Kok lo bisa pingsan sih heejin?"
"Gatau nih kemaren kata dokter gue kecapean"
lalu tidak lama setelah itu percakapan antara dua gadis dibelakang hyunjin itupun menghilang bagaikan tertiup angin.Tapi yang hyunjin ingat adalah- heejin, apa benar wanita yang sunwoo damba selama ini heejin? Heejin yang kemarin ia temui ditoilet? Dari suaranya terdengar memang seperti gadis itu.
。。。
Tanpa berfikir panjang hyunjin pergi kelapangan basket, dan benar dugaannya disana ada sunwoo.
Dia sedang fokus bermain permainan bola basketnya, sendiri. Dan untungnya tidak terlalu banyak orang dilapangan.
"Woy" sunwoo tidak menoleh
"Woo" pria itu masih fokus bermain basket
"SUNWOO! BUDEG" baru lah sunwoo berhenti dan menoleh kearah samping kirinya, mendapati hyunjin yang sedsng berdiri tidak jauh darinya.
Sunwoo berdecih kecil,
"keliatan ya lo sekarang" ujarnya berjalan menuju kearah hyunjin sambil menenteng bola basket
"k-keliatan apanya?"
"Keliatan bucinin guenya"
"diihh apaan sih lo pede banget!"
"Ya habis setelah kejadian kita dihukum bareng itu lo kayanya gak bisa sehari aja gak ketemu gue kan?" ceplosnya sambil tersenyum miring.
"gausah geer deh lo! Gue cuma mau nanya, cewe yang lo suka itu . . "
"Yailah masih aja kepoin begituan lo, hidup lo tuh ga bisa mikirin hal yang lebih penting ya?" putus sunwoo disela sela ucapan hyunjin, lalu pria itu kembali bermain basket tidak memperdulikan hyunjin.
Gadis itu menelan ludahnya,
"apa bener dia heejin, anak kelas 11-1?" sunwoo yang sudah ancang ancang ingin memasukan bola kedalam ring terpaksa menghentikan kegiatannya mendengar nama 'heejin', kemudian ia terdiam sebentar.
"lo beneran masih suka sama dia? Sampe sekarang?" kemudian sunwoo kembali bermain
"penting banget apa buat lo? Buat jadi bahan gosipan?" hyunjin memicingkan matanya, padahal tujuan dia baik tapi mengapa sunwoo menuduhnya yang tidak tidak.
"mau gimanapun gue udah buat janji! Gue ga mau main ambil barang orang tanpa usaha, jadi ya setidaknya gue kan bisa bantuin lo deket sama heejin"
"serah" jawabnya santai sambil terus bermain tanpa memperdulikan hyunjin yang berada dilapangan juga.
Tidak lama dari itu ada seorang pria memasuki lapangan basket membawa satu botol minuman, itu juyeon dari kelas 12-1.
"Sunwoo ada cewe nyamperin malah dicuekin" pria itu cengengesan dari kejauhan sebelum sampai tepat didekat mereka.
YOU ARE READING
kelas tetangga. (tbz & loona au)
Ficção Adolescente[complete; masa revisi] ✅ 2 tahun sekolah, tapi gak peka lingkungan sekitar, pernah? Memang senyaman nyamannya tempat istirahat, paling enak ya di kelas. Tapi siapa yang tahu takdir? bisa saja kamu, orang yang paling anti untuk bersosialisasi malah...